Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal-Usul Kembar Siam, Kisah Chang dan Eng Bunker




Tahukah kalian dari mana asal sebutan "Kembar Siam" sebenarnya berasal? Sebutan ini ternyata bermula dari sosok Chang dan Eng Bunker, kembar dempet dari Thailand. Kisah mereka mengejutkan dunia dan telah terdokumentasikan dengan sangat rinci dalam banyak catatan medis di seluruh dunia dan inilah kisahnya...


Kehidupan Awal Chang dan Eng Bunker

Chang dan Eng Bunker lahir pada 11 Mei 1811 di Thailand. Thailand saat itu dikenal dengan nama Siam sampai akhirnya sistem kerajaan berakhir dan terbentuklah negara yang saat ini kita kenal sebagai Thailand.

Chang dan Eng Bunker lahir dari keturunan Cina, Thailand, dan Melayu. Ayah mereka yang bernama Ti-eye adalah seorang nelayan di desa Mekong, sementara ibu mereka yang bernama Nook adalah ibu rumah tangga biasa. Kedua pasangan ini punya tujuh anak normal, namun hanya Chang dan Eng yang lahir dengan kondisi dempet. Tubuh bagian dada mereka menyatu.

Mereka adalah kembar xiphopagus. Di mana keduanya terhubung di sternum oleh pita daging dan juga tulang rawan yang fleksibel, panjangnya sekitar 5 inci dengan lingkar maksimum 9 inci. Hati mereka terhubung melalui pita.

Kondisi demikian kemudian membuat keduanya selalu saling berhadapan, baik saat duduk, berdiri, dan juga berbaring. Untunglah sang ibu tak memperlakukan keduanya secara berbeda. Ia mengasuh Chang dan Eng sama seperti saudara-saudara mereka yang lain. Hal ini membuat Chang dan Eng sudah mandiri sejak kecil dan menjalani hidup layaknya orang normal pada umumnya.

Baca juga: Kisah The Silent Twins, June dan Jennifer Gibbons

Ibu Chang dan Eng sangat berperan dalam membuat keduanya mandiri dan punya rasa percaya diri di lingkungan sosial. Mereka sedari kecil biasa bergaul dengan orang sekitar. Kegiatan fisik seperti berlari hingga berenang akhirnya membantu tulang rawan mereka memanjang yang memungkinkan keduanya bergerak dan berjalan dengan lebih bebas, walaupun keduanya bagian dada keduanya masih bergabung.



Meskipun Chang dan Eng saling menempel di tulang dada oleh jaringan lunak, tetapi tubuh keduanya berbeda. Setiap organ keduanya juga terpisah dan masing-masing berfungsi secara normal. Hanya organ hati keduanya saja yang menyatu. 

Jika dilihat dari sudut pandang mereka, maka Chang berada di sebelah kiri dan Eng yang ada di sebelah kanan. Chang lebih pendek satu inci dari Eng dan ia menggunakan alas kaki bertumit agar tinggi mereka setara.

Sebenarnya ada banyak kasus kembar dempet yang terjadi di dunia sebelum lahirnya Chang dan Eng Bunker. Kasus kelahiran bayi kembar siam sendiri bukanlah hal yang baru. Namun sayangnya, kasus-kasus kembar dempet tersebut tak pernah terpublikasikan dengan baik. Jadi begitu kisah Chang dan Eng Bunker dipublikasikan secara luas, banyak yang kemudian mulai penasaran dan mencari tahu tentang kelainan kelahiran ini.

Pada mulanya kelahiran bayi kembar dempet ini dipercaya sebagai pertanda buruk atau kutukan yang dapat membawa malapetaka bagi keluarga. Begitu juga dengan Chang dan Eng ini. Pada awal kelahiran mereka, banyak penduduk desa yang menyarankan agar keduanya mati. Bahkan Raja Rama II dari Siam juga menyarankan hal yang sama. Sebagian lagi menyarankan ide untuk melakukan pemisahan. Tetapi orang tua Chang dan Eng tetap pada pendirian mereka, untuk mempertahankan Chang dan Eng.

