Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manusia-Manusia Bertanduk Sepanjang Sejarah

 


Dalam legenda Yunani, disebutkan ada makhluk setengah manusia setengah kambing dan memiliki tanduk di kepalanya, namanya Satyr. Rupanya sepanjang sejarah ada banyak kisah manusia-manusia bertanduk di dunia nyata. Bagaimana mereka bisa mendapatkan tanduk di atas kepala dan mengapa hal ini bisa terjadi. Berikut pembahasannya.

Kisah Manusia-Manusia Bertanduk Sepanjang Sejarah

Naturalis Caspari Bartholini menyebutkan dalam bukunya “Anatomicae Institutiones Corporis Humani” kasus manusia dengan tanduk di kepala yang terkenal pada abad ke 17. Seorang wanita tua di Perancis pada tahun 1696, memberikan tanduknya yang telah diamputasi kepada Raja Louis XIV.

Menurut sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1869, “The Book of Wonderful Characters: Memoirs and Anecdotes of Remarkable and Eccentric Persons in All Ages and Countries  yang ditulis oleh Henry Wilson dan James Caulfield, ada seorang pria bernama Francis Trovillou dari Mezieres yang memiliki tanduk.

Francis Trovillou

Tanduk itu mulai tumbuh pada saat ia berusia 7 tahun, dan terus tumbuh membungkuk ke belakang. Saat Trovillou berusia 35 tahun, tanduk itu bertambah panjang dan besar sehingga dengan betuk membungkuk ke belakang sangat mirip dengan tanduk domba jantan.

Kisah lainnya datang dari abad ke-19. Seorang wanita Perancis bernama Madame Dimanche mulai menumbuhkan tanduk tebal dari dahinya ketika dia berusia tujuh puluhan.

Awalnya, wanita tua itu memiliki noda coklat aneh di tengah kepalanya dan tidak meganggapnya masalah yang serius. Tetapi seiring berjalannya waktu, noda itu terus tumbuh dan semakin besar, menjadi tebal, dan gelap mirip seperti cabang pohon. Tanduk itu bahkan mencapai wajahnya dan akhirnya mencapai panjang hampir 10 inci.

Selama bertahun-tahun wanita itu berusaha menyembunyikan tanduk itu. Ia lebih sering meghabiskan waktunya sendirian karena malu.

Beruntung seorang ahli bedah Perancis berhasil mengangkatnya melalui operasi plastik. Model lilin dari wajah Madame Dimanche sebelum operasi diabadikan oleh oleh Dr. Thomas Dent Mütter selama kunjungan ke Paris dan dapat dilihat sampai hari ini di Museum Mütter College of Physicians of Philadelphia.

Madame Dimanche

Pada tahun 1894, sebuah buku “Anomali and Curiosities of Medicine” yang ditulis oleh George Gould, MD, dan Walter Pyle, MD  juga menuliskan salah satu kasus manusia bertanduk yang paling luar biasa. Paul Rodrigues, seorang porter Meksiko memiliki tanduk dengan lingkar 14 inci dan dibagi menjadi tiga batang, yang ia sembunyikan terus-menerus mengenakan topi merah berbentuk aneh.

Fenomena manusia bertanduk terus berlanjut. Pada tahun 1930, Robert Ripley mendapat kiriman foto dari seorang bankir Rusia. Dalam foto tersebut terlihat seorang pria dengan tanduk besar 13 inci di belakang kepalanya. Pria itu adalah seorang petani Manchuria bernama Wang yag kemudian dikenal dengan julukan "The Human Unicorn”.

Wang "The Human Unicorn"

Sayangnya Ripley hanya mendapatkan foto tersebut. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun menawarkan hadiah besar kepada siapa saja yang bisa melacak Wang dan membawanya ke Amerika. Tetapi Wang tidak pernah ditemukan.

Tanduk manusia ternyata bukanlah fenomena baru. Jauh sebelum Robert Ripley mendapatkan foto Wang “si manusia bertanduk”, fenomena ini rupanya telah ada beberapa abad sebelumnya dan terus muncul hingga era modern sekarang ini.


Manusia Bertanduk di Era Modern

Pada bulan Oktober 2007, Xiou Ling yang berusia 95 tahun memamerkan tanduk berukuran 6,5 inci yang menonjol keluar dari dahinya dan melingkar ke bawah di atas wajahnya. Tanduk ini telah berkembang selama empat tahun.

Sebulan kemudian, Ma Zhong Nan yang berusia 93 tahun menjadi berita utama karena tanduk berukuran 4 inci yang tumbuh di atas kepalanya. Sebenarnya nenek ini tidak terlalu memikirkannya sampai tanduk itu terasa gatal dan sangat mengganggu, sehingga ia akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan.

Pada tahun 2010, seorang nenek berusia 101 tahun bernama Zhang Ruifang tiba-tiba viral lantaran memiliki dua tanduk yang tumbuh dari dahinya. Tanduk pertama berukuran hampir 2,5 inci, sedangkan yang kedua tampak baru saja mulai tumbuh.

Zhang Ruifang

Berbeda dengan kasus orang-orang bertanduk lainnya yang merasa malu dan terganggu dengan keberadaan tanduk di kepala., Zhang Ruifang dilaporkan senang tentang keberadaan tanduk itu dikepalanya. Ia bahkan menolak tawaran untuk mencabut tanduknya.

