Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Legenda Nicolas Flamel, Alchemist Yang Hidup Abadi




Tak lama setelah kematiannya, kediaman seorang alchemist digeledah oleh para pemburu harta karun. Menurut dugaan banyak orang, sang alchemist memiliki kemampuan merubah logam biasa menjadi emas. Namun penggeledahan itu sia-sia, karena mereka tak menemukan apa pun di sana. Makam alchemist ini yang bersebelahan dengan istrinya kemudian menjadi sasaran berikutnya. Namun saat dilakukan pembongkaran makam, mereka tak percaya jasad yang belum lama terkubur itu menghilang!

Bagi para penggemar novel Harry Potter, nama Nicolas Flamel tidaklah asing. Dikisahkan dalam Harry Potter and The Sorcerer's Stone, alchemis yang merupakan rekan kerja Albus Dumbledore ini memiliki batu bertuah. Ia kemudian menitipkan batu tersebut pada Dumbledore karena batu bertuah itu diincar oleh Lord Voldemort.

Nama Nicolas Flamel juga disebut-sebut dalam novel Dan Brown: The Da Vinci Code Angels & Demons. Di novel tersebut Nicholas Flamel disebut sebagai sosok anggota Biarawan Sion. Siapa Nicolas Flamel sebenarnya? Apakah ia hanya tokoh fiktif atau seorang alchemist yang pernah ada?

Nicolas Flamel adalah sosok nyata. Ia adalah seorang ahli kimia dan geodesi berkebangsaan Perancis yang hidup tahun 1330-1417.  Ia memiliki seorang istri bernama Perenelle Flamel yang berusia 10 tahun lebih tua darinya.

Hal menarik dari Nicolas Flamel adalah bahwa sebenarnya dari sosok ini adalah ia baru dikenal dengan kemampuan merubah logam menjadi emas dan memiliki ramuan elixir of life yang mampu membuat seseorang hidup abadi, justru setelah kematiannya. Selama hidupnya dikisahkan bahwa Flamel memang kerap melakukan uji coba untuk membuat logam menjadi emas, namun konon percobaan-percobaan itu selalu menemui kegagalan.

Hal yang membuat dugaan orang-orang berkembang bahwa ia akhirnya berhasil menguasai ilmu merubah logam menjadi emas adalah tatkala dirinya dan istrinya mendirikan beberapa rumah sakit besar dan memberikan sumbangan dalam jumlah sangat banyak kepada gereja-gereja dan kaum miskin.

Ilustrasi Nicolas Flamel

Dikisahkan bahwa selain seorang ahli kimia, geodesi, Flamel juga ternyata adalah seorang penjual manuskrip. Pada sekitar tahun 1378 ia bermimpi. Dalam mimpinya itu ia berjumpa dengan malaikat dengan sebuah buku tua yang bersinar di tangannya. Ketika akan menerima buku itulah kemudian sosok malaikat dalam mimpinya itu menghilang.

Tak lama kemudian, dalam suatu transaksi jual beli Flamel mendapatkan sebuah buku. Buku tersebut menurutnya sama persis dengan apa yang ia lihat di dalam mimpinya. Buku itu ditulis oleh Abraham Eleazar dan berisikan bagaimana cara mentransmisikan logam dasar menjadi emas. Bahkan dalam setiap 7 halaman buku itu dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi mengenai proses transmisi tersebut. Ia kemudian menceritakan hal ini pada istrinya Perenelle. Ia mengatakan bahwa dirinya tak dapat memahami keseluruhan isi  buku tersebut.

Flamel kemudian berangkat ke Spanyol tepatnya yaitu ke Santiago de Campostella dengan harapan dapat bertemu seorang Yahudi yang mengerti isi buku tersebut. Setahun berada di sana akhirnya Flamel bertemu dengan Master Canches, seorang pedagang barang-barang antik. Canches segera menyadari bahwa buku yang dibawa Flamel tak lain adalah sebuah teks naskah Kabbalah kuno.

Sekembalinya dari Spanyol, Flamel melakukan berkali-kali percobaan hingga pada akhirnya percobaannya berhasil pada tahun 1382. Keberhasilan percobaannya itulah yang kemudian menghantarkannya memperoleh sejumlah besar kekayaan. Buku yang didalami oleh Flamel inilah yang dipercaya membuat Flamel dan istrinya berhasil merubah logam biasa menjadi emas sekaligus membuat pasangan ini menjadi kaya raya hingga akhir hayatnya.

Pada tahun 1410, Nicolas Flamel merancang nisannya sendiri. Dalam nisannya tersebut terukir 3 gambar yaitu Yesus, St. Petrus, dan St. Paul. Batu nisan ini kemudian dipelihara di Musee de Cluny di Paris hingga akhirnya Flamel dikabarkan meninggal dunia 7 tahun kemudian. Perenelle Flamel meninggal dunia tahun 1412 dan setelah 5 tahun kemudian Nicolas Flamel menyusul pada tahun 1417.

Batu nisan Nicolas Flamel

Lima belas  tahun sejak dikabarkan percobaannya memperoleh keberhasilan, Flamel mendirikan 14 rumah sakit besar di kota Paris dan memberikan sumbangan dalam jumlah sangat besar untuk kaum miskin dan gereja-gereja yang ada di sana.

Begitu dermawannya dan termasyurnya pasangan ini sampai-sampai nama salah satu jalan di Paris diambil dari nama Flamel yaitu rue Nicolas Flamel di 4th Arrodissement. Nama sang istri juga menjadi nama salah satu jalan yaitu de rue Perenelle Flamel. Rumah pasangan ini juga saat ini dijadikan penginapan dengan nama Auberge Nicolas Flamel di 51 rue de Montmorency, 3rd Paris.

Auberge Nicolas Flamel

Sepeninggal Flamel, para pemburu harta karun segera menggeledah rumah Flamel dan berharap menemukan bongkahan-bongkahan emas atau kitab ajaib yang menjadi petunjuk yang membuat pasangan tersebut menjadi kaya raya. Namun sialnya mereka tak mendapati apa pun di sana.

Tak berputus asa, mereka kemudian berinisiatif membongkar makam Flamel. Namun betapa terkejutnya orang-orang itu karena mereka tak mendapati Flamel maupun istrinya di dalam kuburannya. Makam itu kosong.

Banyak dugaan bahwa pasangan ini tidak meninggal dunia dan mereka berhasil membuat ramuan hidup abadi (elixir of life). Bahkan beberapa tahun sejak kematiannya, Nicolas Flamel dikabarkan muncul di beberapa tempat di dunia dalam kurun waktu yang berjauhan dan sama sekali tidak menampakkan terkikis usia.

Konon Flamel pergi ke India pada sekitar tahun 1700. Beberapa orang juga melaporkan ia terlihat di sebuah pertunjukan opera di Paris pada tahun 1750. Sampai saat ini sosok alchemist misterius ini dipercaya masih hidup bersama dengan kisahnya yang melegenda.

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Legenda Nicolas Flamel, Alchemist Yang Hidup Abadi"