Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

D.B Cooper, Pembajak Pesawat Paling Misterius Di Dunia





Siang itu tanggal 24 November 1971, seorang pria kurus berpenampilan rapi berjalan masuk ke bandara Portland, Oregon. Pria itu membeli tiket ke Washington seharga $20. Tidak ada yang menyangka bahwa pria yang mengenakan jas dengan dasi dijepit dan juga kacamata hitam itu akan melakukan pembajakan pesawat. Bukan pembajakan biasa, karena aksi kejahatannya akan menjadi satu-satunya kasus pembajakan pesawat tak terpecahkan dan paling misterius dalam sejarah FBI.

Pria itu bernama Dan Cooper. Berperawakan kurus dan berambut gelap, usianya ditaksir sekitar 40an tahun. Ia terlihat berjalan masuk ke pesawat Boeing 727 maskapai Northwest Orient Airlines dengan nomor penerbangan 305.

Cooper lalu duduk di kursinya nomor 18C yang letaknya di belakang. Tak ada yang menonjol dari Cooper, ia terlihat seperti penumpang lainnya. Setelah duduk, ia kemudian menyalakan rokok, memesan air mineral dan juga bourbon.

Tiket Northwest Orient yang dibeli atas nama Dan Cooper

Beberapa menit kemudian sekitar pukul 14:50 pesawat lepas landas. Cooper lalu memanggil seorang pramugari. Pramugari bernama Florence Schaffner itu kemudian menghampiri Cooper. Pria yang tampak sopan dan berpendidikan itu lalu memberikan sebuah catatan kecil terlipat.

Schaffner kemudian hanya menyimpan kertas kecil itu di sakunya tanpa melihat isinya karena mengira kalau itu hanya keisengan Cooper saja yang memberikan nomor atau sekedar ingin berkenalan dengannya.

Cooper lalu kembali memanggil Schaffner. Setelah sang pramugari cukup dekat, Cooper lalu berbisik, "Nona sebaiknya baca tulisan itu. Aku membawa bom".

Schaffner tak begitu saja mempercayai kata-kata Cooper. Tapi kemudian ia merogoh sakunya dan mengeluarkan catatan kecil itu. Di sana tertera sebuah tulisan yang isinya:

"Aku membawa bom di dalam koperku. Aku akan menggunakannya jika dibutuhkan. Aku ingin kau duduk di sampingku. Pesawat ini telah dibajak".

Cooper kemudian secara perlahan membuka kopernya dan menunjukkan isi koper tersebut pada Schaffner yaitu 8 silinder merah disambung pada kabel yang terisolasi dan juga sebuah silinder besar.

Dalam catatan tersebut juga tertulis bahwa Cooper meminta uang sebesar $200.000 yang semuanya harus berbentuk pecahan $20, empat buah parasut yang terdiri dari dua parasut utama dan dua parasut cadangan yang harus diserahkan saat pesawat mendarat di bandara Seattle-Tacoma, Washington. Ia juga meminta bahan bakar untuk mengisi pesawat. Cooper kemudian meminta semua itu disampaikan Schaffner kepada pilot pesawat.

William Scott, pilot yang bertugas saat itu segera menghubungi pengendali utama di Seattle yang langsung meneruskan pesan tersebut ke kepolisian dan FBI.

FBI lalu meminta para kru pesawat untuk menuruti permintaan Cooper. Sementara itu, Cooper duduk dengan tenang sambil menikmati bourbonnya. Tak ada sama sekali raut gelisah, khawatir, atau ketakutam di wajahnya. Sementara itu para penumpang tak mengetahui apa yang sebenarnya tengah terjadi. Mereka hanya diberitahu bahwa pendaratan akan sedikit mengalami penundaan karena adanya masalah teknis.

Sementara menunggu permintaan Cooper disiapkan, pesawat berputar-putar mengelilingi Pudget Sound.

Pada pukul 17:24, kru pesawat diberitahu bahwa mereka telah menyiapkan semua permintaan Cooper: uang sebanyak $200.000 dalam bentuk pecahan $20 dan empat buah parasut. Pilot kemudian bersiap mendarat. Sebelum pendaratan itu, Cooper memerintahkan pada pilot untuk memarkirkan pesawat di area bandara yang sepi, namun dengan pencahayaan yang cukup terang. Ia juga meminta agar semua lampu di dalam pesawat dimatikan.

