Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Percy Fawcett dan Ekspedisi Maut Pencarian Kota Z yang Hilang




Selama melakukan penelitian di perbatasan Brasil dan Bolivia selama 18 bulan lamanya di tahun 1906, Kolonel Percy Fawcett menjadi terobsesi dengan sebuah legenda tentang perdaban yang hilang di wilayah tersebut. Peradaban itu disebut-sebut lebih tua dari peradaban Mesir kuno. Maka dimulailah ekspedisi pencarian kota dengan peradaban kuno yang disebut juga Kota Z atau The Lost City of Z.

Amazon adalah sebuah sungai yang terletak di Amerika Selatan dan merupakan sungai terpanjang kedua di dunia setelah Sungai Nil. Berbeda dengan Sungai Nil, Amazon terkenal dengan hutan hujannya yang sangat lebat dan menyimpan misteri di dalamnya. Banyak monster-monster air yang hanya dapat ditemukan di sungai ini. Namun selain sejumlah flora dan fauna yang aneh, siapa sangka bila tempat dengan hutan lebat ini juga menyimpan kisah mengenai peradaban yang hilang.

Menurut legenda penduduk setempat, di balik lebatnya hutan Amazon, terdapat sebuah tempat yang dahulunya merupakan lokasi peradaban kuno. Tempat ini menyimpan emas, sehingga disebut mirip dengan kota yang hilang El Dorado.

Peradaban di kota yang hilang ini disebut-sebut ditemukan kembali oleh Francisco de Orellana, seorang penakluk dan penjelajah asal Spanyol. Ia merupakan orang pertama yang menyelesaikan navigasi pertama di Sungai Amazon (yang awalnya bernama Rio de Orellana) sekaligus pendiri kota Guayaquil (sekarang Ekuador).

Francisco de Orellana

Awal Mula Ketertarikan Kolonel Percy Fawcett pada Kota Z 

Pada tahun 1906, Letnan Kolonel Percy Fawcett diundang oleh Royal Geographical Society untuk melakukan sejumlah penelitian di wilayah perbatasan antara Brasil dan Bolivia. Percy Fawcett adalah seorang arkeolog, penjelajah, dan ahli geografi asal Inggris. 

Letnan Kolonel Percy Fawcett

Penelitian yang berlangsung selama 18 bulan tersebut berhasil membuat Fawcett terobsesi dengan sebuah peradaban kuno yang hilang yang berada di Amazon. Peradaban itu berada di sebuah kota yang hilang yang disebut kota Z.

Obsesi pada kota hilang itu bertambah kuat pada tahun 1912. Pasalnya setahun sebelumnya kota Inca di Macchu Picchu ditemukan kembali tersembunyi di Pegunungan Andes, Peru. Euphoria pada penemuan ini segera menjalar di hati Fawcett. Ia juga yakin bahwa kota Z akan ditemukan kembali sama seperti kota Inca di Macchu Picchu. 

Macchu Picchu

Beberapa tahun kemudian, di tahun 1920, Kolonel Percy Fawcett menemukan sebuah dokumen di Perpustakaan Nasional Rio de Jeneiro yang disebut juga dengan Manuskrip 512.  Manuskrip ini ditulis oleh seorang penjelajah Portugis pada tahun 1753. Dalam manuskrip tersebut disebutkan bahwa sang penjelajah berhasil menemukan sebuah dinding dari kota tersembunyi di Mato Grosso, sebuah wilayah di hutan hujan Amazon. Kota ini segera mengingatkannya pada peradaban Yunani kuno.

Manuskrip 512

Dalam naskah tersebut dikatakan bahwa kota misterius itu dipenuhi dengan bangunan yang bertingkat dengan lapisan perak. Pada sisi luar sebuah bangunan terukir huruf-huruf yang menyerupai huruf Yunani atau Eropa kuno. Selain itu terdapat jalan-jalan lebar yang mengarah ke bawah menuju danau. Di danau tersebut terlihat dua orang Indian berkulit putih di sebuah kano.

Tak lama setelah itu Percy Fawcett segera merencanakan untuk melakukan ekspedisi mencari kota yang hilang itu. Ekspedisi perdana dilakukan pada tahun 1921. Maka berangkatlah Fawcett bersama dengan timnya. Namun begitu tiba di Amazon, semangat mereka hilang. Bagaimana tidak, medan yang dilalui begitu berat dan sulit, belum lagi ancaman binatang buas, hingga penyakit yang berpotensi menyerang mereka selama perjalanan. Ekspedisi perdana itu gagal.

