Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus The Monster of Florence




Salah satu kasus pembunuhan berantai yang tak terpecahkan terjadi di Florence, Italia. Korban-korban berjatuhan dibunuh dengan sangat brutal dan keji pada periode 1968-1985. Modus operandi pada setiap kasus hampir selalu sama yaitu menyasar pasangan muda-mudi dan menembak mereka ketika tengah berada di dalam mobil. Meskipun telah menangkap dan memenjarakan beberapa orang yang diduga tersangka, namun rupanya pelaku sebenarnya tak pernah benar-benar terungkap.

The Monster of Florence (Mostro di Firenze) adalah nama yang diberikan kepada pembunuh berantai yang membunuh 16 orang, termasuk di antaranya 7 pasangan muda-mudi di Florence antara tahun 1968-1985.

Modus operandi yang digunakan pelaku nyaris selalu sama yaitu target korbannya adalah pasangan yang tengah berada di dalam mobil terparkir di area sepi. Pelaku selalu melakukan aksinya pada malam hari saat pasangan-pasangan itu sedang bercumbu. Di kegelapan malam itulah, pelaku yang sudah mengintai segera menyergap dan menembak korbannya. Senjata yang digunakan saat pembunuhan selalu sama, teridentifikasi sebagai Baretta kaliber 22 dengan berisikan peluru Winchester seri H.

Salah satu TKP 
Aksi kriminal sang pembunuh berantai ini biasanya dilakukan pada malam hari di akhir minggu, dan biasanya menargetkan wilayah-wilayah sepi di sekitar Florence. Anehnya pembunuh biasanya melakukan aksinya dalam jeda yang cukup panjang, biasanya satu tahun, bahkan ada yang sampai hampir 7 tahun lamanya.

Hal aneh lainnya adalah pelaku biasanya tidak menargetkan harta benda korban. Dalam beberapa peristiwa bahkan dompet korban tak disentuh sama sekali. Namun meskipun begitu, mirisnya korban wanita hampir selalu berakhir dengan dimutilasi bagian kemaluan.

Sebenarnya kasus pembunuhan berantai he Monster of Florence mirip dengan kasus pembunuh berantai yang terkenal dari Amerika yaitu Zodiac Killer yang beraksi di California Utara pada akhir 1960an. Periode waktunya pun sama. Bahkan target korbannya juga sama yaitu pasangan muda-mudi.

Baca selengkapnya : Kasus Zodiac Killer

Berikut ini adalah detail kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh The Monster of Florence.

Pada tanggal 21 Agustus 1968, pasangan Antonio Lo Bionco dan kekasihnya seorang ibu rumah tangga, Barbara Locci tewas mengenaskan dengan cara ditembak di mobil mereka. Saat itu pasangan ini memarkirkan mobilnya di Signa, sebelah barat Florence. Setelah diperiksa keduanya ditembak dengan senjata kaliber 22. Mirisnya di jok belakang mobil ada anak Locci, Natalino Mele tengah tertidur.

Antonio Lo Bionco dan Barbara Locci

Barbara Locci memang dikenal sebagai wanita yang memiliki banyak kekasih meskipun dirinya sudah menikah. Suami Locci, Stefano Mele sendiri sedang sakit dan tegah berada di rumah ketika wanita itu diberitakan tewas.

Stefano Mele

Namun karena kurangnya bukti, Stefano ditetapkan menjadi tersangka pembunuh. Barang buktinya adalah sarung tangan yang ketika dites menggunakan paraffin ternyata pernah digunakan untuk menembak. Stefano mengakui dirinyalah pembunuh Barbara dan Antonio, tetapi anehnya kemudian ia menyangkalnya. Ia kemudian dihukum penjara selama 14 tahun namun mendapatkan keringanan karena ia rupanya menderita penyakit disfungsi mental dan infirmity of mind.

Pada sabtu malam tanggal 14 Sepetember 1974, pasangan muda-mudi Pasquale Gentilcore dan kekasihnya Stefania Pettini ditembak dan ditusuk hingga tewas saat keduanya tengah melakukan hubungan badan di dalam sebuah Fiat 127 milik Gentilcore. Peristiwa ini terjadi di Borgo San Lorenzo. Mayat sang wanita mendapatkan kekerasan brutal dengan batang kayu dan juga ada 97 luka tusukan pada tubuhnya.

