Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skandal Kalung Permata Marie Antoinette




Marie Antoinette, ratu Perancis terakhir dijatuhi eksekusi mati pada Oktober 1793 setelah meletusnya Revolusi Perancis yang manandai jatuhnya monarki. Beberapa tahun sebelumnya sebuah skandal kalung permata telah mencabik reputasi sang Madame Deficit yang memang telah terkenal suka hidup mewah. Skandal itu sendiri belum sepenuhnya terungkap, beberapa pendapat meyakini peristiwa itu memang sengaja dibuat untuk membuat rakyat semakin membenci ratu mereka. Inilah kisah skandal kalung permata bernilai jutaan poundsterling tersebut...

Marie Antoinette adalah istri Raja Louis XVI sekaligus ratu terakhir yang dimiliki Perancis. Marie Antoinette belum genap berusia 15 tahun saat dirinya pertama kali menginjakkan kaki di Paris, Perancis tatkala menerima pinangan untuk menjadi istri Louis XVI yang saat itu juga masih berusia remaja. Putri Austria dari pasangan Maria Theresa dan Francis I Kaisar Romawi ini memang dikenal dengan kecantikan dan keanggunannya.

Ratu Marie Antoinette

Pernikahan Marie dan Louis XVI pun digelar besar-besaran. Raja Louis XVI dana Marie Antoinette naik tahta pada tahun 1774. Butuh 8 tahun setelah pernikahan itu, pasangan ini akhirnya dikaruniai seorang putri, Marie Theresa.

Marie Antoinette memiliki kepribadian periang, gemar berpesta dan hidup glamor. Ia juga seringkali tertangkap bermain judi dan kembali ke istana larut malam. Belum lagi rumor perselingkuhannya dengan Count Axel von Fersen tambah membuat reputasinya buruk di mata rakyat. Ada yang mengatakan bahwa sikap Marie merupakan pelampiasan rasa frustasinya pada kehidupan pernikahannya. Berbanding terbalik dengan istrinya, Louis XVI adalah sosok pendiam, pemalu, dan pekerja keras.

Raja Louis XVI

Beberapa catatan sejarah menuliskan bahwa Ratu Marie Antoinette sedikit demi sedikit mulai berubah apalagi ketika anak ketiganya lahir. Di usianya yang semakin matang, sang ratu mulai menjauhi kemewahan. Namun sayang tampaknya rakyat dan sebagian kalangan kerajaan sudah terlanjur menyimpan rasa tak suka terhadap ratu mereka yang berakhir dengan dieksekusi matinya sang ratu.

Baca juga: 7 Ratu dan Putri Kerajaan yang Dieksekusi Mati


Affair of The Diamond Necklace

Skandal kalung permata yang melibatkan nama Ratu Marie Antoinette sejatinya telah dimulai sebelum Raja Louis XVI dan Marie naik tahta.

Pada tahun 1772, Raja Louis XV yang tak lain adalah ayah mertua Marie Antoinette bermaksud menyenangkan hati Madame du Barry, selir kesayangannya dengan memberikan sebuah hadiah istimewa. Raja berencana menghadiahkan selirnya itu sebuah kalung permata yang belum pernah ada sebelumnya.

Madame du Barry

Raja kemudian meminta pembuat perhiasan Charles Auguste Boehmer untuk membuat sebuah kalung permata yang paling indah. Pesanan spesial ini tentu butuh waktu cukup lama untuk mengerjakannya. Boehmer lalu pergi ke seluruh Eropa mengumpulkan sebanyak 647 berlian yang kemudian dibuat menjadi sebuah kalung. Pesanan sang raja sungguh tak main-main. Harga kalung itu sendiri mencapai 2.000.000 livre atau setara $15 juta kala itu.