Pesawat Northwest Orient Airlines

Pesawat kemudian berhasil mendarat dengan selamat di bandara Seattle-Tacoma. Manajer operasional Northwest Orient Airlines, Al Lee kemudian mendekati pesawat dan bermaksud menyerahkan uang tebusan yang telah dimasukkan ke dalam tas dan juga parasut.

Cooper kemudian meminta parasut dan juga tas berisi uang itu diserahkan kepada pramugari Tina Mucklow melalui tangga buritan belakang pesawat.

Setelah Cooper menerima uang dan parasut tersebut, ia mengizinkan untuk mengevakuasi seluruh penumpang yang berjumlah 36 orang dan juga seorang pramugari Schaffner, kecuali 4 orang kru yaitu pilot William Scott, co-pilot William Rataczak, pramugari Tina Mucklow, dan seorang teknisi bernama H.E. Anderson.

Para kru pesawat, Tina Mucklow (kanan)

Setelah pengisian bahan bakar selesai, Cooper memerintahkan pilot untuk segera menerbangkan pesawat menuju bandara Reno. Di sana, pesawat itu kembali diisi bahan bakar.

Setelah itu Cooper kembali memerintahkan pilot untuk terbang. Tujuannya ke Mexico. Ia meminta pesawat itu diterbangkan dengan ketinggian di bawah 10.000 kaki dan dengan kecepatan 170 knots. Tanpa sepengetahuan Cooper, dua buah pesawat jet tempur F-106 membuntuti mereka di belakang.

Tak lama setelah lepas landas, Cooper memerintahkan agar semua kru masuk ke dalam kokpit. Orang yang terakhir masuk ke kokpit adalah Tina Mucklow. Saat akan masuk ke kokpit itulah, Tina melihat Cooper untuk terakhir kalinya. Pria misterius itu tengah mengenakan parasutnya dan berjalan menuju ke buritan pesawat.

Sesaat kemudian sekitar pukul 20:00 kru pesawat yang berada di dalam kokpit menyadari bahwa lampu indikator menyala dan tekanan udara tiba-tiba berubah drastis, menandakan bahwa pintu belakang pesawat telah terbuka. Saat itu di luar hujan turun dengan sangat deras.

Sekitar pukul 22:15 pesawat tiba di Reno, Nevada dengan kondisi pintu belakang pesawat terbuka. Begitu mendarat, polisi dan FBI segera mengepung pesawat dan melakukan pemeriksaan hingga ke seluruh sudut pesawat. Di sana mereka menemukan dua buah parasut yang berwarna merah muda tergeletak begitu saja, sebuah dasi hitam dan juga penjepitnya, serta puntung rokok. Sementara itu, tas berisi uang, dua parasut, dan Cooper lenyap.

Parasut yang tertinggal di pesawat


Dasi dan juga penjepitnya yang sebelumnya dikenakan Cooper ditinggal di dalam pesawat

Polisi dan agen FBI menyimpulkan bahwa Cooper telah melompat dari pesawat. Namun anehnya, para pilot pesawat tempur yang membuntuti mereka di belakang sama sekali tak melihat ada seorang pun yang terjun dari pesawat. Tetapi mereka mengakui bahwa saat itu memang sangat gelap dan hujan lebat membuat pandangan menjadi sangat terbatas.

Pencarian terhadap Cooper pun segera dilakukan. Sketsa wajah Cooper tersebar di mana-mana. Namun usaha itu tak membuahkan hasil. Tak ada petunjuk apa pun yang ditemukan. Cooper menghilang begitu saja seperti ditelan bumi.

Sketsa wajah dan ciri-ciri fisik D.B. Cooper

Ada sebuah surat kabar yang menerbitkan artikel di mana nama pembajak Dan Cooper tertulis sebagai D.B. Cooper. Surat kabar itu lalu mengoreksi kesalahan tersebut dan mengatakan bahwa namanya adalah Dan Cooper. Namun tampaknya nama D.B Cooper sudah terlanjur melekat. Itulah asal usul bagaimana nama Dan Cooper berubah menjadi D.B Cooper.