Pada tahun 1819 wabah cacar yang sangat parah menerpa Thailand. Wabah ini merenggut nyawa ayah mereka dan juga lima saudara lainnya.. Tetapi Chang dan Eng selamat bersama ibu mereka. Kedua kembar ini kemudian mencari nafkah untuk membantu ibu mereka yang saat itu sendiri menjadi tulang punggung keluarga. Bersama ibu mereka, Chang dan Eng memelihara bebek dan menjual telur-telur ke pasar. Keduanya juga bekerja di pabrik biji cokelat.


Chang dan Eng Bunker Mulai Dikenal

Setelah mangkatnya Raja Rama II dari Siam, maka naiklah penggantinya yaitu Raja Rama III. Tak seperti pendahulunya, Raja Rama III tidak pernah menganggap kelahiran bayi kembar dempet sebagai kutukan. Ia bahkan mempekerjakan Chang dan Eng Bunker sebagai utusan pribadinya. Setelah itu, keduanya menjadi terkenal. Ketenaran mereka menyebar hingga keluar desa. 

Pada suatu hari di tahun 1824, seorang pedagang Inggris bernama Robert Hunter bertemu dengan Chang dan Eng. Saat itu ia sedang berada di sebuah kapal nelayan di Sungai Menam dan kedua saudara kembar itu tengah berenang. Hunter awalnya mengira mereka sebagai "hewan aneh".

Tetapi setelah bertemu dengan keduanya, Hunter kemudian melihat adanya peluang bisnis untuk membawa mereka ke Barat. Ia kemudian mengatakan maksudnya kepada Raja Thailand. Hunter berniat untuk membawa Chang dan Eng ke luar negeri. Berkali-kali ia meminta agar bisa membawa keduanya, tetapi permintaannya baru disetujui setelah 5 tahun kemudian.

Baca juga: Kisah Ajaib Mike, The Headless Chicken

Robert Hunter dan seorang kapten kapal laut Amerika, Abel Coffin kemudian berangkat membawa serta Chang dan Eng ke Amerika Serikat pada tahun 1829. Sebuah kontrak yang ditandatangani oleh Hunter dan Coffin menetapkan tur selama 5 tahun bagi Chang dan Eng. Dalam perjalanannya ada rumor yang mengatakan bahwa ibu mereka menjual mereka. Namun rumor ini tidak benar dan sempat membuat Chang dan Eng kesal.

Chang dan Eng berusia 17 tahun ketika mereka pertama kali menginjakkan kaki di Amerika. Pada 16 Agustus 1929 ketika tiba di Boston. Chang dan Eng hadir dalam sebuah pertunjukan. Pada saat itu orang-orang yang terlahir dengan anomali dan cacat lahir biasanya akan dibiarkan mati atau pilihan lainnya adalah ikut dalam road show yang menghadirkan orang-orang aneh untuk mendapatkan uang tambahan.

Setelah meninggalkan Amerika Serikat, Chang dan Eng berkeliling ke kota-kota besar di Inggris dan juga Irlandia. Mereka kemudian kembali lagi ke New York pada Maret 1831. Pada saat itu keduanya sudah memperoleh kemampuan membaca, menulis, dan juga berbicara dalam bahasa Inggris.

Setiap kali Chang dan Eng Bunker naik ke atas pentas, mereka mendapatkan sambutan meriah. Mereka tidak hanya mendapatkan uang, tetapi juga rasa hormat dari para penonton. Ke mana pun mereka pergi, pertunjukan mereka selalu ramai dihadiri. Mereka kemudian dikenal sebagai "Siamese Twins" atau "Si Kembar dari Siam (Thailand)". Kemudian setelah itu istilah "kembar siam" menjadi populer untuk menyebut orang yang terlahir dengan kembar berdempetan.

Surat kabar mengatakan bahwa kedua kembar siam itu berhasil memperoleh untung besar. Mereka berkeliling dari satu kota ke kota lain dengan para penonton kebanyakan adalah orang-orang dari kelas atas. Tak jarang mereka menginap di hotel mewah dalam setiap tur.

