Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus Insiden Dyatlov Pass Kembali Dibuka




Sembilan orang pendaki ditemukan tewas di Pegunungan Ural pada tahun 1959. Kesembilan orang itu ditemukan dalam keadaan yang aneh dan ganjil. Berbagai spekulasi dan misteri menyelimuti kasus insiden Dyatlov Pass yang tak pernah terungkap bahkan setelah puluhan tahun berlalu. Kini setelah 60 tahun sejak insiden itu, pemerintah Rusia kembali membuka kasus kematian para pendaki paling misterius dalam sejarah dunia...

Kasus Insiden Dyatlov Pass adalah salah satu dari kasus-kasus misteri awal yang saya bahas di blog merinding.com ini. Barangkali kalian pernah membacanya saat mampir ke blog ini. Kalian bisa kembali membaca kasus ini selengkapnya pada link di bawah ini :


Insiden Dyatlov Pass sungguh menarik minat banyak penggemar misteri. Kasus ini sendiri menimbulkan banyak teori mulai dari pembunuhan, konspirasi pemerintah, bahkan hingga teori UFO. Mulai dari teori-teori yang rasional hingga tak masuk akal. Itu adalah sedikit gambaran bagaimana aneh dan rumitnya kasus ini.

Pada Februari 2019 yang lalu, tepat 60 tahun setelah insiden itu terjadi jaksa penuntut Rusia akhirnya membuka kembali kasus ini. Andrey Kuryakov, juru bicara dari kantor jaksa tersebut mengatakan proses investigasi kali ini akan memanfaatkan teknologi modern yang saat tahun 1959 belum tersedia. Investigasi kasus ini juga akan melibatkan teman-teman dan juga keluarga kesembilan korban.

Andrey Kuryakov 

Para investigator akan mulai melakukan penyelidikan di lokasi di mana insiden ini terjadi yaitu di Kholat Syakl, Pegunungan Ural. Mereka akan melibatkan para ahli dan juga tim penyelamat dengan harapan memperoleh fakta baru guna penyelidikan lebih lanjut. Bahkan jika diperlukan mereka akan kembali menggali makam kesembilan pendaki yang berada di Mikhailov Cemetery di Yekaterinburg.

Para keluarga korban, media, dan juga publik sangat menanti-nanti akhir dari kasus ini. Mereka meminta para penyelidik untuk memberitahukan yang sebenarnya tanpa menutupi kenyataan apa pun dari kasus ini.

Konferensi pers terkait kasus Dyatlov Pass yang kembali dibuka

Insiden Dyatlov Pass bermula saat 10 orang dari Ural Polytechnic Institute berencana untuk melakukan pendakian ke Pegunungan Ural. Kesepuluh orang ini kemudian berangkat pada akhir Januari 1959 dipimpin oleh Igor Dyatlov.

Rombongan ini tiba di Ivdel pada 25 Januari 1959 untuk selanjutnya berangkat ke Otorten. Namun saat berada di sana, salah satu pendaki, Yuri Yudin jatuh sakit sehingga ia tak melanjutkan ekspedisi tersebut. Ia juga merupakan satu-satunya korban selamat dalam insiden ini.

Dalam catatan perjalanan mereka yang secara berkala ditulis oleh Zinaida Kolmogorova, salah satu pendaki, dilaporkan bahwa pada tanggal 1 Februari 1959 mereka terkena badai dan akhirnya terpaksa mendirikan tenda di sebuah area yang dikenal sebagai Kholat Syakhl.

Para pendaki insiden Dyatlov Pass

Namun setelah itu rombongan ini tak pernah kembali. Tak ada kabar dari mereka padahal sebelumnya ketua ekspedisi Dyatlov berjanji akan mengirimkan telegram. Pencarian kemudian dilakukan pada 20 Februari 1959. Tim pencarian kemudian menemukan tenda mereka 6 hari kemudian.

Kondisi tenda sebenarnya agak aneh. Bukannya terbuka dengan normal, tenda itu seperti dirobek secara sembarangan. Dan yang lebih anehnya lagi semua barang-barang hingga sepatu mereka berada di dalam tenda. Seolah-olah mereka terburu-buru meninggalkan tenda. Tetapi mengapa mereka terburu-buru sampai meninggalkan sepatu di tempat sedingin itu? Apa yang mengejar mereka?

Igor Dyatlov, Yuri Yudin, dan Lyudmila Dubinina

Keesokan harinya setelah seminggu pencarian berlangsung, jasad Yuri Doroshenko dan Yuri Krivonischenko ditemukan berjarak satu mil dari tenda. Beberapa hari kemudian ketua ekspedisi, Dyatlov, Kolmogorova, dan Slobodin ditemukan. Empat pendaki lainnya ditemukan 4 Mei terkubur di bawah salju.

