Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus Pembunuhan Berantai The Bloody Benders




Beberapa wisatawan yang melewati Labette County tak pernah kembali dan dinyatakan menghilang. Di area yang nyaris tak ada pemukiman penduduk itu berdirilah sebuah pondok yang merupakan toko makanan sekaligus penginapan milik keluarga Bender. Tak ada yang menyangka bahwa keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan dua anaknya itu melakukan serangkaian pembunuhan selama bertahun-tahun pada para pengunjung tempat mereka. Inilah kisah keluarga pembunuh berantai pertama di Amerika.

Dalam catatan sejarah pembunuhan berantai yang pernah terjadi di dunia, kebanyakan pelakunya melakukan aksi mereka seorang diri, seperti pada kasus Belle Gunness dan H.H. Holmes. Memang ada pula beberapa kasus di mana pelakunya lebih dari satu orang sebut saja kasus pembunuhan William Burke dan William Hare, namun itu bisa dihitung dengan jari.

Baca juga:

Tetapi rupanya ada kasus pembunuhan yang tersangkanya melibatkan seluruh anggota keluarga, sepasang suami istri dan juga dua anak mereka. Dan kasus ini terjadi Kansas, tepatnya di Labette County pada periode tahun 1871-1873.

Usai Perang Saudara di Amerika, pemerintah kemudian memindahkan suku Indian Osage dari Labette County ke wilayah baru yang sekarang dikenal dengan Oklahoma. Wilayah Labette County yang kosong itu kemudian ditempati oleh 5 keluarga spiritualis yang bermukim di Osage, sebuah kota di Labette County sebelah barat.

Salah satu dari 5 keluarga awal yang pindah ke wilayah itu adalah keluarga Bender yang terdiri dari John Bender Sr. dan John Bender Jr. Mereka menempati 65 ha tanah yang terletak di dekat Great Osage Trail, jalan terbuka menuju ke barat. 

Saat itu, hanya itulah satu-satunya jalan yang harus ditempuh untuk melakukan perjalanan ke barat. Alhasil tempat tinggal keluarga ini seringkali disinggahi orang-orang yang tengah dalam perjalanan untuk sekedar beristirahat, membeli makanan, atau bahkan menginap.

Rumah keluarga Bender

Rumah keluarga Bender sendiri hanyalah sebuah pondok sederhana dengan sebuah kandang di belakang dan juga sumur. Karena tempat itu dipergunakan sebagai toko tempat berjualan yang juga diletakkan beberapa meja dan kursi untuk makan, sehingga ruangan depannya dibuat agak besar. Keluarga Bender sendiri menempati sebuah ruangan kecil di belakang sebagai tempat tinggal.

Pada tahun 1871, Elvira Bender dan putrinya Kate Bender datang. Ruangan di belakang itu kemudian disekat menjadi dua kamar dengan penutup kanvas. Kedua wanita itu menanam sayur-sayuran dan berkebun apel di utara pondok.

Pada hari-hari biasa rumah mereka ramai disinggahi orang-orang yang lewat di sana. Beberapa berhenti untuk sekedar minum atau membeli makanan kering, sementara yang lainnya tak jarang menghabiskan malam di sana.


Keluarga Bender yang Misterius

Profil dari anggota keluarga Bender sendiri sebenarnya cukup ganjil, ditambah lagi dengan para anggota keluarga yang sebagian besarnya bahkan tak memiliki sikap ramah. Cukup aneh sebenarnya bagaimana orang-orang singgah di tempat yang sama sekali tak ada pelayanan yang cukup ramah di sana. Ya, barangkali saja karena para pelancong dan orang-orang yang lewat memang tak punya pilihan lain selain rumah itu untuk sekedar beristirahat dalam perjalanan.

John Bender, Sr sang kepala keluarga. Usianya kira-kira 60 tahun. Ia digambarkan sebagai pria dengan suara serak yang irit bicara. Bahkan saat ia bicara sekali pun kata-katanya sulit dipahami. Bahasa Inggrisnya tak begitu bagus. Menurut The Emporia News tanggal 23 Mei 1873, pria itu diidentifikasi bernama asli William Bender.

Istrinya, Elvira Bender tak memiliki kepribadian yang lebih baik, bahkan wanita 55 tahun ini dijuluki oleh para tetangganya "she-devil" alias "iblis wanita" karena sikapnya yang ketus. Sama seperti John Bender, Sr. ia juga sedikit bicara bahasa Inggris.

Anak laki-laki keluarga itu, John Bender, Jr. berusia 25 tahun. Seorang pria tampan dengan rambut pirang dan kumis tipis. Ia lancar berbicara bahasa Inggris, namun dengan aksen Jerman. 

