Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menguak Misteri Tengkorak Kristal




Dalam sejarah penemuan artefak-artefak kuno, tengkorak kristal merupakan salah satu penemuan yang menimbulkan perdebatan yang tiada habisnya. Dari mana tengkorak kristal ini berasal dan apa tujuan pembuatannya yang benar-benar menyerupai detail tengkorak asli manusia. Konon tengkorak ini berjumlah 13 buah dan tersebar di seluruh dunia. Bukan hanya itu saja salah satu legenda menyebutkan bahwa tengkorak ini dapat berbicara dan bernyanyi...

Tengkorak kristal (Crystal Skull) adalah tengkorak yang berupa bongkahan kristal dengan bentuk persis seperti tengkorak kepala manusia. Tengkorak kristal ini pertama kali ditemukan pada tahun 1924 oleh seorang penjelajah asal Inggris yang bernama Frederick Albert Mitchell-Hedges. Pada saat melakukan penjelajahan bersama timnya, ia menemukan tengkorak kristal di reruntuhan peradaban suku Maya di Lubaantun, Honduras.

Frederick Albert Mitchell-Hedges dan timnya di reruntuhan peradaban suku Maya

Tengkorak kristal yang ditemukan Mitchell-Hedges ini terbuat dari kristal transparan dengan ukuran menyerupai tengkorak manusia sungguhan. Bukan hanya menyerupai tengkorak asli manusia, namun yang mengagumkan adalah tengkorak ini memiliki detail anatomi tengkorak kepala yang amat akurat. Tengkorak ini terbuat dari batu kristal kuarsa serta memiliki berat 5,4 kg; dengan panjang 18cm; lebar 13 cm; dan tinggi sekitar 13 cm. Saat ini tengkorak kristal Mitchell-Hedges tersimpan di Museum British, London, Inggris.

Tengkorak kristal Mitchell-Hedges di British Museum

Ternyata selain tengkorak kristal Mitchell Hedges, ditemukan pula tengkorak kristal lainnya di berbagai tempat di seluruh dunia. Tengkorak-tengkorak kristal itu yaitu Darth Vader, The Jesuit, E.T, Mansur, Oceana, Magnificent Fire, Clouds, Baby Luv, dan Shui Ting Er. Tengkorak-tengkorak kristal tersebut menariknya memiliki bentuk, berat, serta warna yang berbeda-beda. Berikut ini adalah tengkorak-tengkorak kristal yang ditemukan di berbagai belahan dunia.

Penemuan tengkorak kristal dari berbagai belahan dunia

Sejak tengkorak kristal yang pertama kali ditemukan dan disusul oleh penemuan tengkorak-tengkorak kristal yang lainnya, tak henti-hentinya artefak ini menjadi perdebatan. Hal ini tak lain karena klaim beberapa arkeolog yang mengatakan bahwa tengkorak kristal ini berasal dari abad 16 atau zaman pra-Columbus Mesoamerika. Mereka juga meyakini bahwa tengkorak kristal dibuat oleh suku Maya atau Aztec. 

Sementara itu, sebagian ilmuwan mempercayai bahwa umur tengkorak kristal tersebut tidaklah sekuno yang didesas-desuskan. Kelompok ini mempercayai bahwa tengkorak kristal ini dibuat pada abad ke 19. Hal ini terlihat dari detail alat yang diduga digunakan untuk membuat tengkorak kristal yang dianggap memang telah menggunakan teknologi yang cukup modern.

Perdebatan mengenai tengkorak kristal ini juga dikaitkan dengan makhluk ekstra terestrial dan UFO. Para penggemar UFO percaya bahwa tengkorak itu adalah bukti kehadiran alien di bumi. Ada pula sebagian lagi yang menghubungkan tengkorak ini dengan Stonehenge. Mereka meyakini bahwa tengkorak kristal ini pernah digunakan untuk sebuah ritual keagamaan.

Ada pula sebuah legenda yang menyebutkan bahwasanya tengkorak kristal ini berjumlah 13 buah dan tersebar di seluruh dunia. Dan bila tengkorak-tengkorak kristal itu disatukan, maka dapat menyelamatkan dunia. Legenda menyebutkan pula bahwa tengkorak ini mampu berbicara, bernyanyi, bahkan menyebabkan kutukan sehingga disebut dengan skull of doom.

Putri angkat Frederick Albert Mitchell-Hedges yang bernama Anna Mitchell-Hedges menuturkan bahwa pada saat ia menemukan tengkorak kristal di reruntuhan peradaban suku Maya, ia mendengar nyanyian dari bawah reruntuhan itu, yang kemudian diklaim sebagai nyanyian dari tengkorak kristal itu. Namun sampai saat ini tidak ada bukti bahwa tengkorak-tengkorak kristal itu dapat berbicara atau bernyanyi apalagi menyebabkan sebuah kutukan. Seperti kita ketahui kebanyakan cerita-cerita seperti itu memang hanya hoax.

Anna Mitchell-Hedges

Menguak Misteri Tengkorak Kristal

Sebuah penelitian baru-baru ini menguak misteri tengkorak kristal. Sebenarnya pada setiap penemuan tengkorak kristal, tidak disertai dengan adanya bukti-bukti dokumentasi yang autentik. Hal ini termasuk pada tengkorak kristal yang ditemukan di Lubaantun dan juga tengkorak kristal yang lainnya.

Pada tahun 1992, Smithsonian Institution menerima sebuah tengkorak kristal yang diklaim berasal dari peradaban suku Aztec kuno. Pada tahun 2008 yang lalu, tengkorak kristal ini pun diteliti. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ukiran yang terdapat pada tengkorak kristal itu dibuat dengan menggunakan alat yang bernama Carborundum. Alat ini ternyata merupakan alat modern yang bahkan belum ditemukan pada masa pra-Columbus seperti yang digadang-gadang.

Pada tahun yang sama pula, tim peneliti dari British Museum melakukan penelitian pada tengkorak kristal Mitchell-Hedges dengan menggunakan scanning mikroskop elektron dan kristalografi sinar X. Hasilnya mengejutkan. Tengkorak kristal ini ternyata diproduksi pada abad ke 19!

Seorang peneliti dari Smithsonian bernama Jane MacLaren Walsh menemukan bukti dan dokumen bahwa tengkorak-tengkorak kristal bersumber dari seorang kolektor barang antik di Mexico City bernama Eugene Boban

Eugene Boban

Boban ternyata menyediakan tengkorak-tengkorak kristal lainnya yang dianggap berasal dari kebudayaan masa lampau. Semua tengkorak-tengkorak itu diproduksi sekitar tahun 1867-1886 di Jerman.


Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Menguak Misteri Tengkorak Kristal"