Pasquale Gentilcore dan Stefania Pettini

Anehnya uang yang ada di dalam dompet Pasquale masih utuh tak disentuh sama sekali. Pelaku hanya mengambil perhiasan Stefania. Banyak dugaan yang menganggap bahwa kasus inilah sebenarnya yang merupakan kasus pertama yang dilakukan oleh Monster of Florence.

Tanggal 6 Juni 1981, sabtu malam, Giovanni Foggi dan kekasihnya Carmela De Nuccio memarkir mobil mereka dekat Scandicci ketika keduanya tiba-tiba diserang secara membabi-buta. Keduanya ditembak dan ditusuk hingga tewas. Tubuh sang wanita, Carmela bahkan ditarik dari dalam mobil dan bagian kemaluannya dipotong dengan pisau.

Carmela De Nuccio dan Giovanni Foggi

Dompet milik Foggi sama sekali tak disentuh pelaku, ia justru mengambil barang milik Carmela dan seperti sengaja mencecerkannya di sekitar lokasi kejadian. Selain itu polisi juga menemukan selongsong peluru Winchester yang berasal dari senjata yang sama yaiu Baretta kaliber 22.

Polisi segera menduga bahwa kasus yang terjadi tahun 1974 dan 1981 tersebut masih berhubungan. Pelaku juga diduga kuat memiliki ciri-ciri berbadan tegap dan besar.

Keesokan harinya seorang pria bernama Enzo Spaletti, seorang paramedis ditangkap. Spaletti dicurigai karena membicarakan pembunuhan De Nuccio bahkan sebelum kabar kematiannya tersebar. Ia pun kemudian menjalani hukuman penjara namun hanya selama 3 bulan, karena setelah 3 bulan sebuah pembunuhan terjadi kembali.

Enzo Spaletti

Ia juga bungkam saat ditanyai apa yang dilakukannya di semak-semak pada suatu malam.Rupanya ada seorang saksi mata yang melihat dirinya memarkirkan mobil tak jauh dari tempat kejadian pembunuhan

Tanggal 22 Oktober 1981 pembunuhan berantai kembali terjadi. Kali ini korbannya juga sama yaitu pasangan muda-mudi. Keduanya bernama Stefano Baldi dan Susanna Cambi. Kedua tewas ditembak di sebuah taman di kawasan Valenzano. Sama seperti Carmella De Nuccio, bagian kemaluan Cambi juga dipotong menggunakan pisau. Isi dompet korban juga dicecerkan di sekitar mobil, namun tak ada barang yang hilang. Pada kasus ini polisi menemukan barang bukti berupa jejak sepatu berukuran 44 yang diduga milik pelaku. Dengan bukti tersebut, akhirnya Enzo Spaletti akhirnya dinyatakan tak bersalah dan bebas.

Stefano Baldi dan Susanna Cambi

Tanggal 19 Juni 1982, pasangan Paolo Mainardi dan Antonella Migliorini menjadi korban berikutnya. Keduanya ditembak di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan daerah Montespertolli. Dalam kasus ini tampaknya pelaku terburu-buru dalam menjalankan aksinya. Migliorini tak dimutilasi, tetapi mendapatkan luka yang cukup serius yang membuatnya tewas. Sementara korban pria sempat kabur dan dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong. Ia meninggal beberapa jam kemudian.

Antonella Migliorini dan Paolo Mainardi

Setelah pembunuhan terjadi, sebuah amplop misterius tiba di kantor polisi Carabinieri. Di dalam amplop tersebut terdapat kliping dari artikel kasus pembunuhan yang terjadi tahun 1968. Di dalamnya juga terdapat dua buah selongsong peluru yang sama dengan yang ditemukan pada kasus pembunuhan tahun 1974 dan 1981.

Polisi kemudian menangkap Francesco dan Salvatore Vinci. Rupanya karena mobil Francesco ditemukan berada di sebelah selatan Tuscany. Mobil itu tersembunyi di balik semak-semak. Dirinya kemudian ditahan dan diduga kuat sebagai sosok di balik Monster of Florence.