Meskipun pada tahun 1831 keduanya direncanakan akan kembali ke Thailand setelah tur pameran mereka selama tiga tahun usai, tetapi keduanya kemudian membatalkan rencana tersebut. Alih-alih kembali ke Thailand, keduanya memutuskan untuk menetap di Amerika, di mana mereka kemudian mendapatkan uang yang lebih dari cukup.

Poster pertunjukan Chang dan Eng Bunker

Manajer pertama mereka, James W. Hale memperkenalkan mereka sebagai "Siamese Men". Tiket masuk pertunjukan mereka yang kelas biasa dipatok seharga 25 sen atau setara dengan $6.

Keduanya kemudian diketahui bekerja pada Hunter and Chest sebelum akhirnya berlabuh di PT Barnum pada Oktober 1860. Di sanalah mereka kemudian mulai menunjukkan bakat untuk melakukan berbagai aksi dan trik yang menghibur penonton.Mereka melakukan akrobat hingga sulap tangan dengan lincah. Chang dan Eng berkeliling dunia, dari Asia, Amerika, hingga Eropa. Di mana setiap pertujukan mereka akan disesaki oleh penonton. Setelah tinggal di Amerika dan menjadi warga negara di sana, mereka kemudian mendapatkan nama keluarga "Bunker".

Setelah tidak lagi melakukan pertunjukan di bawah naungan PT Barnum, mereka berdua melanjutkan karir dengan melakukan pertunjukan solo pada usia awal 20an. Mereka melakukan berbagai atraksi meloncat, jungkir balik yang menurut orang umum tidak akan dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kelainan fisik seperti mereka.

Baca juga: Misteri Reinkarnasi The Pollock Twins

Meskipun sudah terkenal dan punya uang yang berlimpah, namun Chang dan Eng menolak untuk dipisahkan. Padahal sejumlah ahli medis telah menyarankan hal ini. Setelah memutuskan tak lagi melakukan pertunjukan, keduanya kemudian diketahui menjalani kehidupan yang tenang di kota Wilkesboro di North Carolina.


Kehidupan Pernikahan

Dengan uang tabungan yang mereka miliki, Chang dan Eng Bunker membeli budak dan juga 200 acre tanah yang digunakan untuk pertanian. Keduanya kemudian menemukan pendamping hidup masing-masing.

Chang jatuh cinta pada seorang wanita bernama Adelaide, anak perempuan dari pemilik tanah bernama David Yates. Sementara itu, Eng belum memiliki tambatan hati. Ketika tiba saatnya Chang ingin menikahi Adelaide, Eng tak punya pilihan. Ia akhirnya setuju untuk menikahi saudara perempuan Adelaide yang bernama Sarah. 

Chang dan Eng Bunker bersama istri dan dua anak mereka

Sebenarnya pada awalnya pernikahan ini tak disetujui keluarga Yates. Alasannya bukan karena Chang dan Eng adalah kembar siam yang punya fisik saling berdempetan. Tetapi karena mereka adalah orang Asia. Pernikahan yang terjadi antara Chang dan Eng Bunker dengan Adelaide dan Sarah kemudian menjadi salah satu pernikahan antar ras pertama yang terjadi di sana. Setelah pernikahan, kedua pasangan ini kemudian tinggal di Mount Airy di North Carolina.

Sementara itu, seorang misionaris Kristen pernah menghubungi ibu Chang dan Eng pada tahun 1845, empat tahun sebelum ia meninggal. Setelah tak lagi melihat kedua putra kembarnya itu selama 15 tahun lamanya, ia percaya bahwa mereka sudah mati. Tetapi ibunya diberitahu bahwa kedua putranya masih hidup dan sudah menikah.

Tak mudah bagi Chang dan Eng untuk menjalani kehidupan normal seperti layaknya laki-laki yang telah menikah. Kehidupan rumah tangga kedua pasangan ini selalu menjadi sorotan para tetangga. Mereka mulai menghina kehidupan seks kedua pasangan ini bahkan menuduh mereka melakukan inses. 

