Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ettore Majorana, Ilmuwan Jenius yang Menghilang Misterius : Apakah Ia Berhasil Melakukan Perjalanan Waktu?




Ada beberapa kategori ilmuwan di dunia. Pada urutan kedua dan ketiga adalah 
mereka yang melakukan penelitian tapi tak melangkah lebih jauh. 
Sementara peringkat pertama adalah mereka yang membuat penemuan penting dan melakukan pengembangan ilmiah fundamental. Mereka inilah orang-orang jenius, seperti halnya Gallilei dan Newton. Ettore Majorana adalah salah satu di antaranya.
(Enrico Fermi)


Ettore Majorana adalah seorang ahli fisika teoritis jempolan asal Italia. Ia memfokuskan penelitiannya pada massa neutron. Majorana lahir di Catania, Sisilian, Italia pada 5 Agustus 1906.

Majorana adalah ilmuwan brilian sekaligus ahli matematika dan juga ahli teori fisika. Namanya bahkan diabadikan dalam Persamaan Majorana (Majorana Equation).

Ettore Majorana

Pada usia belia ia sudah bergabung ke dalam Via Panisperna Boys, sebuah kelompok bentukan ilmuwan peraih nobel, Enrico Fermi. Kelompok yang terdiri dari anak-anak muda jenius ini melakukan penelitian pada neutron, meliputi jarak energi 1-10 eV. Hasil dari penelitian ini kemudian selanjutnya mengacu pada pengembangan reaktor nuklir yang kita kenal hingga saat ini.


Pada awal masa kuliahnya, Majorana sebenarnya masuk ke jurusan mesin tahun 1923, sebelum akhirnya mengganti jurusan dan fokus ke bidang fisika, mengikuti langkah pamannya, Quirino, yang merupakan ahli fisika.

Majorana (kiri) dan keluarganya

Penelitian awal Majorana adalah Atomic Spectroscopy, namun di tahun 1932, ia tertarik pada hasil kerja Joliot dan Joliot-Curie tentang partikel neutron. Terkesan pada hasil kerja Majorana, Enrico Fermi kemudian menariknya dalam penelitian.

Pada tanggal 25 Maret 1938, Majorana melakukan perjalanan dari Palermo ke Naples menggunakan kapal laut. Itu adalah kali terakhir pria jenius berusia 32 tahun itu terlihat sebelum akhirnya menghilang secara misterius. Majorana sendiri dianggap telah meninggal dunia pada 27 Maret 1938 di usia 32 tahun, meskipun jasadnya tak pernah ditemukan.

Kapal yang dinaiki Ettore Majorana pada 25 Maret 1938

Beberapa hari sebelum dirinya menghilang, Majorana melakukan tindakan yang agak ganjil. Ia menarik semua uang di akun banknya. Ia mungkin saja telah merencanakan suatu perjalanan rahasian ke Palermo, Sisilia. Lokasi tepatnya sendiri misterius. Tampaknya Majorana tak pernah memberitahukan siapa pun perihal ini.

Namun ada yang mengatakan tempat yang dituju Majorana hanya berjarak 3 jam dari tanah kelahirannya. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa ilmuwan ini hendak mengunjungi sanak keluarganya.

Beberapa saat sebelum kepergiannya, Majorana meninggalkan sebuah pesan untuk Anonio Carrelli, direktur Naples Physics Institute.

Dear Carrelli,
I made a decision that has become unavoidable. There isn't a bit of selfishness in it, but I realize what trouble my sudden disappearance will cause you and the students. For this as well, I beg your forgiveness, but espesially for betraying the trust, the sincere friendship and the sympathy you gave me over the past months. I ask you to remind me to all those I learned to know and appreciate in your Institute, espesially Sciuti: I will keep a fond memory of them all at least until 11 pm tonight, possibly later too.
E. Majorana

Pada bagian akhir surat tersebut, seakan-akan Majorana ingin menyampaikan salam perpisahan. Karena hal ini pulalah timbul teori yang meyakini bahwa sang ilmuwan memutuskan untuk bunuh diri. Namun ceritanya tak berakhir sampai di sini.

Sebuah telegram kemudian muncul di malam itu. Isi dari telegram itu sendiri mengindikasikan bahwa Majorana tampak telah ke Naples. Ada sebuah tiket yang telah dipesan. Namun apakah ia benar-benar telah melakukan perjalana itu, tak ada yang tahu.

Salah satu surat yang ditulis Majorana pada Carrelli

Setelah menghilangnya Majorana secara misterius tahun 1938, nyaris 20 tahun kemudian sesuatu yang aneh terjadi. Seseorang mendapatkan foto Majorana tengah berada di Argentina. Setelah hampir 20 tahun berlalu, Majorana tampak sama sekali tak menua. Wajah dan tubuhnya masih sama persis seperti 20 tahun yang lalu.

