Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal Usul Manusia Zombie di Kehidupan Nyata




Mayat berjalan yang tidak punya pikiran dan bernafsu memburu manusia adalah gambaran dari Zombie yang kerap kita lihat di film-film maupun video game. Namun tahukah kalian bahwa zombie bukan hanya tokoh rekaan. Kisah mayat hidup ini sudah lama ada dan bermula di sebuah negara di Karibia yaitu Haiti. Dan inilah sejarah, asal usul, serta orang-orang yang diduga pernah menjadi zombie dalam kehidupan nyata!

Tampaknya sebagian besar dari kita sudah tidak asing lagi ketika mendengar nama Zombie. Ya, zombie dalam karakter video game maupun film-film selalu digambarkan nyaris sama. Mayat hidup berjalan, tanpa perasaan, berjalan dengan cara yang agak aneh tidak seperti manusia, dan biasanya memangsa manusia. Target santapannya tak lain adalah otak manusia.


Sejarah dan Asal Usul Zombie

Sebuah cerita rakyat tentang zombi dan mungkin juga yang tertua berasal dari abad 17 di Haiti, Kepulauan Karibia. Konon saat itu budak-budak Afrika yang bekerja di perkebunan gula mendapatkan perlakuan sangat kejam. Kondisi yang sangat sadis kemudian membuat budak-budak ini berpikir kemaian adalah satu-satunya jalan agar terbebas dari segala siksaan. Budak-budak ini kemudian menjadi zombie dan berkeliaran di perkebunan itu selamanya.

Kata "zombie" (dalam literatur aslinya zombi) diambil dari nama dewa ular Voodoo yang berasal dari Nigeria-Kongo yaitu "nzambi" yang dalam bahasa Kongo sendiri berarti dewa. Voodoo sendiri adalah kepercayaan pada roh-roh yang dianggap leluhur atau penguasa semesta. Sementara itu dukun voodoo dikenal dengan sebutan Bokor.

Menurut ajaran voodoo, seorang Bokor dapat menghidupkan manusia yang telah mati dengan menggunakan ramuan dan ritual khusus. Mayat manusia yang berhasil dihidupkan ini kemudian akan berada di bawah kendali sang Bokor, dan akan melakukan apa pun yang diperintahkan padanya.



Sebenarnya sejarah menghidupkan orang yang telah mati telah ada sejak masa Yunani kuno, meskipun saat itu belum mengenal istilah zombie atau semacamnya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan para arkeolog terhadap makam-makam kuno dengan tulang belulang yang ditimpa dengan batu atau benda lainnya yang berat ke atasnya seolah-olah mayat itu mampu bangun dan hidup kembali. 

Sementara itu pada abad pertengahan, orang percaya bahwa arwah orang yang telah meninggal bisa kembali lagi. Misalnya saja di Prancis, ada kepercayaan mayat bisa bangkit dari kuburnya. Saat malam hari tiba mayat-mayat itu berkeliaran untuk membalas dendam. Pada mitologi Skandinavia  juga disebutkan sosok bernama Draugr yang dipercaya sebagai mayat ksatria yang bangun dari kuburnya untuk menyerang manusia.


Zombie di Kehidupan Nyata

Pada tahun 1937, seorang peneliti bernama Zora Neale Hurston melakukan riset mengenai cerita rakyat yang beredar di Haiti. Saat sedang melakukan penelitian itulah, ia menemukan kasus seorang wanita bernama Felicia Felix-Mentor. Felicia meninggal dunia saat berusia 29 tahun dan dimakamkan tahun 1907. Namun anehnya setelah 30 tahun dikuburkan, masyarakat sekitar sering melihatnya berkeliaran di jalan.

Felicia Felix-Mentor
Anehnya lagi, kasus Felicia bukanlah kasus manusia zombie satu-satunya, menurut penuturan Hurston masih ada beberapa kisah manusia zombie lainnya. Menurut Hurston, orang-orang yang menjadi zombie itu menurut masyarakat sekitar telah diberi suatu ramuan. Namun sayangnya Hurston tak menemukan itu pada penelitiannya.


Zora Neale Hurston

Beberapa tahun kemudian, datang seorang ahli Etnobotani asal Kanada bernama Wade Davis. Wade Davis memang sengaja datang ke Haiti untuk mengangkat kasus zombie ini dan juga memecahkan misterinya dari sudu pandang ilmu farmakologi.


Wade Davis

Selama penelitian Davis di Haiti tahun 1982, ia mnedapatkan sesuatu yang menarik. Menurutnya, orang-orang yang dijadikan zombie sebelumnya telah diberikan ramuan obat-obatan. Ramuan itu ada 2 jenis yang dimasukkan ke dalam aliran darah melalui luka yang terbuka.

Ramuan pertama bernama coup de poudre yang dalam bahasa Prancis berarti "obat penyerang". Ramuan yang dibuat dari Tetrodoksin ini akan memberikan efek seseorang seperti dalam kondisi mati. Tetrodoksin sendiri adalah racun mematikan yang biasa ditemui pada ikan buntal atau ikan fugu di Jepang. Dosis yang diberikan pun harus tepat sehingga orang yang disuntikkan ini akan merasakan efek hampir mati, namun juga tetap sadar.

Ramuan kedua berasal dari tanaman genus Datura. Tanaman ini bersifa halusinogen. Artinya orang yang diberikan ramuan obat-obatan ini akan mengalami halusinasi sehingga dapat diperintah.

Menurut kepercayaan, kedua ramuan itu dibuat oleh Bokor Voodoo. Yang kemudian menyebabkan orang yang diberikan ramuan itu seolah mati lalu dikubur dan kemudian dibangkitkan lagi.

Dalam penelitiannya, Wade menemukan seorang pria bernama Clairvius Narcisse yaitu seorang pria asli Haiti yang mengaku dahulunya pernah dijadikan zombie. Meskipun demikian banyak yang skeptis dan memperdebatkan cerita Wade. Namun satu hal yang pasti orang-orang Haiti sendiri mengakui kebenaran akan adanya "obat zombie" seperti yang dikatakan Wade.

Clairvius Narcisse, zombie di kehidupan nyata

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

4 komentar untuk "Asal Usul Manusia Zombie di Kehidupan Nyata"

  1. jadi sebenarnya zombi itu ga menyerang manusia dan memakan otaknya
    hanya dibuat mati da dibangunkan lagi untuk "diperbudak"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampun Whinara, ini artikel sudah lama sekali. Saya jadi harus baca ulang hehe..

      Hapus
    2. habis ga ada yang komentar :D

      Hapus