Sementara itu wanita muda di rumah itu, Kate Bender, usianya 23 tahun. Ia berbicara bahasa Inggris dengan fasih, namun sama seperti John Bender, Jr. ketika berbicara ia memiliki aksen. Ia mengaku sebagai paranormal yang memiliki kekuatan supranatural untuk menyembuhkan penyakit hingga memanggil arwah dan mengusir hantu. Namun meskipun demikian, Kate dan John Bender Jr. secara teratur menghadiri sekolah Minggu di Harmony Grove.

John Bender. Sr, Elvira Bender, John Bender Jr,  dan Kate Bender

Dalam beberapa tahun kemudian, keluarga ini diyakinin sebagai imigran Jerman. John Bender Sr. diperkirakan berasal dari Jerman atau Belanda dengan nama aslinya John Flickinger. Elvira Bender sendiri diduga bernama asli Almira Hill Mark, istri dari Simon Mark dan memiliki 12 anak. Kemudian ia menikah lagi dengan William Stephen Griffith. Wanita ini diduga telah membunuh beberapa suami sebelumnya. Kate sendiri diyakini sebagai salah satu anak Elvira yang lahir dengan nama Sarah Eliza Mark.

Sementara itu John Bender Jr. diyakini memiliki nama asli John Gebhardt. Beberapa rumor mengatakan John Bender Jr. dan Kate Bender bukanlah kakak beradik melainkan pasangan suami istri. Anehnya memang tak ada dokumentasi ataupun bukti sedikit pun mengenai adanya hubungan keluarga di antara keempat orang ini.


Para Korban Keluarga Benders

Tak lama setelah Elvira dan Kate datang ke rumah itu, banyak sudah orang yang dinyatakan hilang dan tak pernah kembali. Rupanya orang-orang tersebut yang sebelumnya singgah di rumah keluarga Bender memang memang telah dibunuh. Pada periode tahun 1871-1873 telah ada puluhan orang yang menjadi korban pembunuhan berantai keluarga ini.

Ketika ada seorang tamu yang datang ke penginapan, salah satu dari anggota keluarga Bender akan mempersilahkan orang tersebut untuk duduk di sebuah kursi yang telah diatur sebelumnya. Kursi itu tepat berada di atas sebuah perangkap yang langsung mengarah ke ruang bawah tanah.

Begitu keadaan memungkinkan, tamu yang duduk tepa di balik tirai akan diserang dengan semacam palu. Kate bertugas untuk mengalihkan perhatian tamu sementara para pria telah menunggu di balik tirai siap untuk menghantamkan palu ke kepala korban.

Ilustrasi pembunuhan yang dilakukan oleh keluarga Bender

Sementara itu Elvira Bender telah bersiap untuk memotong tenggorokan koban yang malang tadi untuk memastikan kematiannya. Tubuh korban-korban tersebut kemudian dijatuhkan melalui pintu perangkap menuju ruang bawah tanah. Begitu sampai di sana tubuh itu akan ditelanjangi dan dikuburkan di suatu tempat saat malam hari. Kebanyakan korban dikuburkan di kebun belakang.

Meskipun beberapa korban Bender adalah orang-orang kaya, namun tidak sedikit juga yang hanya membawa sedikit harta bersamanya. Hal ini kemudian membuat penyidik menyimpulkan keluarga ini melakukan pembunuhan untuk sensasi.

Beberapa orang yang berhasil selamat, salah satunya adalah William Pickering mengatakan bahwa ia menolak untuk duduk di dekat tirai karena melihat ada noda darah di sana. Kate sempat mengancamnya dengan pisau, namun pria itu langsung melarikan diri. Sementara itu pengakuan dua orang pria lainnya juga hampir sama. Mereka menolak untuk makan di dekat tirai walaupun sang pemilik memaksa. Mereka kemudian memilih duduk di konter toko depan.

Mayat seorang pria bernama Jones ditemukan pada Mei 1871. Tengkoraknya dipotong dan dihancurkan, setelah itu diletakkan di Drum Creek. Pada Februari 1872 mayat dua orang pria dengan kondisi yang sama dengan Jones ditemukan.

Baca juga: Madame LaLaurie

Musim dingin 1872, George Newton Longcor dan putrinya yang masih bayi, Mary Ann tak pernah lagi terlihat setelah melewati Labette County. Pada musim semi di tahun 1873, setelah penemuan mayat Longcor, mantan tetangga Longcor, William York pergi mencari mereka. Pria itu menanyakan perihal ayah-anak itu pada pemilik rumah di sepnjang jalan. Pada tanggal 9 Maret, York tiba di For Scott tapi kemudian ia juga menghilang.

