Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Derinkuyu, Misteri Peradaban Kuno di Bawah Tanah




Pada suatu hari di tahun 1963, seorang pria menemukan sebuah ruangan misterius di balik tembok rumahnya. Pria ini tak menyadari bahwa penemuan ruangan misterius itu akan menjadi awal mula penemuan besar jaringan terowongan bawah tanah yang bertingkat-tingkat dan mengungkap peradaban luar biasa yang telah ada ribuan tahun yang lalu.

Kita barangkali pernah mendengar mengenai kisah legenda mengenai kota bawah tanah. Namun rupanya kota semacam ini memang benar-benar ada, yaitu tepatnya di Subprovinsi Derinkuyu, Provinsi Nevsehir, Turki. Pada kota yang terletak 29 km sebelah selatan kota Nevsehir itu terdapat sebuah kompleks kota bawah tanah terbesar yang pernah ditemukan yang dikenal pula dengan nama Derinkuyu.



Derinkuyu atau dalam bahasa Turki berarti sumur dalam adalah sebuah kompleks kota kuno bawah tanah yang bertingkat-tingkat dengan kedalaman hingga 177 kaki atau sekitar 54 meter di bawah permukaan tanah. Kompleks kota kuno ini diperkirakan dapat menampung hingga 20 ribu orang beserta dengan bahan makanan serta ternak.

Situs kota kuno ini awal mulanya ditemukan secara tak sengaja oleh seorang penduduk. Pada tahun 1963, seorang penduduk di wilayah tersebut menemukan sebuah ruangan misterius yang berada di balik tembok rumahnya. Setelah ditelusuri rupanya ruangan itu berupa terowongan yang menembus pada jaringan ruangan lainnya.



Penemuan ini pun kemudian segera dilaporkan. Penggalian akhirnya dilakukan dan ditemukanlah jaringan terowongan bawah tanah yang menakjubkan. Jaringan ini serupa kompleks bangunan lantai bertingkat-tingkat namun letaknya berada di bawah tanah. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, rupanya situs ini merupakan peninggalan peradaban kuno lebih dari 3000 tahun yang lalu.

Kompleks kota bawah tanah ini akhirnya terbuka untuk umum pada tahun 1969, meskipun sebenarnya akses yang dapat dikunjungi oleh wisatawan hanya sekitar 15% dari keseluruhan kompleks tersebut.

Ada 8 tingkat dengan 204 jumlah anak tangga yang saat ini telah dibuka untuk umum dengan luas 4 km2 atau sekitar 1,5 mil2. Sementara itu sekitar 20 tingkat yang lebih dalam belum dibuka. Selain itu pula masih terdapat beberapa tingkat dan bagian yang belum dieksplorasi dan masih tersembunyi.

Kompleks kota bawah tanah Derinkuyu tampaknya telah menerapkan struktur bangunan yang baik. Terbukti dengan kompleks yang telah tertata dengan terstruktur. Misalnya saja terdapat ruangan yang ditujukan untuk sekolah yang berada di lantai dua dan gereja pada tingkat ke lima. Sementara itu terdapat pula dapur umum, penjara, kuburan, cerobong udara, sumur, gudang senjata, hingga tempat khusus hewan ternak.



Derinkuyu memiliki struktur bangunan yang sangat unik. Meskipun berada jauh di bawah tanah, namun kota ini memiliki sumur, aliran air, dan ventilasi yang baik. Perputaran udara di dalam tanah mampu mencapai kedalaman hingga 55 meter dengan menggunakan 52 buah lubang udara sebagai ventilasi.



Lalu siapa yang sebenarnya membangun kota bawah tanah ini dan apa tujuannya? 

Menurut penelitian, kompleks kota kuno bawah tanah Derinkuyu mulai dibuat sejak 3000 tahun yang lalu dan mulai sepenuhnya terbentuk pada era Bizantium yaitu abad ke 4 hingga tahun 1923. Kota bawah tanah ini memiliki struktur yang diukir dari formasi geologi yang sungguh unik. 

Mengenai siapa yang pertama kali membangun kota bawah tanah ini terdapat beberapa perbedaan pendapat. Kebanyakan teori mempercayai bahwa Bangsa Hittit lah yang memulai pembangunan kompleks kota unik ini. Hal ini diyakini berdasarkan pada penemuan beberapa cap bangsa Hittit yang ditemukan saat penduduk melakukan pembangunan pondasi rumah. Selain itu pula pada 20 km sebelah barat Derinkuyu memang terdapat kota Gollu Dagi yang merupakan kota Hittit kuno.

Sejarah panjang mewarnai pembagunan kompleks kota kuno bawah tanah Derinkuyu. Setelah pembangunan oleh bangsa Hittit, kemungkinan pembangunan dilanjutkan oleh bangsa Friqia, yaitu bangsa Indo-Eropa pada abad 7-8 SM. Bangsa inilah yang melakukan pendalaman pada batuan vulkanik lunak. 

Seperti diketahui bangsa Friqia punah pada masa Romawi kuno. Segera setelah itu pembangunan dilanjutkan oleh bangsa Yunani. Oleh karena itulah ditemukan bangunan kapel dengan hiasan prasasti bertuliskan huruf Yunani.

Tempat ini  rupanya dahulu dijadikan sebagai tempat persembunyian dan perlindungan selama peperangan. Misalnya saja pada masa Bizantium, Derinkuyu sering dijadikan tempat bersembunyi tentara Romawi kuno selama peperangan melawan kaum muslim. Selain itu pula pada abad ke 14 pernah dijadikan tempat perlindungan saat penyerangan oleh suku Mongol yang dipimpin oleh Timur Lenk berlangsung.



Derinkuyu adalah kompleks kota bawah tanah terbesar yang pernah digali. Selain Derinkuyu, terdapa pula kota bawah tanah lainnya yang juga terbuka untuk umumyaitu Gaziemir, Ozluce, Kaymakli, dan Ozkonak.

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Derinkuyu, Misteri Peradaban Kuno di Bawah Tanah"