Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fenomena Misterius Mutilasi Ternak (Cattle Mutilation)




Fenomena mutilasi ternak sebenarnya telah terjadi sejak zaman kuno. Pada saat itu para petani di masa Romawi melaporkan adanya penyerangan pada hewan ternak mereka yang diduga merupakan hasil dari perbuatan iblis. Hingga kini fenomena ini masih kerap kali terjadi. Meskipun belum diketahui secara pasti siapa atau apa yang sebenarnya terjadi pada hewan-hewan itu, namun teori-teori terus berkembang salah satunya mengaitkannya dengan kedatangan pesawat luar angkasa alias UFO!

Mutilasi ternak (cattle mutilation) adalah peristiwa pembunuhan atau mutilasi misterius yang terjadi pada hewan-hewan ternak seperti domba, kuda, sapi, kambing, babi, kerbau, dan rusa. Di beberapa wilayah tertentu hewan-hewan yang termutilasi juga sampai pada hewan peliharaan seperti kelinci, kucing, dan anjing.

Hewan-hewan tersebut ditemukan dalam kondisi yang sangat tak wajar. Ternak-ternak tersebut ditinggalkan begitu saja di atas tanah dengan beberapa organ tubuh yang hilang seperti bola mata, daging rahang, bagian dubur, lidah atau moncong, telinga, organ seksual, hingga organ dalam.

Dan anehnya adalah tidak ditemukan bekas darah sebagaimana mestinya bila memang hewan-hewan tersebut dibunuh. Darah dari hewan-hewan itu seolah-olah telah tersedot habis. Dan tak kalah anehnya lagi tak pernah ditemukan bekas cakaran, sayatan benda tajam, ataupun jejak makhluk lain atau roda kendaraan di sekitar jasad hewan-hewan tersebut.

Maka tak heran bila kemudian muncul spekulasi bahwa hal ini adalah perbuatan dari Chupacabra atau El Chupacabra yang dipercaya menghuni sebagian wilayah di Amerika. Hewan mitologi yang digambarkan berwajah mirip anjing, dengan tinggi hingga 6 kaki, dan memiliki taring. Banyak laporan penampakan makhluk legendaris ini, namun makhluk ini juga masih tergolong misterius.



Fenomena mutilasi ternak ini menjadi salah satu fenomena paling misterius di dunia dan belum ditemukan jawaban pastinya hingga kini. Bahkan penyidik sekelas FBI pun kesulitan dalam memecahkan kasus mutilasi ternak yang kerap terjadi di kawasan Amerika dan meresahkan para peternak.


Fenomena Mutilasi Ternak dari Masa ke Masa

Meskipun fenomena misterius ini dikisahkan telah terjadi sejak masa Romawi kuno, namun kemunculannya mulai terdokumentasi pada sekitar tahun 1890an. Sejak saat itulah tercatat peristiwa-peristiwa mutilasi ternak di beberapa negara bagian antara lain Texas, Montana, New Mexico, Arkansas, Colorado, Nebraska, Minnesota, Iowa, Illinois, hingga Mississippi.



Pada tanggal 7 September 1967, Agnes King dan putranya Harry yang tinggal di peternakan dekat Alamosa, Colorado mencari seekor kuda. Kuda mereka yang belakangan diketahui berusia 3 tahun dan bernama Snippy itu tak kunjung kembali ke kandang sementara hari sudah menjelang sore. 

Mereka terkejut bukan kepalang ketika mendapati Snippy telah tergolek di atas rumput dengan kondisi mengenaskan. Kulit kepala dan lehernya hilang seperti dikuliti. Namun tak ada jejak noda darah sama sekali pada hewan itu. Bahkan seluruh darah ditubuhnya seolah telah tersedot habis. Bau semacam obat-obatan merebak di udara. Mrs. Lewis, tetangga mereka menemukan sebuah benjolan di salah satu bagian tubuh Snippy. Ketika ditekan, benjolan itu mengeluarkan cairan aneh berwarna hijau. 

Mereka lalu melaporkan penemuan ini pada petugas setempat. Ahli patologi yang menyelidiki kasus ini mengungkapkan bahwa penghisapan darah yang terjadi pada kuda itu dilakukan dengan pemanasan tinggi.



Rupanya salah satu hal yang cukup serius dan seringkali ditemukan pada jasad mayat-mayat hewan itu adalah adanya semacam sisa radiasi panas dengan suhu sangat tinggi pada sekitar bagian tubuh hewan yang termutilasi. Radiasi panas itulah yang diduga menjadikan darah hewan-hewan tersebut mengering tanpa meninggalkan bekas sama sekali.