Sebuah surat kabar yang memberitakan pembajakan pesawat oleh Cooper

Setelah bertahun-tahun penyelidikan terhadap kasus pembajakan pesawat ini menemui jalan buntu, pada tahun 1978, seorang pemburu menemukan sebuah petunjuk. Ia tanpa sengaja menemukan palakat yang merupakan instruksi menurunkan pintu buritan pesawat Boeing 727. Lokasi penemuan plakat itu berjarak tak jauh dari lokasi pendaratan Cooper.

Pada tanggal 7 Februari 1980 atau hampir 9 tahun setelah peristiwa pembajakan terjadi, seorang anak laki-laki bernama Brian Ingram dan ayahnya, Duane, tengah mencari kayu bakar di tepi sungai Columbia. Saat itu Brian yang tengah bermain pasir tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang aneh teronggok di bawah lapisan pasir. Ia lalu mengambil benda itu. Benda itu rupanya adalah 3 buah bundel uang kertas yang terikat karet. Brian dan ayahnya lalu menyerahkan penemuan itu kepada polisi.

Beberapa lembar uang nyaris tidak bisa diidentifikasi karena sudah rusak parah, tetapi uang yang berada di bagian tengah bundel masih dapat diidentifikasi. Nomor seri itu kemudian diperiksa dan terbukti uang itu adalah uang tebusan yang diambil Cooper. Uang yang ditemukan itu semuanya berjumlah $5.800.

Uang pecahan $20 yang ditemukan di tepi Sungai Columbia, sebagian sudah rusak dan tidak dapat diidentifikasi

Perlu diketahui, bahwa pecahan uang $20 yang diberikan kepada Cooper adalah uang yang dicetak pada tahun 1969. Uang itu semuanya memiliki nomor seri berawalan"L". FBI pernah mengirimkan peringatan mengenai hal ini kepada seluruh institusi keuangan di Amerika. Tetapi uang-uang itu nyatanya tak pernah beredar di pasaran.

Penemuan uang ini bukannya membuat penyelidikan menjadi terang, tetapi sebaliknya bertambah kusut. Uang itu ditemukan di luar area pencarian selama ini di mana Cooper diperkirakan terjun dari pesawat.

Bagaimana uang itu bisa ditemukan 20 mil jauhnya. Dan anehnya lokasi tersebut juga berlawanan dengan arah angin, bila memang pendaratan Cooper meleset.

Ahli geologi yang meneliti uang yang terkubur itu memperkirakan uang-uang kertas tersebut dikubur di sana pada sekitar tahun 1974 atau 3 tahun setelah peristiwa pembajakan terjadi. FBI lalu melakukan penggalian di sekitar area di mana uang itu ditemukan, tetapi mereka tak mendapatkan petunjuk apa pun.

Beberapa orang tengah menggali di tepi Sungai Columbia, mencari jejak Cooper

Hal ini kemudian menimbulkan teori bahwa Cooper berhasil selamat dalam pendaratan itu dan ia sengaja mengubur uang itu di sana untuk mengelabui FBI. Teori lainnya ia telah tewas mengingat kondisi saat ia terjun dari pesawat tampak sangat berbahaya.

Seorang ahli skydiving mengatakan bahwa sangat berbahaya sekali melakukan Cooper. Malam itu cuaca sangat buruk, angin kencang yang dingin membeku. Apalagi saat itu Amerika memang telah memasuki musim dingin. Belum lagi ditambah pria itu sama sekali tak dilengkapi peralatan penerjun seperti kacamata, sarung tangan, dan pakaian khusus. Ia hanya berbekal parasut. Rasanya nyaris tak mungkin ia bisa selamat.

Ditambah lagi kemunginan ia mendarat dengan menghantam air. Seorang peneliti bernama Tom K mengatakan, Cooper memilih terjun dengan parasut yang tak bermanuver. Itu artinya ia akan dibawa ke mana pun angin bertiup.

Menurut kalkulasinya, ia dapat memastikan bahwa jika Cooper langsung menarik parasut begitu terjun dari pesawat, dan megalami proses melayang di udara, ia kemungkinan akan berakhir di Lake Merwin. Tetapi jika ia menunggu sesaat baru kemudian menarik parasutnya sekitar seribu kaki di atas tanah, maka kemungkinan besar ia akan mendarat di Lewis River.

