Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konspirasi Free Energy




Pernahkah kalian membayangkan tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk tagihan listrik, membeli bensin, atau bahkan kuota internet? Lebih dari 100 tahun yang lalu seorang jenius bernama Nikola Tesla telah memaparkan idenya bahwa energi gratis bagi umat manusia adalah hal yang sangat mungkin diwujudkan. Namun kemudian kemalangan bertubi-tubi menimpanya hingga ide itu tak pernah terealisasi hingga akhir hayatnya. Tragisnya, orang-orang yang memiliki ide dan konsep serupa bertahun-tahun setelahnya juga mengalami nasib yang sama...

Nikola Tesla (1856-1943) adalah seorang penemu dan ilmuwan jenius asal Smiljan, Kroasia. Mungkin namanya tidak setenar Thomas Alva Edison, namun percayalah bahwa pria ini sungguh punya kualitas jauh di atas Edison yang digadang-gadang sebagai "penemu" lampu. Tesla bahkan dijuluki sebagai "The Greatest Inventor of 20th Century".

Dalam perjalanan karirnya, ia telah melakukan berbagai penelitian yang berhasil melahirkan penemuan-penemuan hebat. Bahkan pada tahun 1893, pria yang dijuluki ilmuwan gila ini telah mendemonstrasikan komunikasi nirkabel. Suatu pemikiran yang jauh melampaui masanya saat itu.

Pada tahun 1900, ia menghentak dunia dengan ide gilanya. Ia memaparkan idenya pada sebuah artikel yang terbit pada Juni 1900 di Century Illustrated Magazine berjudul "The Problem of Increasing Human Energy". Ia berpendapat bahwa sesungguhnya energi adalah sesuatu yang tak terbatas. Manusia dapat memperolehnya secara gratis karena telah disediakan oleh alam. Pemikiran dan ide ini kemudian ingin dikembangkan oleh Tesla karena begitu penelitian ini terwujud, maka kemakmuran akan dirasakan oleh seluruh umat manusia di muka bumi.

Nikola Tesla di laboratoriumnya (1904)

Setahun kemudian yaitu 1901, Tesla merancang dan membangun sebuah tower setinggi 56 meter di Shoreham, New York yang kemudian diberi nama Wanderclyffe Tower. Pembangunan tower yang selesai pengerjaannya tahun 1902 tersebut dibiayai oleh JP Morgan. Tower yang menjadi pusat eksperimen transmisi nirkabel tersebut kemudian berhasil membuktikan ucapan Tesla. Aliran listrik gratis dihantarkan ke rumah-rumah penduduk secara cuma-cuma dan tanpa kabel!



Namun tampaknya ide brilian Tesla ini telah membuat beberapa pihak menjadi ketakutan. Pasalnya bagi kelompok-kelompok tertentu, energi seperti listrik maupun bahan bakar adalah sumber uang bagi mereka. Menjadikan energi-energi tersebut menjadi gratis berarti mematikan bisnis mereka. 

Maka beberapa tahun tak lama setelah itu, JP Morgan menghentikan pendanaan bagi penelitian-penelitian Tesla. Laboratoriumnya pun dirobohkan. Dan bila kalian pernah membaca biografi Nikola Tesla, maka kalian akan menemukan bahwa pria jenius ini berakhir dengan hidup miskin dan penuh hutang. Tesla ditemukan meninggal dunia pada 7 Januari 1943 di sebuah kamar hotel di New York.

Ide mengenai energi gratis juga pernah beberapa kali dikemukakan oleh beberapa ilmuwan setelah Nikola Tesla. Salah satunya adalah Adam Trombly dengan Homopolar Generatornya. Ia bersama rekannya yang bernaa David Farnswoth pada Juni 1989 mendemonstrasikan mesin yang dapat menjadi sumber energi yang tak terbatas bagi umat manusia. Namun tiba-tiba tersiar kabar bahwa mesin tersebut tidak dapat berfungsi. Mesin yang digagas untuk free energy ini pun kemudian lambat laun tak pernah terdengar lagi.

Adam Trombly (kanan) dengan mesin penemuannya

Selanjutnya ada Eugene Franklin Mallove, seorang ilmuwan Amerika yang juga merupakan founder New Energy Foundation. Penelitian Mallove mengenai energi gratis dengan memanfaatkan fusi dingin (cold fusion). Dengan menggunakan fusi ini, maka manusia dapat dengan mudah mendapatkan energi secara gratis. 

Namun malangnya pada 14 Mei 2004 yang lalu, ia ditemukan terbunuh ketika ia membersihkan rumah masa kecilnya yang kebetulan disewakan. Sekujur tubuh ilmuwan jenius itu terdapat banyak luka memar dan sayatan. Sementara itu pada leher Mallove ditemukan bekas cekikan. Polisi yang memeriksa kasus ini mengeluarkan pernyataan bahwa Mallove merupakan korban perampokan yang mengakibatkan dirinya dibunuh.

Menanggapi laporan polisi tersebut, banyak yang menyangsikannya. Dugaan menyeruak bahwa ada konspirasi tingkat tinggi di balik kematiannya. Hal ini diperkuat pula bahwa sebelum dirinya dibunuh, Mallove telah mengundurkan diri dari MIT karena mendapati penelitiannya telah dimanipulasi. Ia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan sendiri penemuannya hingga akhirnya ia ditemukan tewas.

Eugene Mallove

Apa kalian pernah mendengar nama Stanley Allen Meyer? Namanya sempat melambung pada era 1990an kala ia mendemonstrasikan mesinnya yang bernama "Water Fuel Cell" pada tahun 1996. Ia mengklaim dapat menjalankan mobil dengan menggunakan bahan bakar air. 

Namun pada 20 Maret 1998, Meyer meninggal dunia secara mendadak ketika sedang makan di sebuah restoran. Penyelidik mengatakan bahwa penyebab kematiannya adalah tekanan darah tinggi, namun banyak yang meyakini bahwa terdapat misteri besar di balik kematian Meyer.

Stanley Meyer

Di Indonesia sendiri pada tahun 2008 yang lalu geger dengan penemuan "Blue Energy". Penemuan ini digagas oleh seorang pria bernama Joko Suprapto, seorang pria asal Nganjuk, Jawa Timur. Pria yang disebut lulusan Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini mengklaim telah menemukan energi alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar minyak.

Joko Suprapto

Kisah mengenai keberhasilan penemuan Blue Energy ini sampai pula ke telinga Presiden SBY saat itu yang turut melihat Joko Suprapto mendemonsrasikan penemuannya. Banyak pro dan konra terkait penemuan Joko Suprapto ini, bahkan banyak yang menganggapnya penipu yang sekedar ingin mencari sensasi.

Joko Suprapto bahkan sempat diberitakan menghilang dari kediamannya. Kabar pembongkaran trafo yang dibangunnya di dekat kampus UMY pun menyebar dan menyatakan bahwa trafo yang dibangunnya hanyalah trafo pasif yang tidak akan menyala tanpa adanya aliran listrik.

Saat ini bila kita googling, berita Joko Suprapto hanya akan berhenti pada tahun 2008. Joko Suprapto dan penemuannya tersebut yang belum sempat sepenuhnya dipresentasikan pada publik seolah lenyap dan tenggelam. Apakah penemuan Joko Suprapto itu memang sebuah penipuan, atau ada tangan-tangan tak terlihat yang sengaja menyingkirkannya karena penemuannya yang akan merugikan pihak-pihak tertentu?

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

3 komentar untuk "Konspirasi Free Energy"