Rumor pun berkembang liar. Banyak yang mengira bahwa ilmuwan jenius ini telah melakukan perjalanan waktu ke masa depan. Hal yang sama juga terjadi pada Gugliermo Marconi yang dirumorkan menghilang dan melakukan perjalanan rahasia.


Pada tahun 2008, sebuah program televisi bertajuk Chi I'ha visto (Siapa yang Melihatnya) mendapatkan sebuah telepon misterius. Sang penelepon menceritakan sebuah kisah yang tak biasa. Sang penelepon mengatakan saat dirinya berada di Caracas, Venezuela, ia berbicara dengan seorang teman yang mengklaim dirinya pernah bertemu dengan Majorana saat tinggal di Argentina.

Penelepon ini memperkenalkan dirinya pada pria itu, yang menyebut dirinya dengan nama "Bini". Oleh temannya ini, ia mengatakan bahwa Mr. Bini adalah seorang ahli fisika yang telah lama menghilang.



Seorang ahli fisika di CERN dan juga seorang blogger di Science 2.0 bernama Tommaso Dorigo, kemudian memposting kisah ini di dalam blognya pada Juni 2011. Di blognya tersebut ia juga menuliskan ciri-ciri fisik Mr. Bini seperti yang digambarkan oleh sang penelepon.

Ia memiliki tinggi rata-rata, berambut agak bergelombang. Ia merupakan pria pemalu, agak pendiam. Ia berbicara dengan aksen Roma. Ia terlihat sangat berpendidikan, dan nampak seperti seorang pangeran. Ia selalu bekerja dengan kertas penuh dengan angka-angka. Ia tak pernah mau difoto...

Pada Maret 2011, kantor kejaksaan di Roma melakukan penyelidikan terhadap sebuah pernyataan aneh yang dibuat oleh seorang saksi mata yang menyatakan bahwa ia telah bertemu dengan Majorana di Buenos Aires setelah Perang Dunia II. Selain itu ia juga mengatakan Majorana telah membongkar beberapa penemuan ilmiahnya.

Saksi mata ini juga mengklaim bahwa Majorana saat ia bertemu untuk yang kedua kalinya dengan ilmuwan jenius itu, ia menghilang.

Pada 7 Juni 2011, media Italia melaporkan bahwa carabinieri (pasukan polisi kerajaan) Italia, telah menganalisis foto seorang pria yang diambil di Argentina pada tahun 1955. Foto pria di dalamnya benar-benar mirip dengan wajah Majorana. Menurut kesimpulan mereka, pria di dalam foto itu hampir bisa dipastikan adalah Ettore Majorana, yang telah menghilang selama 20 tahun sebelum foto itu diambil.

Foto Majorana dari tahun 1938 dan 1955

Hal yang aneh adalah Majorana yang ada di dalam foto yang diambil tahun 1955 nyaris sama dengan fotonya yang diambil tahun 1938. Wajah dan juga tubuhnya sama sekali tak menampakkan tanda penuaan. Jika memang pria dalam foto itu adalah Ettore Majorana, mungkinkah ia telah melakukan perjalanan lintas waktu ke masa depan?

Majorana sendiri pernah memprediksikan bahwa partikel yang stabil ada di jagat raya (matter dan antimatter). Jika kedua partikel ini bertemu, maka akan menghilangkan objek dalam sekejap. Karena hal inilah Majorana diduga telah melakukan sebuah eksperimen yang membuatnya menghilang dan muncul kembali 20 tahun kemudian?

Sampai saat ini tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Majorana. Bukti mengenai keberadaannya juga tak kunjung ditemukan. Ilmuwan jenius itu menghilang bak ditelan bumi.

Pada sebuah kesempatan, ilmuwan peraih nobel yang juga pernah melakukan penelitian bersama dengan Majorana, Enrico Fermi, pernah mengatakan "Ettore terlalu jenius. Jika ia memutuskan untuk menghilang, tak akan ada seorang pun yang mampu menemukannya. Baik saat ini atau di masa yang akan datang". 

Referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/Ettore_Majorana
https://mysteriousuniverse.org/tag/ettore-majorana/
https://coolinterestingstuff.com/the-unexplained-disappearance-of-ettore-majorana-and-his-mysterious-reappearance-20-years-later

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Ettore Majorana, Ilmuwan Jenius yang Menghilang Misterius : Apakah Ia Berhasil Melakukan Perjalanan Waktu?"