Saat kalung itu tengah dalam masa pengerjaan, sesuatu yang tak terduga terjadi. Nasib malang menimpa Raja Louis XV. Ia terkena penyakit cacar yang kemudian merenggut nyawanya. Akibat peristiwa ini Louis XVI dan Marie Antoinette naik tahta. Di samping itu, selir kesayangan Raja Louis XV yang akan dihadiahi kalung tersebut rupanya diusir dari istana.

Raja Louis XV

Boehmer jelas kebingungan. Pasalnya kalung dengan desain rumit yang memiliki banyak rumbai dan renda itu telah selesai, namun ia tak tahu ke mana harus menjualnya setelah mangkatnya raja. Ia berharap Ratu Marie Antoinette bersedia membelinya.

Ratu Marie yang ditawari kalung tersebut menolak membelinya. Ia mengatakan bahwa dengan uang sebanyak itu Perancis dapat menambah kapal perang sebanyak 74 buah yang tentu akan jauh lebih berguna.

Baca juga: Kejadian Misterius Moberly dan Jourdain di Petit Trianon

Boehmer yang gagal menjual kalung itu pada ratu kemudian memutar otak dengan mencoba menawarkannya di pasar luar negeri. Namun hasilnya nihil. Tak ada yang mampu membeli kalung dengan 17 buah permata dan memiliki 2800 karat itu. Tak lama setelah kelahiran putra mahkota Louis Joseph pada tahun 1781, Boehmer kembali menawarkan kalung itu kepada ratu.

Kalung yang menyebabkan skandal

Di lain tempat ada seorang mantan duta besar untuk Perancis di Austria yang bernama Cardinal Louis Rene Edouard de Rohan. Ia adalah sosok yang kurang disukai ratu Marie. Maria Theresa, ibu Ratu Marie Antoinette juga rupanya tak menyukainya karena pria itu dikenal memiliki tabiat buruk. Ratu Marie sedapat mungkin menjauhi Cardinal Rohan dan menghindari bicara dengan pria tersebut.

Cardinal Louis Rene Edouard de Rohan

Sementara itu, ada seorang wanita bernama Jeanne de Saint-Remyde Valois. Ia tengah dililit hutang akibat kebiasaannya berfoya-foya. Wanita ini sebenarnya adalah putri Henry II dari Perancis, namun merupakan hasil hubungannya di luar nikah. Jeanne menikah dengan seorang angkatan darat bernama Nicolas de La Motte (kemudian akan disebut Jeanne de la Motte).

Jeanne de la Motte

Cardinal Rohan rupanya ingin menjalin hubungan baik dan dekat dengan Ratu Marie. Jeanne melihat ini sebagai sebuah kesempatan emas baginya. Ia mengaku pada Rohan bahwa ia merupakan teman baik ratu dan berjanji akan membantunya untuk dekat dengan ratu.

Jeanne lalu meminta seorang wanita bernama Retaux de Villette untuk menuliskan sepucuk surat kepada Cardinal Rohan dengan mengatasnamakan Ratu Marie Antoinette.

Retaux de Villette

Dalam surat yang mengharu biru itu, Ratu Antoinette palsu mengatakan bahwa Cardinal Rohan telah diterima di lingkungan istana. Untaian kata dalam surat tersebut bernada begitu hangat dan ramah, membuat Rohan yakin bahwa sang ratu sungguh telah jatuh cinta padanya.

Cardinal Rohan kemudian meminta bantuan pada Jeanne untuk mengatur pertemuannya dengan Ratu Marie Antoinette. Pertemuan rahasia itu kemudian sungguh terjadi, diduga sekitar Agustus tahun 1784 di taman istana Versailles.

Pada hari yang ditentukan Cardinal Rohan telah menunggu di taman.Seorang wanita datang mendekatinya dan duduk saling membelakangi. Mereka berdua tampak mengobrol akrab. Rohan bahkan diberi setangkai mawar. Namun yang tak disadari Rohan adalah wanita itu sebenarnya bukan Marie Antoinette. Jeanne de la Motte telah membayar seorang wanita malam, Nicole Lequay d'Oliva yang parasnya mirip dengan ratu untuk berperan sebagai ratu Antoinette.