York memiliki dua saudara yang memiliki jabatan cukup tinggi. Kolonel Ed York dan seorang lagi seorang senat negara bagian Kansas bernama Alexander York. Keduanya mengetahui mengenai rencana perjalanan William York. Kedua orang yang memiliki pengaruh ini kemudian melakukan pencarian besar-besaran.



Kolonel York bersama dengan sebuah kompi berisikan 50 orang menanyai setiap orang di sepanjang jalan hingga akhirnya tiba di penginapan Bender. Namun John Bender yang ditanyai mengatakan bahwa William York memiliki masalah dengan beberapa orang Indian yang mungkin saja menangkapnya.

Tanggal 3 April Kolonel York kembali lagi ke penginapan tersebut bersama dengan beberapa pria bersenjata. Kembalinya Kolonel York ke sana rupanya lantaran laporan adanya seorang wanita yang melarikan diri dari penginapan setelah diancam dengan pisau oleh Elvira Bender.

Puluhan lubang peluru ditemukan di atap dan juga sisi kabin. Penyidik menduga bahwa beberapa korban korban telah berusaha untuk melawan setelah terkena pukulan palu.

Kolonel York bersama dengan 75 penduduk setempat termasuk di antaranya John Bender Sr dan John Bender Jr kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas banyaknya kasus orang hilang selama 3 tahun terakhir itu. Setelah itu disepakati bahwa akan dilakukan penggeledahan di setiap rumah. Beberapa hari setelah pertemuan itu, keluarga Bender menghilang.


Pengejaran Terhadap Keluarga Bender

Tiga hari setelah pertemuan tersebut, Billy Tole, seorang pengendara ternak menyadari bahwa rumah yang merangkap penginapan keluarga Bender itu sepi seperti ditinggalkan. Tole kemudian melaporkan hal tersebut kepada walikota. Namun karena cuaca buruk, pria tersebut baru bisa menyampaikannya beberapa hari kemudian.

Walikota beserta Kolonel York dan juga warga kemudian mendatangi rumah keluarga Bender. Benar saja rumah itu sudah kosong ditinggalkan penghuninya. Anggota keluarga itu diduga telah melarika diri dengan membawa pakaian, barang-barang pribadi, serta persediaan bahan makanan.

Pada saat pemeriksaan didapatilah sebuah perangkap berpaku di bawah tempat tidur. Bercak darah ditemukan di lantai. Para pria mulai membongkar ubin dan melakukan penggalian. Pekarangan dan juga kebun sayur tak luput dari penggalian. Di tempat-tempat itulah ditemukan sembilan makam. Keesokan harinya penggalian dilanjutkan dan delapan mayat ditemukan beserta satu mayat yang berada di sumur. Seorang mayat perempuan muda tampaknya telah dikubur hidup-hidup.

Penggalian di beberapa titik lokasi rumah keluarga Bender

Rata-rata korban dari pembantaian keluarga Bender memiliki luka bekas hantaman palu. Beberapa korban lehernya dipotong. Dalam laporan beberapa surat kabar, nyaris semua korban telah dimutilasi.

Berita pembunuhan berantai yang dilakukan keluarga Bender kemudian dengan cepat menyebar. Lebih dari 3000 orang mendatangi penginapan Bender. Kabin Bender kemudian dihancurkan.

Pencarian terhadap keluarga Bender terus berlangsung, namun sayangnya jejak mereka tak terendus. Senator negara bagian yang juga merupakan saudara salah satu korban keluarga Bender, Alexander York, bahkan menawarkan hadiah sebesar $1000 untuk siapa saja yang mampu menangkap keluarga Bender. Tak ketinggalan gubernur Kansas saat itu, Thomas A. Osborn juga menawarkan hadiah $2000.

Penawaran hadiah dari Gubernur Kansas bagi siapa pun yang dapat menangkap keluarga Bender

Sebuah jejak dari gerobak kereta keluarga Bender ditemukan di luar batas koa Thayer, sekitar 19 kum dari penginapan naas itu. Diduga bahwa setelah sampai Thayer, keluarga ini membeli tiket di Leavenworth menuju Red River County, sebuah wilayah dekat Denison, Texas.

Dari sana, keluarga ini kemungkinan bergabung dengan koloni di perbatasan Texas dan New Mexico. Setelah itu mereka tak lagi dikejar. Sudah menjadi rahasia umum bahwa perbatasan tersebut merupakan tempat yang sangat berbahaya, di mana kebanyakan orang yang ke sana tak pernah kembali lagi.

Kisah pelarian keluarga ini menyebar luas dan pencarian terus dilakukan selama bertahun-tahun. Namun tak ada seorang pun yang mengklaim hadiah tersebut.

Referensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/Bloody_Benders


Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

1 komentar untuk "Kasus Pembunuhan Berantai The Bloody Benders"