Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Walter Collins?




Walter Collins menghilang setelah pergi ke bioskop yang tak jauh dari rumahnya. Ibunya yang panik kemudian menghubungi polisi. Kasus hilangnya anak ini segera menarik perhatian luas. Di berbagai surat kabar dan tempat-tempat umum terpajang fotonya. Hingga pada suatu hari anak laki-laki itu ditemukan. Tapi sang ibu justru yakin bahwa anak itu bukanlah putranya...

Walter Collins adalah anak laki-laki biasa yang tinggal di Lincoln Heights, Los Angeles. Anak laki-laki berusia 9 tahun ini tinggal bersama ibunya, Christine, yang bekerja sebagai operator telepon. 


Hilangnya Walter Collins

Hari itu tanggal 10 Maret 1928. Cuaca sangat bersahabat. Anak-anak bermain di luar. Walter meminta uang pada ibunya untuk menonton bioskop. Setelah diberi uang satu sen, Walter segera bergegas menuju tempat pemutaran film yang tak begitu jauh dari rumahnya.


Hari mulai gelap, namun Walter tak kunjung kembali. Christine yang begitu khawatir berharap putranya muncul di ujung jalan dengan senyuman seperti biasanya. Tapi hingga larut malam, Walter tak juga kembali. Perasaan khawatir campur takut menghampiri Christine, apalagi saat ia mendatangi rumah teman-teman Walter satu persatu, tetapi mereka sama sekali tak tahu keberadaan Walter.

Walter Collins

Kota itu sebenarnya masih diselimuti trauma. Sekitar 3 bulan sebelumnya, terjadi kasus penculikan pada seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, Marion Parker. Penculik yang awalnya meminta uang tebusan itu tak lain adalah psikopat William Hickman yang dijuluki "The Fox". Korbannya bukan hanya diculik, tetapi juga dibunuh dan dimutilasi. Meskipun Hickman berhasil ditangkap, tetapi tetap saja trauma dan ketakutan masih membekas pada warga di sekitar tempat itu.

Kembali lagi pada kasus hilangnya Walter Collins. Jadi begitu ibu Walter menghubungi polisi, mereka dengan sigap segera menaruh perhatian besar pada kasus ini. Kampanye untuk menemukan Walter ada di mana-mana. Pencarian dilakukan secara masif.


Namun sayangnya pencarian ini tampaknya menemui jalan buntu. Walter tetap tak ditemukan. Namun ada kesaksian seseorang yang mengaku melihat seorang anak laki-laki mirip Walter di dekat utara San Fransisco.

Christine Collins

Menurut kesaksiannya, ia melihat anak itu di sebuah pom bensin di Glendale. Saat itu anak yang diduga Walter tengah duduk di kursi belakang sebuah mobil. Tetapi yang terlihat sayangnya hanya bagian kepalanya saja. Bagian bawah tubuhnya terutup koran. Pemilik pom bensin di sana kemudian menjelaskan ciri fisik sang pengendara. Menurutnya pria yang menyetir mobil tersebut berwajah asing, seperti orang Italia, dan bersamanya ada seorang wanita.

Awalnya baik Christine maupun polisi menduga bahwa Walter Collins diculik oleh musuh ayah Walter yang ada di penjara. Bisa jadi motifnya balas dendam. Ayah Walter kebetulan memiliki nama yang sama dengan putranya yaitu Walter Collins Sr. Pria tersebut saat itu sebenarnya tengah mendekam di dalam penjara atas kasus perampokan bersenjata. Pria itu meringkuk di tahanan Penjara Negara Folsom.


Walter Collins Ditemukan? Walter Collins Palsu

Kasus hilangnya Walter Collins mendapat perhatian nasional dan Departemen Kepolisian Los Angeles. Mereka telah menindaklajuti ratusan laporan dan petunjuk, tapi tetap saja tak ada hasil.