Nicole Lequay d'Oliva

Pertemuan palsu itu sukses besar. Cardinal Rohan sangat senang dan kepercayaannya pada Jeanne bertambah besar. Mengetahui suasana hati kardinal yang sedang baik, Jeanne kemudian memanfaatkannya dengan meminjam sejumlah besar uang dan mengatakan bahwa ratu lah yang memintanya untuk kepentingan amal. Rohan yang tengah berbunga-bunga tentu saja mengiyakan permintaan tersebut tanpa menyelidikinya terlebih dahulu.

Dengan jumlah uang di tangan yang sangat banyak, Jeanne dapat membeli segala macam pakaian dan kemewahan sehingga ia diakui di kalangan bangsawan. Dengan mulut besarnya ia mengaku memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Ratu Marie. Semua orang percaya pada perkataan Jeanne.

Boehmer yang mendengar hubungan dekat antara Jeanne de la Motte dengan Ratu Marie Antoinette kemudian segera mendekati Jeanne. Ia meminta tolong pada wanita itu untuk membujuk ratu agar mau membeli kalung permata yang dahulu dipesan Raja Louis XV.
Boehmer menawarkan Marie Antoinette kalung permata

Ratu Marie palsu melalui Jeanne kemudian mengirimkan beberapa surat yang ditujukan kepada kardinal. Salah satu surat tersebut tak lain menyebutkan perintah pembelian kalung permata Boehmer. Di bagian bawah surat tersebut tertera tanda tangan atas nama "Marie Antoinette de France". Namun entah dirinya lupa atau memang tak mengetahui sejak awal, Ratu Marie tak pernah memberikan tanda tangan dengan embel-embel "de France".

Tanggal 21 Januari 1785, Jeanne menemui Cardinal Rohan dan menyampaikan maksud kedatangannya bahwa ia diperintahkan ratu agar menyampaikan maksud hatinya memiliki kalung tersebut. Namun menurut Jeanne, ratu ingin membelinya secara rahasia melalui Cardinal Rohan yang menjadi perantara. Hal ini tentu saja bagian dari tipu muslihat Jeanne.

Tak butuh waktu lama, Rohan kemudian mulai menegosiasikan harga dan sepakat akan membayarnya dengan mencicil. Rohan mengatakan pada Boehmer dirinya telah diberi wewenang oleh ratu untuk membeli kalung tersebut. Setelah kalung didapatkan, Rohan lalu mengantarkannya ke rumah Jeanne dengan pikiran bahwa wanita itu akan memberikan pada ratu, yang tentu saja tak akan pernah dilakukannya.

Setelah kalung itu diserahkan, Jeanne mempreteli permata-permata yang ada di kalung tersebut dan dengan bantuan suaminya, batu-batu permata itu kemudian dijual di London secara terpisah.

Baca juga: Sejarah Hope Diamond dan Kutukan yang Menyertainya

Waktu berlalu. Boehmer tak juga mendapatkan bayaran seperti yang dijanjikan. Ia juga melihat sang ratu tak pernah sekalipun menggunakan kalung tersebut. Ia lalu meminta pembayaran pada ratu yang tentu saja dibalas dengan kebingungan. Marie Antoinette mengaku tak pernah membeli dan menerima kalung tersebut.

Agustus 1785, Rohan mendatangi raja dan ratu dengan membawa serta surat-surat perintah pembelian kalung tersebut yang di bawahnya tertera tanda tangan dengan nama "Marie Antoinette de France". Ratu terang saja mengelak dan menyatakan bahwa ia tak pernah menggunakan tanda tangan dengan embel-embel "de France" di belakang namanya.

