Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Misteri dan Konspirasi Soekarno




Soekarno atau Bung Karno adalah proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945-1967. Bung Karno yang lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 ini lekat dengan gambaran sosok karismatik, tegas, dan berwibawa yang tak dapat tergantikan.

Sepanjang sejarah kepemimpinannya, banyak sudah tertoreh kisah yang pro dan kontra meliputi Sang Putra Fajar. Selain itu pula ada beberapa konspirasi serta misteri yang menyelimuti sosok Bung Karno yang sebagian besarnya masih misterius dan belum terpecahkan hingga saat ini. 

Mulai dari benda-benda miliknya yang diduga memiliki kekuatan supranatural, warisan dan harta karun peninggalannya, konspirasi yang melibatkan badan intelijen Amerika Serikat CIA, teka-teki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), hingga dugaan kematiannya yang tak wajar. Berikut ini adalah 7 konspirasi dan misteri yang meliputi Soekarno. 


1. Tongkat Komando Bung Karno



Bila kita melihat foto-foto Bung Karno, hampir semuanya akan terlihat sang proklamator tengah menenteng sebuah tongkat. Tongkat itu dikenal juga sebagai tongkat komando. Bung Karno memang selalu membawa tongkat komando ke mana pun ia pergi. Bung Karno sendiri mulai memakai tongkat sejak tahun 1952, terutama setelah peristiwa yang terjadi pada 17 Oktober 1952.

Tongkat komando Bung Karno sendiri sebenarnya ada 3. Semuanya bentuknya sama, namun fungsinya berbeda-beda. Satu tongkat khusus dibawanya ketika ia bepergian ke luar negeri, satu tongkat untuk berhadapan dengan para jendralnya, dan satu tongkatnya lagi dibawa khusus ketika beliau berpidato.

Tongkat komando Bung Karno memang bukan sembarang tongkat. Tongkat tersebut terbuat dari kayu Pucang Kalak yaitu kayu yang hanya tumbuh di daerah Kalak, Pacitan Utara. Kayu ini disebut-sebut sebagai kayu keramat yang memiliki kekuatan supranatural. Maka tak heran banyak yang menduga bahwa tongkat tersebut dapat mendatangkan keberuntungan dan menolak bala. 

Hal ini bukan tanpa alasan. Beberapa kali Bung Karno selamat dari usaha percobaan pembunuhan, mulai dari penembakan hingga pelemparan granat. 

Namun Bung Karno menolak dugaan-dugaan tersebut. Bung Karno berkali-kali mengatakan bahwa tongkat komando miliknya itu hanya tongkat biasa yang digunakannya sebagai bagian dari penampilannya. Hal ini seperti diungkapkannya pada penulis biografinya, Cindy Adams dalam "Soekarno Penyambung Lidah Rakyat".


2. Harta Karun dan Warisan yang Tersembunyi



Salah satu misteri yang belum terungkap dari proklamator Indonesia ini adalah dugaan bahwa beliau sebenarnya menyimpan warisan dan harta karun dalam jumlah luar biasa. Misteri ini jugalah yang membuat para pemburu harta karun tak lelah mencari keberadaan peninggalan Bung Karno tersebut.

Harta karun yang diperkirakan jumlahnya sangat banyak dan mampu membayar semua hutang Indonesia sekaligus juga membangun negeri ini diperkirakan berupa logam mulia seperti emas dan juga berbagai benda berharga lainnya yang didapatkan dari raja-raja terdahulu dan juga dari rampasan perang.

Harta karun tersebut termasuk di antaranya adalah 20 kg emas yang merupakan sumbangan dari rakyat Aceh. Selain emas, Soekarno juga disebut-sebut memiliki simpanan hingga trilyunan di bank Swiss. Kabar ini rupanya merebak setelah sebuah artikel dimuat pada surat kabar Kronen Zeitung, sebuah surat kabar terbitan Australia. Namun setelah ditelusuri ternyata kabar tersebut tak dapat dibuktikan kebenarannya.

Sementara itu ada beberapa orang yang mengaku mendapatkan harta karun Bung Karno. Orang tersebut salah satunya adalah mantan anggota TNI Saenuso Goroyo yang mengaku punya ratusan keping emas 24 karat bergambar Soekarno dan juga emas putih bertuliskan JM Mathey London. Namun sampai saat ini penemuan pria tersebut yang pernah ditunjukannya pada tahun 2003 lalu belum terkonfirmasi keasliannya.


3. Green Hilton Memorial Agreement



Sebuah dokumen misterius yang dikenal dengan Green Hilton Memorial Agreement membuat heboh jagad internet pada tahun 2013. Dokumen ini sebenarnya telah beredar di sebuah situs bernama bibliotecapleyades.net pada tahun 2008.