Hal ini juga sama dengan kasus yang terjadi di Caldwell, Kansas pada 31 Januari 1992. Pada saat itu puluhan ekor domba dan sapi ditemukan mati dengan cara tak wajar di sebuah kawasan peternakan. Beberapa bagian tubuh seperti telinga, mata, dan lidah terpotong dan menghilang. 



Sama seperti kasus sebelumnya, pada puluhan hewan itu juga sama sekali tak ditemukan adanya bekas cakaran atau penyerangan dari hewan lain. Sebuah sampel yang dikirimkan untuk diteliti lebih lanjut mengungkapkan fakta bahwa bagian tubuh yang termutilasi memiliki bekas panas dengan suhu sangat tinggi.


Teori-Teori Kasus Mutilasi Ternak

Seperti telah disebutkan sebelumnya, jika pada masa Romawi kuno dahulu kasus mutilasi hewan-hewan ternak dikatakan sebagai perbuatan iblis, maka lain lagi sekarang. Teori mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada hewan-hewan itu dan apa atau siapa yang melakukan mutilasi tersebut telah mengalami perkembangan. 

Teori pertama adalah perbuatan dari psikopat atau anggota sekte sesat. Di Idaho, Amerika Serikat pada tahun 1975 terjadi kasus mutilasi ternak. Seorang saksi mata melihat sekelompok orang bertudung hitam dekat peternakan sehari sebelum terjadinya mutilasi tersebut.

Meskipun teori ini agak mengada-ada namun rupanya pada periode 1970an, di Amerika Serikat memang tengah berkembang beberapa sekte sesat yang mewajibkan anggotanya untuk melakukan ritual pengorbanan hewan.

Teori kedua menyangkut proyek rahasia pemerintah. Beberapa kelompok terutamanya yang meyakini adanya konspirasi di balik terbunuhnya hewan-hewan ternak dengan cara tak wajar, meyakini bahwa kasus ini tak lain adalah ulah pemerintah. Mereka percaya bahwa pemerintah tengah melakukan percobaan penularan penyakit hewan ternak kepada manusia.

Hal ini diperkuat dengan ditemukannya radiasi pada hewan-hewan tersebut. Perlu diketahui bahwa dalam beberapa kasus sebelum terjadinya kasus mutilasi ternak di suatu wilayah, maka sehari sebelumnya akan terlihat sebuah penampakan benda terbang yang disebut sebagai Black Helicopter.



Hal ini sendiri diungkapkan para peternak yang kerap melihat penampakan benda terbang aneh di angkasa sehari sebelumnya. Salah satu contohnya adalah apa yang terjadi di Kansas pada tanggal 19 April 1897. Seorang anak melihat penampakan helicopter hitam melayang di angkasa tepat sehari sebelum ternak-ternak mereka ditemukan tewas termutilasi.

Teori ini juga kerap disangkutkan dengan UFO. Di mana beberapa orang saksi mata ada yang mengaku melihat sebuah benda terbang bercahaya yang mengangkat hewan-hewan tersebut. Menurut teori ini alien lah yang telah melakukan mutilasi ternak. 



Pada tahun 1999, seorang peneliti UFO bernama Philip Duke bahkan mengatakan bahwa alien melakukan mutilasi ternak dengan tujuan penelitian sera pengembangan virus HIV.

Teori ketiga yaitu karena sebab alamiah. Beberapa peneliti mempercayai bahwa sesungguhnya bangkai hewan-hewan itu telah dirusak oleh predator, hewan pemakan bangkai, atau parasit. Alasannya sederhana karena rupanya dehidrasi yang terjadi pada bangkai hewan akan menyebabkan kerusakan yang sama persis seperti kerusakan yang terjadi pada hewan yang termutilasi.

Teori ini meyakini bahwa bagian tubuh hewan yang hilang misalnya bola mata, telinga, atau lidah diakibatkan oleh dimakan oleh serangga-serangga kecil atau burung-burung pemangsa seperti elang. Sementara itu mengenai darah yang mengering dijawab dengan hipotesa bahwa sesungguhnya saat hewan-hewan itu mati maka darah akan berkumpul di tempat yang terendah di dalam tubuh sehingga membentuk komponen organik dasar.

Selain itu pula darah yang mengering dapat terjadi karena dimakan oleh serangga kecil atau bisa pula memang mengering karena bantuan sinar matahari.

Referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/Cattle_mutilation
http://www.enigmablogger.com/2010/06/kasus-mutilasi-ternak-yang.html
http://www.unmyst3.com/2011/10/mysterious-cattle-mutilations.html

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Fenomena Misterius Mutilasi Ternak (Cattle Mutilation)"