Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Para Penemu yang Mati Karena Temuannya Sendiri




Sebelum sebuah penemuan sampai ke masyarakat dan digunakan secara luas, maka sang penemu akan melakukan proses trial and error yang sangat penjang guna memastikan alat atau benda temuannya aman dan layak untuk digunakan.

Dalam proses ini terselip sejumlah kisah dari para penemu yang mendapat penyakit akibat mencoba temuannya hingga mengalami kecelakaan fatal yang membuat sang penemu meninggal dunia. Berikut ini adalah kisah-kisah dari para penemu yang tewas karena temuannya sendiri.


1. Marie Curie




Marie Curie adalah wanita pertama di dunia yang mendapatkan Nobel dalam dua bidang berbeda sekaligus yaitu Kimia dan Fisika. Ia merupakan ilmuwan yang menemukan radium bersama suaminya Pierre Curie.

Pada awal tahun 1900an, radium dipercaya memiliki nilai yang lebih tinggai dibandingkan dengan platinum atau emas. Pada awal tahun 1934 ia mengunjungi Polandia dan sama sekali tak mengetahui bahaya zat radioaktif saat ia mencoba mengisolasinya. Curie bekerja dengan zat tersebut dengan kontak langsung tanpa pengaman selama jangka waktu panjang.

Lama kelamaan radiasi sinar radium yang berlebihan akhirnya membuat Marie menderita Leukimia. Hanya tiga bulan kemudian Marie meninggal dunia pada 4 Juli 1934 di Haute Savoie.


2. Horace Lawson Hunley




Horace Hunley adalah seorang insinyur kelautan konfederasi selama Perang Sipil Amerika. Penemuannya yang paling dikenal adalah kapal selam bertenaga tangan yang dinamai CSS HL Hunley. Saat itu penemuan Hunley ini belum memiliki standar pengamanan yang cukup memadai.

Pada saat test awal penggunaan kapal selam tersebut, lima orang kru kapal tewas ketika secara tidak sengaja kapal dimasuki air lewat pintu palka yang terbuka akibat sebuah kapal yang lewat. Empat orang kru kapal lainnya berhasil melarikan diri.

Pada tanggal 15 Oktober 1863, percobaan kembali dilakukan. Kali ini Hunley ikut serta dalam proses uji coba bersama tim di Charleston Harbour. Namun naas, pada percobaan kedua ini delapan orang kru kapal tewas termasuk di dalamnya Horace Hunley.

Baca juga: 7 Ilmuwan yang Terobsesi Menghidupkan Orang Mati


3. Dr. Thomas Midgley Jr.




Midgley adalah seorang teknisi mesin dan juga ahli kimia asal Amerika. Ia berperan penting dalam pengembagan bensin bertimbal (tetra etil timbal) dan produk klorofuorocarbon (CFC) pertama yang kemudian dikenal di dunia sebagai Freon. Produk-produk ini dikemudian hari dilarang karena berdampak buruk terhadap kesehatan manusia dan juga lingkungan.

Saat dirinya bekerja di General Motors tahun 1916, Midgley menemukan bahwa letupan pada mesin pembakaran dapat dicegah dengan menambahkan tetra etil timbal pada bensin. Midgley bahkan sempat mendapatkan penghargaa Nichols Medal tahun 1923 berkat temuannya tersebut. Tapi naas, dua orang di pabrik yang menggunakan zat kimia tersebut meninggal dunia dan sejumlah karyawan lainnya mengalami keracunan.

Midgley juga kemudian menemukan paru-parunya bermasalah akibat keracunan timbal. Beberapa pabrik kimia yang memakai temuannya bahkan ada yang harus ditutup setelah beroperasi selama dua bulan saja. Penyebabnya banyak dari karyawan pabrik tersebut yang keracunan, mengalami halusinasi, gila, hingga kasus kematian dini.

Pada tahun 1940 saat usianya 51 tahun, Midgley diketahahui mengidap poliomielitis yang melumpuhkan tubuhnya. Ia bahkan harus menggunakan tali dan katrol untuk mengangkat tubuhnya di kasur. Naasnya, pada tahun 1944 Midgley terbelit oleh alat tersebut dan meninggal akibat tercekik.