Dokumen ini menyebutkan bahwa Amerika Serikat sebenarnya memiliki hutang pada Indonesia. Hutang tersebut jumlahnya tak main-main yaitu sebesar 57.000 ton emas. Selain itu pula, dokumen ini disebut-sebut sebagai penyebab CIA ikut menjatuhkan Soekarno.

Emas sebanyak itu digunakan oleh Amerika sebagai cadangan untuk mencetak dolar. Sebagai mana kita ketahui saat itu, tahun 1963, Amerika masih menggunakan "Gold Standard" yang artinya setiap dolar yang dicetak harus ada cadangan emas dibelakangnya. Sistem ini sendiri sudah tak digunakan lagi sejak tahun 1971.

Dengan meminjamkan 57.000 ton emas tersebut, dikatakan bahwa pihak Amerika Serikat akan memberi bunga sebesar 2,5% dari harga emas. Namun karena Soekarno lengser pada tahun 1967 dan juga John F. Kennedy, presiden Amerika saat itu tewas akibat ditembak tahun 1963, maka emas tersebut tak lagi diketahui keberadaannya.

Namun surat perjanjian ini terbukti palsu setelah diteliti lebih jauh. Banyak keganjilan pada lembaran Green Hilton Memorial Agreement tersebut. Termasuk di antaranya adalah stempel kepresidenan Amerika Serikat yang berbeda dengan yang asli, serta tanda tangan Soekarno yang bila dicermati berbeda dengan yang aslinya.

Baca juga: Misteri Hilangnya Bob Freeberg, Pilot Amerika yang Berjuang Untuk Kemerdekaan Indonesia


4. Kematian yang Tak Wajar?



Kesehatan Bung Karno mulai menurun sejak Agustus 1965. Sebelumnya beliau telah dinyatakan menderita gangguan ginjal dan sempat menjalani perawatan di Wina, Austria pada tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina pernah menyarankan agar presiden pertama Indonesia itu melakukan operasi pengangkatan ginjal, namun ditolak oleh Bung Karno yang lebih memilih pengobatan tradisional. 

Namun Bung Karno hanya mampu bertahan hingga 5 tahun saja sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 21 Juni 1970 di RSPAD Gatot Subroto. Bung Karno kala itu meninggal dunia sebagai tahanan politik.

Sebelumnya, Bung Karno menempati Wisma Yasso milik Ratna Sari Dewi, istri Soekarno. Menurut keterangan Ratna Sari Dewi, Bung Karno meninggal secara tak wajar. Ratna Sari menduga kematian Bung Karno telah diatur sebelumhya agar pemilu 1971 dapat terlaksana dan terjadi dualisme kepemimpinan yang berakhir dengan harus disingkirkannya sang bapak proklamator.

Bukan hanya itu saja, Ratna juga menduga Bung Karno sengaja diisolasi agar mengalami gangguan psikologi dan ia terus menerus diberi obat tidur agar kesehatannya terus menurun.

Namun menurut ahli forensik, Dr. Mun'im Idris yang melakukan pemeriksaan ia mengoreksi dugaan Ratna dalam bukunya Indonesia X-Files. Salah satu dokter yang merawat Bung Karno kala itu, Kolonel (Purn) dr.Hartanto menjelaskan bahwa fungsi ginjal Bung Karno memang hanya 25% saja. Salah satu putri Bung Karno, Rachmawati mengatakan bahwa ayahnya memang mengidap penyakit ginjal dan darah tinggi. Bahkan salah satu ginjal Soekarno telah diangkat tahun 1960 di Wina.


5. Teka-Teki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar)



Supersemar adalah singkatan dari Surat Perintah Sebelas Maret. Presiden Soekarno yang saat itu menjabat disebut menandatangani surat perintah ini pada 11 September 1966 yang hingga kini masih kontroversial dan menimbulkan tanda tanya.

Supersemar yang ada saat ini berdasarkan versi yang dikeluarkan oleh Markas Besar Angkatan Darat menugaskan Letnan Jendral Soeharto untuk mengamankan dan menjaga negara dan institusi kepresidenan pasca gejolak politiktahun 1965. Supersemar ini menjadi dasar bagi Letnan Jendral Soeharto untuk melakukan pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) serta mengganti anggota-anggota PKI yang kala itu duduk di parlemen.

Saat itu dapat dikatakan Bung Karno tidak secara tegas mengambil tindakan politik, padahal situasi politik dalam keadaan darurat, terlebih lagi inflasi yang tinggi membuat harga kebutuhan bahan pokok naik. Di waktu yang sama, Soeharto berhasil mencuri perhatian dengan membubarkan PKI dan menangkap anggotanya.