Namun rupanya setelah Francesco ditahan, pembunuhan kembali terjadi pada 9 September 1983. Korbannya adalah dua Warga Negara Jerman bernama Wilhelm Frederich Horst Mayer dan Jens Uwe Rusch. Rupanya Jens Rusch adalah pria dengan perawakan kecil dan rambut pirang. Sepertinya pelaku salah mengira ia adalah perempuan. Setelah diselidiki keduanya adalah pasangan gay. Pada kasus ini polisi mendapatkan petunjuk baru yaitu pembunuh memiliki tinggi badan 180 cm.

Wilhelm Frederich Horst Mayer dan Jens Uwe Rusch

Polisi kemudian membebaskan Francesco Vinci dan menahan Salvatore Vinci, Giovanni Mele, dan Piero Mucciarini. Tapi ketiga orang ini kemudian dibebaskan karena rupanya dua pembunuhan dengan modus yang sama lagi-lagi terjadi.

Tanggal 29 Juli 1984 nasib naas menghampiri pasangan Claudio Stefanacci dan Pia Gilda Rontini. Keduanya ditembak dan ditusuk di dalam mobil yang terparkir di wilayah Vicchio. Sama seperti kasusu-kasus sebelumnya korban wanita mengalami nasib yang mengerikan. Pelaku memotong bagian kemaluan dan juga payudara kiri Rontini.

Claudio Stefanacci dan Pia Gilda Rontini

Pada pembunuhan ini pihak kepolisian mendapatkan petunjuk baru. Pertama pelaku menggunkana tangan kanan saat memegang senjata. Buktinya sidik tangan kirinya menempel di kap mobil. Kedua, bekas lutut yang berada di sisi mobil menggambarkan tinggi badan pelaku yang diperkirakan sama seperti dugaan polisi.

Kasus pembunuhan berantai terakhir terjadi pada 8 September 1985. Saat itu pasangan Jean Michel Kraveichvili dan Nadine Mauriot tengah berkemah di wilayah San Casciano. Tenda dipasang dekat mobil yang terparkir. Mauriot ditembak dan ditusuk ketika tidur di dalam tenda. Sementara Kraveichvili ditembak dari jarak sangat dekat ketika sedang berusaha kabur. Mayat Mauriot dimutilasi dan bagian payudaranya dikirim ke jaksa  penuntut Silvia Della Monica.

Jean Michel Kraveichvili dan Nadine Mauriot

Francesco de Fazio, seorang kriminolog dan kepala departemen forensik di Modena menggambarkan Monster of Florence memiliki karakteristik : pembunuh tunggal, seorang bujangan, berusia sekitar 40 tahun, pengguna tangan kanan, mengalami disfungsi seksual, tidak punya pekerjaan tetap, dan mahir menggunakan pisau.

Sementara itu, pihak FBI yang dimintai bantuan oleh kepolisian Florence juga menggambarkan karakteristik Monster of Florence tak jauh berbeda dengan deskripsi Fazio dengan tambahan: kemungkinan pelaku meminum alkohol dan obat-obatan sebelum melakukan pembunuhan, berusia sekitar 45 tahun, tinggal di daerah dekat pembunuhan pertama, dan punya kecerdasan rata-rata.

Ada sebuah sketsa wajah yang menggambarkan sosok The Monster of Florence. Sketsa ini dibuat persis setelah kejadian pembunuhan tahun 1981. Ceritanya saat itu seorang pengendara mobil tengah menuju jalan di mana pembunuhan terjadi. Ia melihat seseorang tengah berkendara terburu-buru keluar dari area itu seorang diri.

Sketsa wajah pelaku "The Monster of Florence"

Meskipun selama bertahun-tahun pihak kepolisian telah dibantu oleh tim investigasi, pakar kriminolog, psikolog, hingga sosiologis dari berbagai negara, namun tetap saja kasus ini meninggalkan eka-teki yang tak terjawab hingga saat ini mengenai pelaku dan tentu saja apa motif di balik aksi gilanya tersebut.

Referensi :

https://coolinterestingstuff.com/the-unsolved-case-of-the-monster-of-florence
https://www.kaskus.co.id/thread/5a58bb1ea09a3935228b456d/the-monster-of-florence-part-1--the-victims/

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Kasus The Monster of Florence"