Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menguak Misteri Batu Ica: Benarkah Manusia Pernah Hidup dengan Dinosaurus?




Pada tahun 1960an, dunia arkeologi digemparkan dengan penemuan bebatuan andesit. Batuan itu bukanlah batuan biasa karena di atasnya terukir gambar planet, benua, hingga hewan dan tumbuhan yang tak diketahui. Dan yang cukup menarik perhatian adalah ukiran yang menggambarkan manusia yang berburu dinosaurus. Seperti kita ketahui dinosaurus telah punah puluhan juta tahun sebelum adanya manusia. Apakah penemuan batu-batu ini dapat membuktikan bahwa dahulunya manusia pernah hidup berdampingan dengan hewan pubakala tersebut?

Satu lagi artefak out of place (OOPArt) yang menimbulkan perdebatan dan kontroversi. Artefak itu adalah batuan Ica yang ditemukan di 360 km bagian selatan Lima, Provinsi Ica, Peru. Lokasi ini juga tak begitu jauh dari Nazca Lines di sebelah utara. Seperti kalian pernah baca di artikel merinding.com beberapa waktu lalu, Nazca Lines adalah garis-garis geoglif dengan ukuran sangat besar yang terletak di gurun Nazca. Nah, ternyata ditemukan pula ukiran-ukiran mirip pola Nazca Lines yang diukir di atas bebatuan andesit yang dikenal juga dengan Batu Ica.


Penemuan Batu Ica

Batu-batu Ica mulai ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang arsitek dan Rektor National University of Engineering, Lima, Peru bernama Santiago Agurto Calvo bersama dengan timnya. Ia berhasil menemukan batu Ica di wilayah Toma Luz, Distrik Callango, Lembah Ica. Penemuannya ini kemudian dilaporkan ke Museum Regional Ica.

Hanya beberapa bulan kemudian, batu yang serupa ditemuka juga di sebuah makam budaya Paracas, Sektor De la Banda, Distrik Ocucaje pada September 1966. Batu dengan ukiran bunga memiliki dimensi 7x6x2 cm.

Tak berapa lama kemudian ditemukan lagi batu berjenis sama di pemakaman Toma Luz, San Evaristo. Batu Ica yang ini berukir ikan dengan dimensi yang sama dengan penemuan sebelumnya. Batu ini berhasil ditemukan oleh Alejandro Pezzia, seorang arkeolog dan juga kurator.


Karakteristik Batu Ica

Selain dengan penemuan-penemuan tersebut di atas, dalam jangka waktu yang tak begitu jauh ditemukan beberapa batuan Ica lainnya dalam jumlah sangat banyak dengan berbagai ukiran berbeda-beda dan juga dimensi yang bervariasi.


Beberapa batu Ica berukiran astronomi seperti matahari dan bahkan ada yang berukiran manusia sedang meneropong bintang. Ada pula batu Ica yang menggambarkan peta bumi pada masa Tertiary, yaitu masa di mana pembentukan lapisan geologi terjadi sekitar 65-1,8 tahun yang lalu.

Ukiran teropong bintang

Ukiran astronomi matahari

Ukiran yang diduga peta dunia periode Tertiary


Ukiran yang diduga peta dunia periode Tertiary
Ada pula ukiran konstelasi zodiak, serangkaian teknologi bedah tubuh manusia, peristiwa bencana alam, lukisan kelahiran caesar, perjalanan manusia ke luar angkasa, flora dan fauna yang telah punah dan sebagian lainnya tak dikenal, hingga hewan purbakala dinosaurus yang diukir bersama dengan sosok manusia. 

Manusia dengan dinosaurus
Batu berukir hewan purbakala Dinosaurus

Ukiran bergambar proses pembedahan

Mengenai ukiran yang terakhir rupanya banyak menyedot perhatian dan menimbulkan perdebatan. Di beberapa batu Ica yang ditemukan terdapat banyak ukiran dinosaurus. Ada beberapa menggambarkan semacam adegan pertarungan manusia dengan dinosaurus, ada pula manusia yang memburu dinosaurus, bahkan ada yang menggambarkan ukuran dinosaurus tidak begitu jauh berbeda dengan ukuran tubuh manusia, dan ada pula ukiran hewan purbakala ini dijadikan semacam hewan peliharaan!