Soekarno diberhentikan setelah pertanggungjawabannya ditolak MPRS pada sidang umum keempat tahun 1967. Soekarno resmi berhenti sebagai presiden pada 12 Maret 1967. Di waktu yang sama Soeharto naik menggantikan Soekarno menjadi Presiden kedua Republik Indonesia.

Namun sampai saat ini Surat Perintah Sebelas Maret itu masih misterius dan meninggalkan tanda tanya. Keberadaan naskah Supersemar yang asli tak pernah diketahui. Yang kita ketahui sampai saat ini hanyalah salinannya saja.


6. Peci Miring Bung Karno



Salah satu ciri khas Bung Karno adalah peci atau kopiah hitam yang selalu dikenakannya. Jarang sekali sang proklamator kedapatan tak mengenakan kopiah hitam kesayangannya.

Soekarno selalu mengenakan pecinya dengan cara agak miring. Rupanya menurut RM Soeharyono, ayah angkat Soekarno, peci itu memang sengaja dikenakan agak miring untuk menutupi luka di dahi Soekarno yang didapatnya ketika kecil akibat jatuh dari pohon beringin saat sedang bermain.

Peci Soekarno rupanya dibeli di pasar Tanah Abang dari Mustofa Ahmad. Soekarno menyukai peci buatan Mustofa. Kalau membeli, Bung Karno selalu membeli lebih dari satu, bahkan bisa sampai selusin. Warna hitam sendiri dipilih karena terinspirasi dari salah satu tokoh penguasa dari negara di Eropa yang menjadikan warna hitam sebagai simbol keberhasilan serta kekuasaan.


7. Konspirasi CIA dan Kejatuhan Soekarno



Greg Poulgren, penulis dan sejarawan University of Sunshine Coast Brisbane, Australia menyatakan dalam bukunya bahwa pergolakan politik yang terjadi di Indonesia pada tahun 1950an-1960an tak lepas dari adanya campur tangan badan intelijen Amerika alias CIA.

Bahkan Poulgren menyebutkan bahwa berbagai pemberontakan yang terjadi di tanah air kala itu, seperti PRRI di Sumatera dan Permesta di Sulawesi merupakan bagian dari skenario yang telah dirancang oleh CIA untuk menggulingkan Soekarno.

Kita pasti masih ingat bagaimana kuatnya dua pemimpin negara saat itu yaitu Soekarno dan John F. Kennedy. Keduanya juga dikenal bersahabat dekat. Namun pada tahun November 1963, Kennedy ditembak saat mengadakan kunjungan ke negara bagian Texas. Sang presiden ditembak di atas mobil Ford terbuka di hadapan warga Texas yang menyaksikan kedatangannya. Penembakan Kennedy disinyalir merupakan skenario yang telah disusun untuk menyingkirkan orang nomor satu di Amerika itu. Dan CIA dalam sebuah teori konspirasi disebut-sebut memiliki peran di sana.

Baca selengkapnya: Insiden Penembakan John F. Kennedy

Sementara itu menurut Tim Weiner dalam buku "Membongkar Kegagalan CIA", skenario untuk menyingkirkan Soekarno telah muncul pada tahun 1953. Bahkan menurut Tim, usaha itu sudah dilakukan mulai tahun 1955.

Berbagai cara dilakukan untuk menggulingkan Soekarno, mulai dari menyusupkan agen CIA cantik ke istana negara hingga membuat film porno yang pemerannya memiliki rupa mirip presiden Soekarno. Namun segala upaya itu menemui kegagalan. Usaha menggulingkan Soekarno akhirnya berhasil pada tahun 1965 saat meletusnya G30SPKI. Poulgren juga mengatakan bahwa Allen Dulles, mantan Direktur CIA punya andil besar dalam menggulingkan Soekarno.

Sementara itu Antonie Duke dalam bukunya "Soekarno's File" meyakini bahwa sebenarnya tak ada sama sekali peran CIA dalam kejatuhan Bung Karno tahun 1966. Ia juga berpendapat mustahil bila CIA mampu mempengaruhi politik hingga melakukan kudeta di Indonesia.

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno
https://misteridunia.wordpress.com/2012/05/23/tongkat-komando-bung-karno/
https://www.yukepo.com/hiburan/indonesiaku/bung-karno-tinggalkan-harta-yang-cukup-untuk-bayar-utang-negara-bener-nggak-ya/
http://www.enigmablogger.com/2013/10/perjanjian-green-hilton-memorial.html
http://jambi.tribunnews.com/2018/02/23/menyingkap-misteri-wafatnya-bung-karno-ratna-sari-dewi-bilang-obat-tidur-hartanto-bilang-tinggal
https://www.boombastis.com/fakta-peci-sukarno/86474
https://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Perintah_Sebelas_Maret
https://news.detik.com/berita/d-3638003/cia-rancang-penggulingan-sukarno-sejak-1953


Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "7 Misteri dan Konspirasi Soekarno"