Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Anna Anderson yang Mengaku Sebagai Putri Anastasia




Tak lama setelah jatuhnya Kekaisaran Rusia, di mana Tsar Nikolas II dibunuh beserta dengan seluruh anggota keluarga dan pembantunya, timbul rumor bahwa Putri Anastasia berhasil selamat dari kekejaman tentara Bolsheviks. Hal ini didasarkan pada jasad putri bungsu Tsar tersebut yang tak berhasil ditemukan. Tak kurang dari 10 orang wanita mengaku sebagai Putri Anastasia. Di antara para wanita itu, ada seorang wanita yang mengklaim dirinya sebagai Anastasia dan bahkan mampu menceritakan kehidupan istana dengan sangat lancar...

Grand Dutchess Anastasia Nikolaevna lahir pada 18 Juni 1901. Ia adalah putri bungsu Tsar Nikolas II dan Tsarina Alexandra Fyodorovna, sekaligus juga adik dari Putri Olga, Putri Tatiana, Putri Maria, dan kakak satu-satunya anak laki-laki Tsar, Alexei Nikolaevich.

Putri Maria, Olga, Anastasia, Tatiana dan si bungsu Alexei

Gonjang-ganjing runtuhnya kekaisaran Rusia mulai dirasakan pasca kekalahan yang harus ditelah negara ini saat Perang Dunia I. Pada tahun 1917, negara ini memanas. Kondisi perekonomian memburuk dengan huru hara yang terjadi nyaris di setiap sudut Rusia. Pada Maret 1917, Tsar Nikolas akhirnya meletakkan jabatannya.

Tsar Nikolas II beserta istrinya, Alexandra, dan juga anak-anak mereka, Olga, Tatiana, Maria, Anastasia, dan Alexei; beserta dengan beberapa pembantu dan dokter kerajaan mulanya dibawa ke rumah tahanan di Tobolsk, hingga akhirnya dipindahkan ke Yekaterinburg. Di tempat inilah pada dini hari tanggal 17 Juli 1918, seluruh anggota Wangsa Romanov dibantai beserta dengan seluruh pembantu kerajaan oleh polisi khusus pasukan Bolsheviks.

Grand Dutchess Anastasia Nikolaevna

Baca selengkapnya : Akhir Tragis Keluarga Romanov

Selang 2 tahun kemudian, pada Februari 1920, seorang wanita muda mencoba bunuh diri dengan cara melompat dari atas jembatan Berlin. Beruntung niat itu berhasil diurungkan dan wanita tersebut selamat. 

Namun saat tiba di rumah sakit, wanita itu tak dapat menunjukkan identitasnya, dan ia juga tak dapat memberitahukan siapa namanya. Rumah sakit kemudian mengirimkannya ke sebuah rumah sakit jiwa. Setelah beberapa waktu berlalu, ia kemudian dikenali sebagai putri Tsar, Tatiana. Namun iamenolak. Seiring berjalannya waktu, ia mengaku merupakan putri Tsar yang lain, Anastasia Nikolaevna.

Anna Anderson

Menurut pengakuannya, bayonet yang digunakan tentara Bolsheviks saat itu tak sampai membuatnya terbunuh. Ia pura-pura telah mati di antara mayat keluarga dan pelayan-pelayannya. Ia sendiri mengatakan bahwa ia berhasil melarikan diri berkat bantuan seorang tentara yang masih melihatnya bernafas. Ia kemudian ditolong dan dikirim ke Rumania.

Masih menurut keterangannya, ia pernah berkeinginan menemui Putri Irene, kerabatnya, tetapi takut tak dikenali. Wanita ini kemudian memakai nama Anna Anderson, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk membuktikan bahwa ia sebenarnya adalah Putri Anastasia.

Berita mengenai kemunculan Anna kemudian segera menyebar luas. Banyak yang penasaran dengan wanita ini, apalagi ia secara meyakinkan mampu banyak bercerita mengenai kehidupan di kerajaan Rusia. 

Sebenarnya masih ada beberapa orang wanita yang mengaku sebagai Putri Anastasia atau putri Tsar Nikolas II, di antaranya adalah Nadezhda Ivanovna Vasilyeva dan Eugenia Smith. Keduanya mengaku adalah Anastasia dan Maria. Menurut pengakuan keduanya pada tahun 1919 mereka dibawa oleh pendeta ke Pegunungan Ural dan menjalani hidup sebagai seorang biarawati. 