4. Franz Reichelt




Franz Reichelt adalah pria kelahiran Austria yang kemudian pindah dan bermukim di Paris sejak 1898. Reichelt dikenal sebagai penjahit sekaligus penemu. Ia juga dikenang sebagai pelopor terjun payung.

Reichelt terobsesi pada pengembangan setelan yang dapat digunakan sebagai parasut terbang. Ia kemudian diketahui mendesain pakaian parasut terbangnya tersebut yang  berbobot lebih dari 70 kg. Tetapi untuk mengefisienkan pakaian tersebut ia lalu mengurangi bobotnya hingga di bawah 20 kg saja.

Pria ini kemudian melakukan eksperimen perdananya dengan menggunakan boneka yang dijatuhkan dari lantai lima gedung apartemennya. Percobaan tersebut berhasil. Tetapi sayangnya pada percobaan berikutnya mengalami kegagalan total.

Reichelt telah mengajukan petisi kepada Polisi Paris agar diizinkan untuk menguji temuannya dari ketinggian Menara Eiffel. Ia akhirnya mendapatkan izin pada tahun 1912. Reichelt bersiap dan pada tanggal 4 Februari 1912, eksperimennya benar-benar akan dieksekusi. Tapi kali ini tidak menggunakan boneka seperti percobaan sebelumnya melainkan dirinya sendiri yang akan melompat dari atas Menara Eiffel dengan ketinggian lebih dari 57 meter.

Namun sayangnya percobaan itu berakhir fatal. Parasutnya ternyata gagal mengembang. Lompatan Reichelt dari atas ketinggian 187 kaki di atas Eiffel pada hari itu menjadi lompatan terakhirnya. Ia jatuh dan tewas seketika. Esok harinya surat kabar Paris penuh dengan berita kematiannya dengan kata-kata: "penemu yang ceroboh".



5. Alexander Bogdanov



Alexander Aleksandrovich Bogdanov adalah seorang filsuf, dokter, penulis, dan juga revolusioner Rusia. Ia adalah salah satu saingan Vladimir Lenin dalam sejarah awal fraksi Bolsheviks sampai akhirnya ia dikeluarkan pada tahun 1909.


Selain dikenal sebagai anggota dari Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia, rupanya Bogdanov sangat terobsesi untuk bisa awet muda. Berbagai eksperimen dilakukannya termasuk salah satunya yaitu dengan transfusi darah.

Uji coba ini ternayata berhasil bahkan sampai 11 kali. Tetapi rupanya cara yang dilakukan Bogdanov ini keliru sejak awal. Ia tidak pernah melakukan pengecekan terhadap orang yang akan melakukan transfusi darah dengannya. Akibatnya pada tahun 1928, ia terinfeksi TBC dan malaria. Bogdanov meninggal dunia pada 7 April 1928 karena tertular penyakit tersebut.


6. Dr. Sabin Arnold Von Sochocky



Sabin Sochocky dikenal sebagai penemu cat yang dicampur dengan radium dan bahan lainnya yang kemudian digunakan pada jam tangan. Jam tangan itu kemudian akan bercahaya. Sochocky mematenkan temuannya dengan nama Undark dan sukses besar.

Sochocky memiliki pabrik jam tangan yang memproduksi ribuan jam tangan bercahaya setiap harinya. Pekerja di pabrik jam tangannya kebanyakan adalah wanita. Sampai beberapa waktu kemudian para pekerjanya satu persatu jatuh sakit. Mereka terpapar zat radioaktif tersebut. Wanita-wanita ini dikenal dengan "Radium Girls". Kebanyakan mereka menderita penyakit parah sebelum akhirnya meninggal dunia. Sochocky juga menghadapi tuntutan dari para karyawannya.

Jam tangan tersebut masih terus diproduksi hingga akhir Perang Dunia II. Pada tahun 1928, Sochocky menderita keracunan radiasi yang membuatnya meninggal dunia.


