Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri Hilangnya 3000 Tentara Nanking (1939)




Pada masa Perang Dunia II, Jepang melakukan ekspansi besar-besaran ke beberapa negara di Asia, salah satunya adalah China. Namun ada satu peristiwa yang menarik sekaligus misterius saat tentara Jepang akan memasuki wilayah Nanking. Sebanyak 3000 tentara China yang berjaga pada malam harinya untuk menghalau kedatangan Jepang, tiba-tiba lenyap begitu saja tanpa jejak...

Banyak peristiwa yang terjadi di China pada periode Perang Dunia II. Contohnya adalah insiden kemanusiaan yang terjadi di Unit 731 yang begitu membekas di hati warga China khususnya yang tinggal di dekat Harbin. Pada sekitar tahun 1937-1945, banyak penduduk yang diculik untuk dijadikan percobaan bagi eksperimen senjata biologi yang benar-benar di luar batas kemanusiaan. Kesadisan dan kengerian yang terjadi di sana begitu terasa bahkan hingga hari ini.


Selain peristiwa memilukan yang terjadi di Unit 731, sebuah peristiwa yang ganjil dan misterius juga terjadi pada periode tersebut. Tepatnya pada Desember 1939 di Nanking (sekarang Nanjing).

Pada akhir tahun 1939, Jepang telah masuk ke sebagian wilayah China. Mereka tampaknya ingin merangsek hingga ke ibu kota Nanking. Tak jauh dari ibu kota itu dan juga berbatasan dengan wilayah lainnya, terbentang Sungai Yangtze. Jadi satu-satunya cara untuk masuk ke ibu kota adalah dengan melewati sebuah jembatan yang tak begitu besar yang berada di atasnya.



Pemerintah China panik, karena sangat berbahaya bila pasukan Jepang berhasil menguasai Nanking. Untuk itu, diutuslah Kolonel Li Fu Sien untuk mengatur strategi dan menghalau kedatangan Jepang. Kolonel ini lalu memutuskan untuk bertempur melawan Jepang di atas jembatan itu. Jika pasukan China berhasil menghentikan pasukan Jepang di sana, maka itu artinya negara itu selamat.

Hari itu tanggal 10 Desember 1939, Kolonel Li Fu Sien tengah menyiapkan pasukannya yang jumlahnya hampir mencapai 3000 orang. Mereka semua ditempatkan di seberang wilayah, di balik bukit Nanking. Pasukan itu bersiap sepanjang 3,2 km di dekat jembatan Sungai Yangtze, menunggu datangnya pasukan Jepang. Mereka semua dilengkapi dengan peralatan tempur dan alat berat dalam jumlah besar. Semuanya telah bersiap di garis pertempuran.



Karena malam telah tiba, Kolonel Li Fu Sien kemudian pergi ke tendanya dan tertidur di sana. Keesokan paginya ia terbangun oleh kepanikan pengawalnya yang mengatakan bahwa pasukan yang berjaga di garis pertahanan itu sama sekali tak dapat dihubungi. Mereka hilang kontak.

Kolonel dan beberapa orang kemudian pergi ke tempat di mana para pasukan mereka tengah berjaga menunggu kedatangan Jepang semalam. Begitu tiba di sana mereka segera memeriksa apa yang terjadi, namun anehnya mereka justru menemukan banyak hal ganjil. Yang paling aneh adalah tak ada seorang tentara pun di sana! Mereka semua menghilang tanpa jejak!

Tempat itu sunyi senyap. Kolonel Li Fu Sien sama sekali tak mendapati adanya bekas pertempuran. Semua peralatan perang, mulai dari yang kecil hingga artileri berat masih utuh tertinggal di tempatnya. Seolah-olah mereka semua menghilang begitu saja ketika tengah berjaga.

Mereka kemudian menanyai orang-orang yang tinggal tak jauh dari tempat itu. Tapi mereka mengaku tak melihat seorang pun menyeberangi jembatan. Bahkan mereka berani bersumpah tak mendengar apa pun pada malam hari saat pasukan itu diduga menghilang. Jika jumlah pasukan itu hanya 2-3 tentara saja, bisa jadi mereka membuat kesalahan. Namun jumlah pasukan itu 3000 tentara. Bagaimana mungkin mereka sama sekali tak melihatnya?

Jumlah tentara sebesar itu benar-benar lenyap tak berbekas. Bahkan mayat atau pun kuburannya (jika mereka memang tewas) tak pernah ditemukan.



Setelah beberapa tahun berlalu usai perang berakhir, catatan dari pihak otoritas Jepang diperiksa. Dalam catatan itu tertera bahwa mereka memang menyerang Nanking, tapi tak ada petunjuk sama sekali perihal 3000 tentara yang hilang.

Pihak China sendiri meyakini bahwa kemungkinan besar para tentara itu telah ditangkap dan dipenjara di suatu tempat. Namun lagi-lagi mereka dibuat terkejut. Pihak Jepang mengaku tak pernah melakukan penangkapan tentara China dalam jumlah tersebut. Lalu ke mana para prajurit itu semua pergi?


Teori-Teori Lenyapnya Tentara Nanking yang Misterius

Beberapa teori kemudian muncul mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada prajurit China di Nanking. Jika kita mencoba menilik kemungkinan yang paling masuk akal, maka ada dua kemungkinan apa yang sebenarnya terjadi pada 3000 pasukan tersebut.

Pertama, kemungkinannya adalah para tentara itu melarikan diri sebelum tentara Jepang sampai. Entah apa motivasinya atau siapa yang memulai sehingga 3000 pasukan bahkan tak tersisa seorang pun juga di perbatasan. Kemungkinan kedua, pasukan China telah menyerahkan diri secara diam-diam kepada pasukan Jepang mengingat kekuatan pasukan Jepang yang terlihat sulit untuk ditandingi.

Selain dari dua teori yang terdengar masuk akal itu, rupanya ada pula yang mempercayai bahwa hilangnya pasukan itu terkait dengan teori Hollow Earth.


Ilustrasi Hollow Earth

Menurut mereka pasukan itu telah diculik oleh makhluk ekstraterestrial dan membawa mereka masuk ke dalam bumi melalui sebuah portal rahasia yang terdapat di bukit dekat wilayah Nanking, tempat di mana para pasukan China menunggu datangnya tentara Jepang.

Masih menurut teori ini, para tentara China itu diculik untuk dijadikan prajurit bagi para alien. Walaupun tampak tak masuk akal, namun tak sedikit yang mempercayai teori ini. Sampai hari ini kasus menghilangnya tentara Nanking masih menyisakan misteri yang tak terpecahkan.


Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Misteri Hilangnya 3000 Tentara Nanking (1939)"