Kembali lagi ke Anna Anderson. Salah satu pembantu Tsarina Alexandra, ibu Anastasia, pernah mengunjungi rumah sakit untuk bertemu langsung dengan Anna Anderson. Namun bukannya menemuinya, Anna justru menyembunyikan dirinya di balik selimut. Sehingga wanita itu sontak saja mengatakan bahwa Anna adalah seorang penipu. Hal yang sama juga disampaikan Putri Irine yang sempat bertemu dengan Anna Anderson dan menyangkal klaim Anna bahwa dirinya adalah Putri Anastasia.

Putri Anastasia ketika balita

Dalam kesehariannya, Anna menunjukkan sikap seolah-olah dirinya adalah seorang putri. Ia suka memerintah dan juga agak arogan. Anna juga hanya mengkonsumsi makanan tertentu saja. Anna Anderson diketahui lancar berbahasa Inggris, Jerman dan Perancis. Ia juga dapat memahami bahasa Rusia dengan baik, namun ia menolak menggunakan bahasa itu.

Anna memiliki bekas luka di tubuhnya yang diklaimnya merupakan bekas luka yang didapatnya ketika peristiwa pembantaian dini hari di Yekaterinburg ketika dirinya mencoba untuk membela diri. Seorang ahli membaca tulisan tangan mengklaim pula bahwa tulisan tangan Anna Anderson dan Putri Anastasia benar-benar identik.

Anna Anderson juga rupanya memiliki pengetahuan mengenai hubungan antar anggota keluarga kerajaan. Ia mengungkapkan bahwa paman Anastasia, Grand Duke Ernst of Hesse pernah secara diam-diam mengunjungi Kerajaan Rusia pada tahun 1916. Hal ini disangkal oleh Ernst selama bertahun-tahun hingga akhirnya terkuak pada tahun 1966 bahwa hal itu memang pernah terjadi.

Namun bila diperhatikan wajah Anna Anderson sendiri berbeda dengan Putri Anastasia. Bahkan bagian mata, hidung, bibir, hingga rahang saja sudah sangat terlihat tak sama.

Putri Anastasia dan Anna Anderson (dari samping), keduanya memiliki wajah yang berbeda

Tak lama kemudian muncul teori yang mengungkapkan bahwa Anna Anderson sebenarnya adalah seorang buruh pabrik Polandia bernama Franziska Schanzkowski. Franziska rupanya menghilang sehari sebelum kemunculan Anna Anderson di Berlin pada tahun 1920. Dikatakan pula bahwa bekas luka yang selama ini diklaim Anna sebenarnya adalah bekas luka akibat granat yang jatuh saat ia bekerja di sebuah pabrik persenjataan.

Foto Anastasia (kiri) dan Franziska (kanan) di tahun yang sama 1916.
Terlihat sangat jelas bahwa Anna Anderson (tengah) adalah Franziska Schwanzkowska

Anna Anderson menghabiskan sepanjang hidupnya untuk berusaha membuktikan bahwa ia adalah Putri Anastasia. Kasus Anderson yang ditangani oleh pengadilan tinggi Jerman ini menjadi salah satu kasus paling kontroversial dan paling lama yang pernah ditangani oleh pengadilan (1938-1970). Keputusan akhir pengadilan mengatakan bahwa Anna tidak dapat memberikan bukti yang cukup untuk mengklaim dirinya sebagai Anastasia.

Pada akhir tahun 1968, Anna Anderson menikahi seorang pria Amerika kaya raya bernama John Manahan. Anderson sendiri meninggal dunia karena penyakit pneumonia tahun 1984. Jasadnya dikremasikan.

Pada tahun 1991, delapan jasad ditemukan di Siberia. Tes forensik menunjukkan bahwa jasad-jasad itu adalah keluarga Romanov Tsar Nikolas II. Namun jasad Alexei dan Anastasia tak ditemukan.

Tiga tahun kemudian, tahun 1994, dilakukan uji DNA pada sampel jaringan dari Anna Anderson yang berada di sebuah rumah sakit. Uji darah dilakukan melalui Philip Mountbatten, anak dari keponakan Permaisuri Aleksandra. Hasilnya tak ada kecocokan DNA sama sekali. DNA mitokondisi Anna Anderson cocok dengan anak dari keponakan Franzisca Schanzkowska yang selama ini dikatakan sebagai identitas asli Anna Anderson.

Referensi : 

http://www.unmyst3.com/2009/02/anastasia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Anastasia_Nikolaevna

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Kisah Anna Anderson yang Mengaku Sebagai Putri Anastasia"