Kepolisian segera menghadapi publisitas negatif dan tekanan publik yang meningkat untuk segera menyelesaikan kasus ini.

Lima bulan setelah menghilangnya Walter, seorang bocah laki-laki muncul dan mengaku sebagai Walter Collins. Ia ditemukan di Dekalb, Illinois. Christine yang mendapatkan kabar ini terang saja bersuka cita. Putra kesayangannya akhirnya ditemukan. Ia bahkan membayar sebesar $70 demi menemui anak itu dan membawanya kembali ke Los Angeles.

Polisi kemudian menyelenggarakan semacam reuni publik dengan harapan publisitas buruk yang telah diterima lembaga itu bisa pupus. Apalagi pada saat itu kepolisian memang tengah diterpa skandal korupsi yang menodai reputasi departemen kepolisian.

Christine bersama "Walter Collins"

Tetapi saat ia datang keduanya dipertemukan, Christine menyatakan bahwa anak itu bukanlah putranya. Kapten J.J Jones, petugas yang bertanggung jawab atas kasus ini kemudian memberitahu Christine agar membawa bocah itu pulang dulu ke rumah selama beberapa minggu. Christine kemudian mencoba mengalah. Ia setuju sekaligus terpaksa membawa anak itu pulang.

Tiga minggu kemudian, Christine kembali menemui Kapten Jones dan bersikeras bahwa bocah itu memang bukan Walter Collins. Christine lalu "diinapkan" di bangsal psikiatris di Los Angeles County Hospital di bawah "Kode 12" yaitu sebuah istilah yang digunakan untuk menandakan pasien yang dianggap sulit.



Ajaibnya, anak itu berhasil meyakinkan polisi hingga psikiater bahwa ia adalah Walter Collins. Akhirnya LAPD Kapten J.J. Jones menginvestigasi secara khusus kasus ini. Ia merasa bahwa memang ada yang aneh dengan anak tersebut. Jones lalu mengirim anak itu ke psikiater di Los Angeles County General Hospital. Saat berada di sana selama beberapa hari, Jones kemudian mencoba mengorek keterangan dari anak tersebut.

Rupanya benar dugaannya. Anak itu adalah penipu. Ia mengaku bernama Arhur Hutchins dari Iowa. Menurut ceritanya, setelah ibunya meninggal dunia, ia diasuh oleh ibu tirinya, Violet Hutchins. Rupanya ibu tirinya itu memperlakukannya dengan sangat buruk. Arthur seringkali dikurung dan disiksa. Ia lalu memutuskan untuk kabur dengan menumpang kendaraan umum. Ia pergi ke kota, bekerja serampangan.

Arthur Hutchins

Hingga pada suatu hari saat dirinya tengah berada di Illinois, ia berhenti di sebuah cafe. Menurut keterangannya, saat itu ia mendengar bahwa ada anak laki-laki dari Los Angeles yang menghilang. Seorang gelandangan di sana mengatakan wajahnya mirip sekali dengan Walter Collins. Foto anak itu memang terpajang ada di mana-mana. Arthur yang melihatnya segera menyadari sebuah kesempatan emas terpampang di hadapannya.

Arthur melihat peluang ini tak boleh disia-siakan. Ia bisa memiliki keluarga baru sekaligus melihat Hollywood yang telah lama menjadi impiannya. Anak ini adalah penggemar aktor Hollywood, Tom Mix. Setelah menyesuaikan penampilannya dengan Walter Collins seperti dalam foto, ia pergi ke kantor polisi dan mengaku sebagai Walter Collins yang hilang.

Christine dibebaskan 10 hari setelah Hutchins mengakui bahwa ia bukan Walter Collins. Wanita itu lalu mengajukan gugatan terhadap Departemen Kepolisian Los Angeles. Pada 13 September 1930, Christine memenangkan gugatan terhadap Jones dan mendapatkan ganti rugi sebesar $10.800 yang sayangnya tak pernah dibayarkan Jones.


Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Walter Collins?

Meskipun pencarian telah diupayakan selama bertahun-tahun, namun Walter tak pernah dapat ditemukan. Anak laki-laki yang baru berusia 9 tahun itu diduga menjadi korban pembunuhan berantai terhadap anak-anak yang dikenal dengan "Wineville Chicken Coop Murders".

Kasus Wineville Chicken Coop Murders sendiri adalah kasus yang terjadi di Riverside County, California pada tahun 1926-1928. Waktu yang cocok ketika Walter menghilang. 


Pada kasus pembunuhan ini, seorang pria bernama Gordon Stewart Northcott melakukan penculikan terhadap anak-anak. Setelah itu ia membawanya ke peternakan ayam miliknya di Northcotts di Wineville (sekarang Mira Loma).

Gordon Stewart Northcott dan peternakan ayam Wineville tempat ia membunuh para korban

Di sana para korban yang masih berusia belia dilecehkan, disiksa, hingga dibunuh. Perbuatan keji Gordon ini mirisnya dilakukannya bersama ibunya. Pada saat polisi menggerebek peternakan ayam itu, mereka menemukan banyak anggota tubuh yang tak lagi utuh dikubur di sana-sini. Walter diduga merupakan salah satu dari para korban tersebut.

Christine bertemu dengan Gordon Northcott. Setelah pertemuan pertama, entah mengapa ia merasa yakin putranya masih hidup. Dia bertanya pada pria itu apakah ia telah membunuh putranya, dan setelah mendengar jawaban Gordon yang berputar-putar dan tak konsisten ia menyimpulkan bahwa pria itu gila.

Karena Gordon tampaknya tak tahu apakah ia telah bertemu dengan Walter, apalagi membunuhnya, Christine berpegang teguh dengan harapan Walter masih hidup dan ada di suatu tempat.

Gordon mengirimi Christine sebuah telegram beberapa hari sebelum eksekusi mati. Dalam telegram itu, ia mengatakan bahwa dia telah berbohong ketika menyangkal bahwa Walter termasuk salah satu korbannya.

Gordon berjanji akan mengatakan kebenarannya jika Christine datang sendiri. Hanya beberapa jam sebelum eksekusi mati, Christine mengunjungi Gordon. Tetapi melihat kedatangan wanita itu, Gordon malah menolaknya. "Aku tidak ingin melihatmu" katanya ketika berhadapan dengan Christine. "Aku tidak tahu apa-apa tentang itu. Aku tidak bersalah".

Sebuah laporan berita mengatakan bahwa Christine yang marah atas tanggapan Gordon juga sekaligus merasa terhibur karena jawaban ambigu Gordon memberinya harapan Waler masih hidup.

Selama bertahun-tahun, Christine menolak untuk percaya bahwa putranya adalah korban dari pembunuhan berantai Wineville Chicken Coop Murders. Selama 36 tahun lamanya perempuan itu mencari Walter dan berharap putranya suatu hari akan kembali. Namun seperti kita duga, Walter tak pernah kembali. Bahkan sampai wanita itu menghembuskan nafas terakhirnya pada 8 Desember 1964.



Referensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/Christine_Collins
https://coolinterestingstuff.com/the-very-strange-case-of-christine-and-walter-collins
https://allthatsinteresting.com/christine-collins
https://en.wikipedia.org/wiki/Wineville_Chicken_Coop_murders

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

4 komentar untuk "Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Walter Collins?"

  1. Persis seperti kasus "Bobby Dunbar"

    BalasHapus
  2. Menurutku sih dia jadi korban si psikopat. Tapi si psikopat karena banyak korban menjadi lupa siapa aja yg dia bunuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepemikiran, Intan.. Bisa jadi memang Water Collins yang asli jadi korban pembunuhan, ya salah satu teorinya si pelaku tak lain adalah Gordon yang punya peternakan itu.

      Hapus