Rute Ekspedisi Percy Fawcett tahun 1925

Ekspedisi kedua dilakukan di tahun yang sama. Kali ini Fawcett berangkat seorang diri. Ia melakukan perjalanan di daerah Balia, Brasil. Namun tiga bulan kemudian sang kolonel kembali lagi dengan kegagalan.


Hilangnya Kolonel Percy Fawcett

Fawcett kembali mencoba di tahun 1925. Kali ini persiapan yang dilakukan jauh lebih matang dengan dana yang juga lebih dari sebelumnya. Ekspedisi itu dibiayai oleh Royal Geographic Society dan juga Rockefeller. Selain persiapan dan dana yang jauh lebih memadai, dalam ekspedisi kali ini Fawcett juga ditemani dengan teman baiknya Raleigh Rimell, putra sulungnya Jack Fawcett dan juga dua orang buruh Brasil.

Salah satu foto terakhir Percy Fawcett dan Raleigh Rimmell sebelum akhirnya menghilang

Pada tanggal 29 Mei 1925, Fawcett dan rombongan berhasil mencapai batas teritori yang belum terjelajah sebelumnya, seperti yang tertulis dalam surat yang dikirimkan kepada keluarganya. Dalam surat tersebut juga disebutkan Fawcett dan timnya berhasil menyeberang Upper Xingu, sebuah anak sungai di tenggara Amazon. Namun mereka harus mengirim pulang seorang buruh Brasil.

Tim ini kemudian diketahui berhasil mencapai sebuah tempat yang disebut Dead Horse Camp, di mana Fawcett mengirimkan pesan selama 5 bulan kepada istrinya, Nina. Namun setelah 5 bulan itu surat-surat itu berhenti, dan nasib Fawcett bersama timnya tak diketahui. Mereka menghilang secara misterius.

Beberapa ekspedisi serupa setelahnya juga menemui nasib yang sama. Salah satunya adalah seorang jurnalis bernama Albert de Winton yang pergi ke wilayah itu juga dan tak pernah kembali. Total ada 13 ekspedisi yang dilakukan untuk mencari jawaban apa yang sebenarnya terjadi pada Fawcett, namun sebagian besar justru menemui nasib yang sama dan menghilang dalam gelapnya hutan Amazon.


Teori-Teori Hilangnya Kolonel Percy Fawcett

Sebuah laporan resmi dari tim penyelamat mengatakan bahwa Fawcett menghilang di Kululene River dan dibunuh oleh kepala suku Indian. Setidaknya inilah teori yang paling diyakini hingga saat ini. Namun Fawcett dalam surat-surat yang dikirimkan kepada keluarganya selalu mengatakan menjalin hubungan baik dengan orang-orang lokal setempat. 

Teori yang lainnya meyakini bahwa Fawcett dan timnya telah tewas dalam sebuah kecelakaan, bisa jadi tenggelam di sungai atau mungkin juga terjangkit suatu penyakit

Teori ketiga menyebutkan bahwa kemungkinan mereka ditangkap, dirampok, kemudian dibunuh. Teori ini diperkuat dengan adanya kasus beberapa traveler yang diberhentikan di suatu wilayah kemudian mengalami perampokan, dan dalam beberapa kasus korbannya dibunuh.

Pada tahun 1952, kepala Indian Kalapalo melaporkan bahwa beberapa penjelajah telah masuk ke area wilayahnya dan dibunuh. Ada kemungkinan bahwa Percy Fawcett, Jack Fawcett, dan Raleigh Rimmell termasuk ke dalamnya. Dalam laporan tersebut, seorang penjelajah Brasil bernama Orlando Villas Boas menginvestigasi sebuah area yang diduga merupakan tempat pembunuhan. Di sana ditemukan beberapa tulang belulang manusia termasuk juga beberapa peralatan kecil seperti pisau.

Orlando Villas Boas (tengah) bersama dengan dua orang Indian Kalapalo
berfoto bersama kerangka yang diduga milik Percy Fawcett (1952)

Tulang-tulang tersebut telah menjalani serangkaian tes, namun tanpa DNA dari keluarga Fawcett, yang menolak tes tersebut. Tulang-tulang tersebut saat ini berada di Forensic Medicine Institute di Universitas Sao Paulo.

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

1 komentar untuk "Percy Fawcett dan Ekspedisi Maut Pencarian Kota Z yang Hilang"