Lake Merwin adalah danau yang bermuara langsung ke Lewis River. Air di kedua tempat itu pastilah sangat dingin, membeku, dan cukup membunuh. Jika Cooper sungguh jatuh menghantam air, kemungkinan selamat sangat kecil. Hal ini membuat banyak yang percaya ia tewas. Tetapi di mana jasadnya?

Peta lokasi di mana Cooper diperkirakan mendarat dan juga lokasi penemuan uang $5.800

Sementara itu Larry Carr, seorang agen FBI menemukan bahwa ada sebuah komik Eropa tahun 1960an di mana tokoh jagoannya adalah seorang pilot pemberani bernama Dan Cooper. Ada sebuah adegan di dalam komik di mana tokoh Dan Cooper terjun dari pesawat, sama persis seperti apa yang dilakukan pembajak DB Cooper. Carr yakin bahwa sang pembajak merupakan penggemar komik tersebut dan menggunakan nama tokoh tersebut sebagai nama samarannya.

Salah satu profiling dari FBI, mereka menduga bahwa Cooper pastilah memiliki pengetahuan yang bagus tentang pesawat dan cara penggunaan parasut. FBI lalu meyelidiki catatan ratusan orang matan pilot pesawat dan juga penerjun dengan harapan menemukan identitas Dan Cooper. Tetapi usaha itu sia-sia.

Pada tanggal 7 April 1972, atau hanya berselang beberapa bulan setelah pembajakan oleh Cooper, seorang pria dengan nama James Johnson melakukan pembajakan pada United Airlines Boeing 727 yang menuju Utah.


Modus operandinya nyaris sama denga Cooper. Ia meminta sejumlah uang tebusa, tetapi kali ini nilainya sungguh fantastis: $500.000. Sama seperti Cooper, ia juga meminta parasut. Pria itu lalu terjun dari pesawat membawa serta uang setengah juta dolar.

Tetapi hanya butuh dua hari saja bagi FBI untuk menangkap pria yang memiliki nama asli Richard McCoy tersebut. Uang sebesar setengah juta dolar ditemukan di dalam lemari di kamarnya. McCoy rupanya adalah mantan pilot saat Perang Vietnam. Ia lalu mendapatkan hukuman penjara 45 tahun.


Richard McCoy, orang yang meniru aksi pembajakan Dan Cooper, tetapi ia berhasil ditangkap

Mantan agen FBI, Russel Calame menulis sebuah buku yang isinya DB Cooper dan McCoy adalah orang yang sama. Namun teori ini terbantahkan. Meskipun keduanya memiliki banyak kesamaan terutama saat melakukan aksi pembajakan, namun menurut para saksi mata wajah McCoy dengan D.B Cooper sangat berbeda.

Sementara itu McCoy meninggal dunia pada Agustus 1974. Ia tewas ditembak setelah berusaha melarikan diri dari penjara.


Setelah itu selama puluhan tahun tak ada perkembangan berarti pada kasus D.B. Cooper. FBI sampai frustasi mengungkap kasus ini. Tapi mereka tak meyerah begitu saja. Sketsa wajah Cooper bahkan dalam beberapa tahun dibuat menjadi tua mengikuti usianya jika ia memang masih hidup.


Sketsa wajah D.B. Cooper dan perkiraan wajahnya saat sudah tua

Pada tahun 2000, US News menerbitkan sebuah artikel. Seorang janda bernama Jo Weber mengatakan bahwa suaminya adalah D.B Cooper. Suaminya yang bernama Duane Weber itu mengakui hal tersebut sesaat sebelum ia meninggal dunia. Duane juga mengatakan bahwa cedera lutut yang dideritanya adalah akibat terjun dari pesawat.

Selain itu Jo mengatakan bahwa tulisan suaminya mirip dengan tulisan D.B. Cooper yang ada pada catatam yang diberikan pada pramugari. Tak hanya itu saja, pada tahun 1979 saat keduanya berkunjung ke sungai Columbia, ia melihat suaminya itu tampak berjalan dan merenung di tepi sungai seperti tengah mengenang sesuatu.

D.B. Cooper dan Duane Weber, tampak mirip tetapi bukan orang yang sama

Jo lalu menghubungi Himmelsbach, seorang mantan kepala FBI yang dulu menyelidiki kasus Cooper. Meskipun Duane dan Cooper memiliki banyak kesamaan, namaun sidik jari Duane tak sama dengan sidik jari Cooper yang ditemukan di pesawat.