Saat dilakukan pemeriksaan pada jasad mereka, hal-hal aneh dan tak masuk akal ditemukan. Doroshenko dan Krivonischenko ditemukan tak jauh dari sisa api unggun dekat tenda. Namun beberapa pendaki ditemukan dalam keadaan tak memakai pakaian sedangkan sisanya tampak memakai pakaian temannya yang lain.

Penemuan jasad korban insiden Dyatlov Pass

Dubinina, salah seorang pendaki wanita mengenakan pakaian Krivonischenko, sementara kaki kirinya terbungkus jaket. Pendaki lainnya ada yang hanya memakai sebelah sepatunya, ada pula yang hanya memakai kaos kaki atau tak memakai apa-apa.

Tiga dari pendaki itu juga mengalami luka yang sangat fatal. Tulang dada Dubinina dan Zolotaryov mengalami kerusakan parah. Dubinina juga kehilangan lidah, mata, dan bibirnya.

Penyelidikan pada kasus insiden Dyatlov Pass terus berlanjut. Sementara para penyelidik telah mengumpulkan hingga 75 teori. Beberapa meyakini bahwa para pendaki itu telah diserang oleh orang-orang Mansi yang menghuni Pegunungan Ural untuk dijadikan sebagai tumbal atau semacamnya.

Lokasi penemuan para korban 

Teori lainnya yang tak kalah menarik adalah menyangkut pengujian militer Uni Soviet. Pada tahun 2014, Discovery Channel mengulik teori bahwa ada kemungkinan mereka diserang oleh Yeti Rusia. Dan jangan lupakan juga adanya unsur radio aktif yang tinggi ditemukan pada pakaian para pendaki.

Referensi :

https://edition.cnn.com/2019/02/04/europe/dyatlov-pass-incident-scli-intl/index.html
https://www.themoscowtimes.com/2019/02/14/russian-investigators-are-reopening-dyatlov-pass-case-but-what-is-it-a64461
https://coolinterestingstuff.com/why-is-the-investigation-dyatlov-pass-incident-mystery-being-reopened

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

7 komentar untuk "Kasus Insiden Dyatlov Pass Kembali Dibuka"

  1. 2019 sudah berlalu, hasilnya bagaimana nih neng Eya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, maaf ya baru menanggapi.. Sepertinya komentar ini terlewat hehe^^

      Hapus
  2. https://www.vice.com/id/article/m7vwg8/misteri-tewasnya-pendaki-insiden-dyatlov-1959-berhasil-dipecahkan-pakar-longsoran-salju

    Dua ilmuwan Swiss menilai pemicu tragedi ini dari longsoran salju dangkal. Bagaimana tanggapan teman2?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Harllie! Maaf komentar baru dimoderasi, baru aktif blog nih hehe^^

      Dari semua teori dan kemungkinan, dari yang kontroversial sampai absurd, saya rasa memang inilah yang paling masuk akal. Longsoran salju mendadak membuat para pendaki keluar tenda dengan tergesa-gesa, sampai ada yang terkubur salju cukup dalam. Lalu keadaan beberapa anggota tubuh para korban yang ditemukan setelah sekian lama bisa jadi memang telah menjadi santapan hewan liar.

      Kesimpulan Puzrin dan Gaume sepertinya sudah final ya melihat dari kalimat kesimpulan mereka..^^

      Hapus
    2. Ya tugas mereka dengan kasus ini memang sudah tuntas, tapi apakah kasus ini memang benar-benar sudah resmi "Terpecahkan"?. Kalaupun iya tentu bagus, tapi masih ada rasa ketidakpuasan bagi yang mengikuti kasus ini, seperti keterangan soal radiasi pakaian, tetap belum dapat terjelaskan.

      Hapus
    3. Ya mungkin mereka sudah lelah Harllie.. Kalau diperhatikan dalam setiap kasus tidak terpecahkan itu meskipun telah dicari penjelasannya dan sudah dianggap "terpecahkan" tetap saja ada "lubang", tetap saja ada kemungkinan-kemungkinan lain. Tapi justru di situ letak menariknya kan? Hehe.. Dan soal radiasi pakaian, saya pernah baca keterangan soal ini juga agak kontroversi deh.

      Hapus
    4. hmm menarik
      masih penasaran dgn adanya tingkat radiasi yg tinggi yg ada pada pakaian mereka...


      Salam kenal dari pembaca baru ^^,

      Hapus