Pada tahun 2015, Liang Xiuzhen yang berusia 87 tahun dari Sichuan mengunjungi dokter dengan tanduk setinggi 5 inci yang tumbuh dari atas kepalanya. Tanduk ini dilaporkan telah mulai tumbuh sekitar 8 tahun sebelumnya, berawal dengan tahi lalat hitam.

Namun suatu saat pada tahun 2013 tahi lalat itu tiba-tiba saja pecah dan tanduknya mulai bertunas. Dokter tidak dapat mendiagnosisnya, dan tidak lama setelah itu tanduk itu lepas. Namun kemudian tanduk lain menggantikan tanduk yang sudah lepas tadi dan tumbuh lebih cepat. Kedengarannya mengerikan, kan?


Penjelasan Ilmiah

Hal menarik dari laporan- laporan kasus tanduk manusia ini adalah banyak yang mengatakan bahwa tanduk tersebut sering tumbuh kembali setelah dicabut/dibuang.

Hal ini menunjukkan bahwa tanduk-tanduk itu adalah jaringan yang dikendalikan secara genetik yang dikodekan oleh DNA masing-masing individu. Faktornya mungkin karena gen yang terkait dengan jaringan rambut dan kuku, yang jelas tumbuh terus menerus. Alasan ini  didukung oleh kasus di mana ayah dan anak, yang diduga sama-sama bertanduk.

Human Unicorn Are Real (Ripleys.com)

Teori terpercaya yang terkenal  tentang tanduk manusia adalah bahwa tanduk-tanduk tersebut terbuat dari keratin (protein yang membentuk rambut dan kuku), seperti tanduk pada mamalia lain.

Dipercaya bahwa tanduk adalah semacam kemunduran genetik, yang merupakan fenomena yang didukung secara ilmiah, dari masa dalam evolusi manusia sebelum nenek moyang kita menyimpang dari hewan yang kemudian mengembangkan tanduk.

Teori ini mengasumsikan bahwa banyak (jika tidak semua) manusia membawa gen yang diperlukan untuk menghasilkan tanduk, tetapi kebanyakan dari gen pembentuk itu tidak aktif.

Meskipun kasus manusia bertanduk yang terdokumentasi sangat jarang terjadi,namun dalam sejumlah kisah mitologi dan legenda di dunia penuh dengan kisah yang menampilkan manusia bertanduk. Contohnya Minotaur dari mitologi Yunani, yang dikisahkan merupakan seorang pria dengan kepala banteng. Ada pula dewa Celtic bernama Cernunnos, yaitu dewa bertanduk yang meguasai tempat-tempat liar.

Ilustrasi Minotaur

Jadi kisah manusia-manusia bertanduk telah muncul sepanjang sejarah. Pada zaman dahulu mungkin berarti memiliki makna budaya yang dalam dan untuk saat ini memiliki penjelasan ilmiah yang masuk akal.

Referensi:

https://www.weirdhistorian.com/human-horns/
http://davescienceblog.blogspot.com/2012/03/mystery-of-horned-humans.html
https://mahessa83.blogspot.com/2015/03/inilah-7-manusia-bertanduk-yang-ada-di-dunia-nyata.html

Kasih komentar yaa.. Tanpa kalian apalah arti aku menulis. Kalian adalah penyemangat setiap kalimat demi kalimat yang kutulis, setiap artikel yang kuposting.. ;)

Perhatian: Mohon hargai penulis dengan tidak mengambil atau copy paste artikel di blog ini untuk dijadikan postingan blog/website ataupun konten Youtube. Terima kasih.. ^^

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

11 komentar untuk "Manusia-Manusia Bertanduk Sepanjang Sejarah"

  1. Hmm sungguh menarik...bagus tambahkan artikel tentang kasus seperti zodiac killer dong..saya tunggu ya min

    BalasHapus
  2. Hmm sungguh menarik...bagus tambahkan artikel tentang kasus seperti zodiac killer dong..saya tunggu ya min

    BalasHapus
  3. Hmm sungguh menarik...bagus tambahkan artikel tentang kasus seperti zodiac killer dong..saya tunggu ya min

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zodiac Killer sudah pernah dibahas Najwa: https://www.merinding.com/2017/01/zodiac-killer.html

      Hapus
  4. Wah,jdi manusia bertanduk itu emng ada ya.
    Walaupun gk mirip kyk di dongeng² atau di film :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Tsubasaki dan ternyata ada penjelasan ilmiahnya ya :)

      Hapus
  5. Jadi keingat suatu Partai Bertanduk yg sangat mengerikan disini
    Di Jawa tengah ada nyata
    Seram

    BalasHapus
  6. Rata-rata yg mengalami usianya tua ya, apa ada hubungan dengan yg mereka konsumsi ya?
    Kalo soal ilmu genetika rumit soalnya 😴

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisis yg bagus. Usia tua, jadi mengingatkan sama kasus spontaneous human combustion. Tapi sepertinya tidak berhubungan dengan apa yg mereka konsumsi deh, Harllie. Nah, mungkin lebih ke genetik, tapi kemungkinannya juga kecil. Tidak sebesar kemungkinan seperti di kasus manusia biru.

      Hapus