Pada tanggal 29 Oktober 2007, New York Magazine menerbitkan sebuah artikel yang mengejutkan. Seorang biro penyelidik swasta mengatakan ia telah berhasil mengidentifikasi seorang pria yang diduga kuat adalah D.B Cooper. Pria itu bernama Kenneth Christiansen dan tinggal di Washington.

Pada artikel itu juga disebutkan latar belakang Christensen tampak cocok dengan profiling Cooper. Pria itu adalah seorang mantan penerbang militer dan juga penerjun payung. Salah satu hal yang paling mencurigakan adalah ia tiba-tiba membeli sebuah properti mewah tahun 1972 atau setahun setelah pembajakan.

Kenneth Christensen, pria yang disebut sebagai D.B. Cooper asli, namun tak terbukti

Tak hanya itu saja, Christensen juga memiliki kebiasaan suka merokok dan minum Bourbon. Semua itu seolah semakin menguatkan bahwa ia memang benar adalah Cooper. Namun setelah diselidiki lebih lanjut, FBI yakin pria itu bukan Dan Cooper. Ia memiliki tinggi dan berat badan serta warna mata yang sangat berbeda dengan yang diingat oleh para saksi.

Setahun kemudia, tahun 2008, orang yang diduga Cooper kembali menyeruak ke publik. Kali ini adalah seorang pria bernama William Pratt Gosset asal San Diego. Teori ini dikemukakan oleh Galen Cook, seorang pengacara asli Washington.

Menurut keterangan Cook, uang tebusan yang diambil Cooper pada peristiwa pembajakan itu disimpan dalam sebuah deposit box yang berada di Vancouver atas nama William Gosset. Sayangnya, Gosset sendiri telah meninggal dunia pada tahun 2003.


William Gosset yang punya struktur wajah mirip D.B. Cooper, namun belum ada keterangan resmi dari FBI
Gosset sendiri telah meninggal dunia tahun 2003

Keterangan Cook bukan tanpa alasan. Rupanya Gosset sendiri pernah mengatakan kepada ketiga anaknya bahwa ia adalah D.B Cooper. Selain itu Gosset juga pernah mengaku pada seorang pensiunan hakim di Salt Lake City bahwa D.B. Cooper sebenarnya adalah dirinya.

Namun pensiunan hakim itu tak menanggapi pegakuan Gosset. Ia hanya meganggap kata-kata Gosset haya bercanda. Meskipun demikian saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak FBI mengenai William Gosset.

Sampai saat ini identitas Dan Cooper atau D.B. Cooper masih misterius. Apakah ia selamat dalam upaya terjun dari pesawat di malam itu dan hidup hingga usia tua. Atau apakah ia memang telah tewas tak lama setelah membuka pintu buritan pesawat dan terhempas ke udara dingin malam itu. Tak ada yang mengetahui nasib apa yang menemui Cooper.


Namun kasusnya yang tidak berhasil dipecahkan FBI, meskipun wajahnya secara terang benderang dilihat puluhan orang penumpang dan juga kru pesawat, menjadikannya legenda yang tak tertandingi dalam kasus kriminal pembajakan pesawat di dunia.

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

2 komentar untuk "D.B Cooper, Pembajak Pesawat Paling Misterius Di Dunia"

  1. Diantara beberapa nama diatas yg terduga DB Cooper masih ada nama2 yg lainnya, salah satunya Sheridan Peterson yg sangat dicurigai FBI yg baru saja wafat. Ternyata dari info yg sy dapat antara tahun 1961-1972 ada sekitaran 159 pembajakan pesawat di AS. Benar2 masa keemasan pembajakan pesawat 😮

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya benar Harllie, Peterson salah satu yang juga diduga DB Cooper. Meninggal akhir Januari lalu ya. Kalau diperhatikan foto orang-orang yang diduga DB Cooper kenapa semuanya hampir mirip dengan sketsa wajah sang pembajak pesawat ya hehe..^^ Wow, sebanyak itu kasus pembajakan pesawat di Amerika dalam kurun waktu sekitar 10 tahunan ya. Kalau di rata-rata ada sekitar 15-16 kasus pembajakan pesawat setiap tahunnya. Gila!

      Hapus