7. Otto Lilienthal



Otto Lilienthal dikenal sebagai pelopor avasi asal Jerman yang berjuluk "Glider King". Ia adalah orang pertama yang berhasil mendokumentasikan penerbangan dengan balon udara. Ia sendiri sebenarnya melanjutkan percobaan yang sebelumnya pernah dilakukan oleh George Cayley.

Dalam proses penemuannya, ia seringkali melakukan penelitian terhadap burung-burung demi menemukan struktur aerodinamis pada sayap temuannya. Sebagai seorang penerbang handal, Lilienthal telah ribuan kali melakukan penerbangan dengan glider.

Namun penerbangannya pada 9 Agustus 1896 menjadi penerbangan terakhirnya. Hari itu ia melakukan uji penerbangan seperti biasanya. Namun pada upaya yang keempat, pria Jerman itu jatuh dan tewas dari ketinggian 15 meter akibat adanya kerusakan pada glidernya.



8. William Bullock



William Bullock adalah penemu asal Amerika Serikat yang menemukan alat press cetak putar. Temuannya ini membantu merevolusi industri percetakan karena kecepatan dan efisiensinya yang tinggi.

Namun sayangnya, pria New York ini harus meregang nyawa karena temuannya sendiri. Pada 3 April 1867, Bullock bekerja seperti biasanya. Ia lalu membuat penyesuaian pada salah satu mesin cetak barunya yang rencananya akan dipasang untuk surat kabar Philadelphia Pubic Ledger.

Pada saat itulah Bullock mencoba menendang sabuk pengaman ke katrol. Kakinya kemudian tersangkut di mesin tersebut yang dengan secepat kilat menggilasnya. Kakinya hancur karena insiden tersebut. Namun nasib buruk tak berhenti sampai di sana. Beberapa hari setelah insiden tersebut, Bullock dioperasi untuk mengamputasi kakinya yang hancur pada tanggal 12 April 1867. Tetapi ia kemudian meninggal dunia ketika tengah menjalani operasi.


9. Valerian Abakovsky



Pria asal Uni Soviet ini dikenal sebagai penemu Aerowagon. Aerowagon sendiri adalah mobil rel yang memiliki kecepatan tinggi karena dilengkapi dengan mesin pesawat terbang. Aerowagon ini pada awalnya difungsikan untuk mengangkut tentara Soviet.

Pada tanggal 24 Juli 1921, beberapa orang yang dipimpin oleh Fyodor Sergeyev membawa Aerowagon dari Moskow ke Tula untuk melakukan pengujian. Di dalam rombongan itu ikut pula sang pencipta yaitu Abakovsky. 

Mereka tiba dengan selamat sampai ke Moskow. Tapi sayangnya pada perjalanan pulang, Aerowagon itu tergelincir dengan kecepatan tinggi. Akibatnya 6 orang dari 22 penumpang di dalamnya tewas seketika, termasuk di dalamnya Valerian Abakovsky. Usianya baru 25 tahun saat itu.


10. Max Valier



Valier adalah perintis peroketan asal Austria. Dia adalah salah satu orang yang berperan dalam penemuan Verein fur Raumschiffahrt yang merupakan cikal bakal dari program penjelajahan luar angkasa yang benar-benar menjadi kenyataan pada abad ke 20.

Pada akhir tahun 1920an, Verein fur Raumschiffahrt memfokuskan upaya pada pembuatan roket dengan bahan bakar cair. Percobaan pertama yang dilakukan pada 19 April 1930 dengan menggunakan  bahan bakar cair yang dinamakan Valier-Heylandt Rak 7 menuai kesuksesan, meskipun perlu dilakukan berbagai penyempurnaan.

Hingga sebulan kemudian yaitu tanggal 17 Mei 1930, Valier kembali melakukan percobaan. Kali ini bahan bakar yang digunakan alkohol. Naas, mobil roket meledak dan Valier tewas seketika dalam insiden tersebut.


Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Kisah Para Penemu yang Mati Karena Temuannya Sendiri"