Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Legenda Peri




Di antara banyaknya makhluk-makhluk legendaris di dunia, peri adalah salah satu yang paling terkenal. Makhluk ini kerap kali muncul dalam berbagai cerita rakyat atau kisah-kisah dongeng dengan berbagai versi di dunia. Walaupun hingga kini keberadaan makhluk ini masih misterius dan diyakini hanyalah khayalan semata, namun leganda asal usul makhluk bersayap ini menarik untuk dibahas...

Pada tahun 2007 yang lalu, seorang pria dan anjingnya yang sedang berjalan-jalan tiba-tiba menemukan sesosok bangkai yang diduga adalah peri. Bangkai yang kemudian dikenal juga dengan nama "the butterfly man" ini ditemukan di Firestone Hill, Duffied, Derbyshire, Inggris.

Penemuan yang menggemparkan ini kemudian segera menjadi pembicaraan hangat di Inggris kala itu. Seorang ahli forensik kemudian melakukan penelitian mendalam pada sosok yang diduga peri tersebut dengan menggunakan sinar X-ray. Menurut hasil penelitian, sosok misterius itu memiliki panjang 8 inci, mempunyai sayap, gigi, serta struktur tulang yang mirip dengan burung. Benarkah makhluk itu memang peri?

Sosok yang diduga peri yang ditemukan di Firestone Hill, Derbyshire

Beberapa waktu kemudian diketahui bahwa mayat yang diduga adalah peri tersebut ternyata adalah sebuah lelucon April Mop. Pembuatnya adalah desainer ilusi sekaligus pematung Inggris bernama Dan Baines. Baines ternyata memang sengaja membuat patung yang mirip sosok peri itu lengkap dengan sebuah foto seperti proses autopsi yang membuat publik percaya pada hasil karyanya.

Seperti telah disinggung di atas, sampai saat ini tidak ada bukti otentik adanya peri di dunia ini. Namun ternyata masih saja ada sebagian orang yang mempercayai keberadaannya.Mulai dari negara-negara di kawasan Timur hingga negara-negara modern Barat, seperti Eropa misalnya masih amat kental kepercayaannya terhadap makhluk satu ini.

Mau bukti? Tak tercatat jumlah karya seni, cerita rakyat, dongeng, hingga film-film modern produksi Disney yang menjadikan peri sebagai kisah utama atau bahkan tokoh sentral. Hal ini membuat keberadaan makhluk mitos ini seperti hidup dan benar-benar ada dan nyata.

Karakter-karakter peri pada sebuah film produksi Disney

Kata "peri" atau "fairy" berasal dari Bahasa Persia, dari kata "Pari", yang artinya malaikat yang jatuh. Sementara itu di Barat, awalnya nama peri berasal dari kata "Elvish" yang kemudian disingkat menjadi Elf yang berarti bangsa peri. Nama ini dikenal sejak sebelum tahun 1000 masehi. 

Sosok peri atau disebut juga fairy atau elf sendiri pada umumnya digambarkan sebagai makhluk mirip manusia, dengan penggambaran wanita muda (ada juga pria) atau anak-anak yang bersayap. Ukuran tubuh peri digambarkan ada yang berbentuk kecil ada pula yang memiliki ukuran tubuh sebesar manusia. 

Mereka juga memiliki rambut yang ikal dan panjang serta selalu digambarkan memiliki paras yang cantik. Meskipun begitu, peri ada yang kepribadian baik dan ada pula yang jahat. Para peri memang biasanya digambarkan memiliki kekuatan ajaib yang seringkali ikut campur dalam urusan manusia.

Peri-peri biasanya digambarkan tinggal di tempat-tempat yang alami seperti danau, hutan, pepohonan, gunung, bahka di atas bunga-bunga yang bermekaran. Mereka juga biasanya dikisahkan bersahabat dengan hewan-hewan penghuni hutan atau danau.

Di Eropa peri seringkali dipercaya sebagai makhluk halus dalam rupa perempuan cantik yang senang mengganggu manusia. Pada sekitar tahun 1592 oleh Shakespeare, makhluk ini disebut sebagai siluman yang menjelma menjadi wanita cantik bersayap.

Sementara itu, di negara-negara Skandinavia, sosok yang dipanggil peri juga termasuk di dalamnya adalah makhluk-makhluk gaib atau makhluk halus.

Sebuah legenda menyebutkan bahwa suatu ketika seorang pria bernama William Blake mengklaim telah menyaksikan pemakaman peri. Kisah William Blake ini kemudian tertulis dalam sebuah buku bertajuk "Lives of Eminent Painters" karya Allan Cunningham. Menurut Blake, pada suatu malam ia melihat makhluk-makhluk kecil seukuran belalang yang berwarna hijau dan abu-abu di kebunnya. Makhluk-makhluk ini kemudian meleakkan sosok tubuh di atas daun mawar dan menguburnya dengan diiringi nyanyian.

Peri-peri dalam kisah William Blake (ilustrasi)

Legenda lainnya mengisahkan mengenai peri yang sering menculik bayi. Salah satu kisah penculikan oleh bangsa peri ini dikisahkan dalam sebuah balada dari abad ke 19 bertajuk "Lady Isabel and the Elf Knight". Diceritakan bahwa Isabel diculik oleh ksatria peri. Dalam beberapa versi, penculikan yang dilakukan oleh peri ini ada yang hanya bersifat sementara, ada pula yang selama-lamanya.


Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Legenda Peri"