Kediaman Bunker

Tak tahan dengan ini semua, kedua pasangan ini kemudian pindah dan membangun rumah di dekat rumah pertama mereka. Di sana mereka memiliki kebiasaan yang unik, di mana mereka akan tinggal selama tiga hari di rumah Chang dan tiga hari berikutnya di rumah Eng.

Chang dan Adelaide kemudian memiliki 10 orang anak, sementara Eng dan Sarah punya 11 orang anak. Di antara anak-anak mereka sama sekali tak ada yang kembar, namun dua anak mederita bisu dan tuli dan dua anak lainnya meninggal dunia sebelum umur mereka mencapai 3 tahun.

Chang dan Eng Bunker bersama istri dan anak-anak mereka

Setelah uang yang mereka miliki semakin menipis, Chang dan Eng kemudian memutuskan untuk kembali lagi ke bisnis pertunjukan. Kali ini keduanya akan dibantu oleh anak mereka. Tetapi sayang, antusiasme penonton tak lagi sama seperti ketika awal mereka dulu merintis karir di bisnis pertunjukan. Sebagian bahkan menolak untuk percaya bahwa keduanya bisa punya anak.

Pada saat Perang Saudara berakhir pada tahun 1865, keuangan Chang dan Eng terpukul. Budak-budak mereka juga dibebaskan. Hal ini kemudian membuat mereka memutuskan untuk kembali mengadakan tur.

Baca juga: Sejarah Perang Saudara/Civil War di Amerika (1861-1865)

Bisnis pertunjukan yang sepi dan kehidupan ekonomi yang tak membaik kemudian membawa Chang mulai kecanduan minum. Sampai akhirnya pada tahun 1870, ia menderita stroke. Penyakit itu membuat tubuh sebelah kanannya lumpuh. Sisi tubuh itu merupakan tempat Eng melekat. Eng kemudian merawat Chang, namun sayangnya kesehatannya tak pernah pulih seperti sedia kala.


Chang dan Eng Bunker Meninggal Dunia

Pada awal tahun 1870an itu, ekonomi mereka semakin terpuruk. Pekerjaan terus berkurang dan tur juga berhenti. Pada tahun 1874, Chang terserang bronkitis parah dan mengeluhkan sakit di dadanya. Kondisi pria ini semakin memburuk dari hari ke hari hingga akhirnya ia meninggal dalam tidurnya pada 17 Januari 1874. 

Ketika Eng terbangun dari tidurnya, ia terkejut mendapati saudara kembarnya itu sudah tak lagi bernyawa. Dokter kemudian dipanggil untuk memisahkan keduanya. Tetapi usaha itu terlambat. Saat dokter datang 3 jam kemudian, Eng sudah menyusul saudara kembarnya.

Chang dan Eng Bunker tak terpisahkan hingga akhir hayat

Jenazah Chang dan Eng kemudian dibawa ke Philadelphia untuk diotopsi. Istri Chang dan Eng mengizinkan untuk dilakukan otopsi terperinci terhadap jasad keduanya. Setelah diperiksa, terungkap bahwa Chang meninggal karena ada gumpalan darah di rongga otaknya karena penyakit stroke yang dideritanya. Sementara Eng meninggal karena kehabisan darah ketika sistem peredaran darahnya memompa pita penghubung ke tubuh Chang yang sudah mati.

Mereka meninggal dunia dalam usia 62 tahun. Usia keduanya tergolong panjang dan termasuk dalam kembar siam dengan usia paling panjang sepanjang sejarah hingga tahun 2012.

Chang dan Eng Bunker dimakamkan di pemakaman umum di Gereja Baptis White Plains di Surrey County. Sebelum dimakamkan, dokter mengambil foto jaringan penghubung dan juga menyewa pematung John Casani untuk membuatkan gips plester Chang dan Eng. 

Referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/Chang_and_Eng_Bunker
https://www.ststworld.com/chang-and-eng-bunker/

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Asal-Usul Kembar Siam, Kisah Chang dan Eng Bunker"