Penangkapan pun dilakukan pada semua orang yang terlibat pada skandal kalung ini. Cardinal Rohan ditangkap dan dibawa ke penjara Bastille. Beberapa hari kemudian Jeanne pun ditangkap. Menyusul kemudian Nicole Lequay d'Oliva yang berpura-pura sebagai ratu, dan juga Retaux de Villette yang telah menulis surat dan memalsukan tanda tangan ratu.

Kasus ini kemudian dibawa ke pengadilan. Tanggal 31 Mei 1786 diputuskan bahwa Cardinal Rohan diasingkan ke La Chise Dieu Abbey. Nicole d'Oliva masuk penjara. Sementara itu Retaux de Villette diusir keluar dari Perancis. Lalu apa yang terjadi pada Jeanne?

Jeanne de la Motte ditangkap dan dipenjara

Jeanne dihukum dera. Ia mendapatkan cap "V" pada kedua bahunya sebagai hukuman karena tindak pencurian dan pencemaran nama baik ratu. Setelah itu, wanita tersebut dibawa ke penjara Salpetriere. Apakah masalah selesai? Rupanya tidak. Meskipun telah mendapatkan hukuman yang begitu memalukan, Jeanne tetap bersikeras pada pendiriannya bahwa Ratu Marie Antoinette adalah dalang di balik skandal tersebut. Ia mengatakan bahwa ratu telah memperalatnya demi mendapatkan kalung tersebut dan kalung yang dinyatakan hilang itu sebenarnya berada di tangan ratu.

Publik yang sudah sangat muak dengan Ratu Marie menganggap bahwa ratu bersalah dan sengaja mengkambinghitamkan Jeanne. Bukan hanya itu saja, Ratu Marie dianggap telah sengaja merencanakan pembelian kalung itu untuk menjebak Cardinal Rohan yang tak disukainya. Semua hal ini membuat reputasi ratu semakin buruk di mata rakyat Perancis.

Baca juga: Sejarah Revolusi Perancis, Jatuhnya Kekuasaan Monarki

Pada Juni 1787, Jeanne de la Motte kabur dari penjara dengan cara menyamar sebagai pria. Wanita itu diketahui pergi ke London dan di sana ia membuat sebuah buku berjudul "Memoires Justificatifs De La Comtesse De Valois De La Motte" yang penuh berisikan hujatan kepada Ratu Marie Antoinette.

Tulisan Jeanne de la Comte yang berisi hujatan pada Ratu Marie Antoinette

Kasus ini sendiri tak pernah terungkap dengan jelas. Benarkah Ratu Marie sungguh tak terlibat dengan skandal kalung tersebut? Lalu mengapa Jeanne begitu menaruh dendam pada ratu? Semuanya tak pernah terungkap karena pada 23 Agustus 1791 atau 4 tahun setelah melarikan diri dari penjara, Jeanne tewas setelah melompat dari jendela kamar hotelnya di Edgware Street London. Ia melompat setelah bersembunyi dari penagih hutang, lantaran tak mampu lagi membayar hutang-hutangnya.

Sementara itu Nicole d'Oliva yang diminta Jeanne untuk berpura-pura menjadi Ratu Antoinette bebas dari penjara pada tahun 1786. Namun nasibnya tak jadi lebih baik. Ia meninggal dunia di usia yang masih cukup muda, 28 tahun.

Referensi :

https://www.history.com/news/marie-antoinette-diamond-necklace-affair-french-revolution
http://versaillesnobara.blogspot.com/2011/12/skandal-kalung-permata-dalam-sejarah.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Jeanne_de_Valois-Saint-R%C3%A9my
http://alaurias.blogspot.com/2011/08/skandal-kalung-berlian-marie-antoinette.html

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

1 komentar untuk "Skandal Kalung Permata Marie Antoinette"

  1. Jangan sampai berbagai macam keinginan masyarakat untuk dapat memiliki Kalung Emas tidak tercapai karena harganya yang mahal. Kasih promo atau diskon yang bisa memudahkan para masyarakat.

    BalasHapus