Ukiran Batu Ica bergambar manusia berburu Dinosaurus

Ukiran yang menggambarkan proses operasi

Ukiran ini sangat aneh dan tidak masuk akal. Bagaimana bisa dinosaurus yang notabene nya adalah hewan purbakala yang hidup 230 juta tahun yang lalu dan telah punah sekitar 65 juta tahun bisa hidup bersama dengan manusia yang diperkirakan para peneliti "baru" ada sejak 2 tahun yang lalu. Ada gap waktu lebih dari 63 juta tahun! Bagaimana bisa itu masuk akal? 


Javier Cabrera Darquea dan Batu-Batu Ica

Dari beberapa blog, saya menemukan tulisan bahwa penemu batu Ica pertama kali adalah Javier Cabrera yang menemukan sebuah batu Ica berukiran ikan yang telah punah di sebuah gua. Dari penemuannya ini ia kemudian melakukan observasi dan berhasil menemukan lusinan batu Ica lainnya.

Javier Cabrera

Namun yang pasti, Cabrera adalah orang yang mempopulerkan dan bisa jadi sangat menaruh perhatian besar pada batu-batu Ica. Dokter sekaligus kolektor artefak asal Peru ini mulai membeli batu-batu Ica dalam jumlah sangat banyak sekitar tahun 1970an. Ia lalu melakukan penelitian intensif hingga menerbitkan sebuah buku berjudul "The Message of the Engraved Stones of Ica".

Melalui buku tersebut, ia mengatakan bahwa ukiran pada batu-batu tersebut menunjukkan kehidupan manusia pada sekitar 405 juta tahun yang lalu. Lho bagaimana bisa? Nah, ini menariknya! Menurut Cabrera, ada makhluk cerdas yang berasal dari planet lain yang disebut dengan gliptolithicman dari Pleiades yang mengunjungi bumi saat itu. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa makhluk tersebut melakukan transplantasi kode kognitif primata yang sangat cerdas sehingga terciptalah spesies manusia baru di planet bumi.

Cabrera sendiri kemudian memajang batu-batu Ica yang jumlahnya sangat banyak tersebut di sebuah museum bernama "The Museo de Piedras Grabadas" yang berarti Museum Batu Berukir yang berlokasi di Provinsi Ica, Peru.

Koleksi Javier Cabrera di museumnya

Museum Batu Berukir tempat disimpannya batu-batu Ica


Terkuaknya Misteri Batu Ica

Misteri batu-batu Ica mulai terkuak tatkala dua orang petani Peru bernama Basilio Uschuya dan Irma Guiterrez de Aparcana mengaku telah memalsukan batu Ica. Pengakuan ini terlontar tahun 1973. Mereka mengaku telah menempa batu tersebut dan mengukirnya dengan pahat dan bor dokter gigi.

Mengenai motif ukiran pada batu mereka mengaku menirunya dari buku komik dan majalah. Batu-batuan yang telah diukir tersebut kemudian dipanggang di kotoran sapi agar menghasilkan patina tipis palsu, dan kemudian dijual kepada Cabrera.

Basilio Uschuya

Namun meskipun demikian, sampai saat ini masih banyak yang mempercayai keaslian batu-batu Ica. Orang-orang yang mempercayai batu ini memang berasal dari masa purbakala memiliki pendapat bahwa di beberapa alur ukiran batu Ica ditemukan lapisan berkarat yang di dalamnya terdapat bakteri purba. 

Mengenai adanya batu-batu Ica yang dipalsukan, menurut mereka beberapa batu asli telah bercampur dengan batu-batu tiruan sehingga menyebabkan kekacauan. Sepertinya batu-batu ini masih akan menimbulkan perdebatan ke depannya, ya.
Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Menguak Misteri Batu Ica: Benarkah Manusia Pernah Hidup dengan Dinosaurus?"