Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal Usul Frankenstein




Mary Shelley baru berusia 19 tahun saat ia menulis sebuah cerita yang kemudian menjadi genre fiksi ilmiah pertama dan paling berpengaruh di dunia. Kisah mengenai sesosok monster yang diciptakan oleh ilmuwan itu memang sangat terkenal hingga tokoh ini dianggap benar-benar ada. Namun tahukah kalian bahwa sang penulis terinspirasi oleh tokoh nyata?

Frankenstein adalah karakter fiksi pada novel berjudul Frankenstein atau The Modern Prometheus. Novel ini merupakan karangan Mary Wollstonecraft Shelley dan diterbitkan di London tahun 1818. Awalnya novel ini diterbitkan tanpa nama pengarang alias anonim saat itu. Hanya ada kata pengantar dari William Goodwin yaitu ayah Mary dan Percy Shelley yaitu suami Mary Shelley.

Hingga pada saat diterbitkan ulang pada 1831, nama Mary Shelley baru muncul. Namun karena hal inilah banyak tersiar isu yang menyebutkan bahwa Frankenstein sebenarnya adalah karangan Percy Shelley.

Kisah sains fiksi bertema horor ini laku keras di pasaran saat itu hingga abad ke 20. Beberapa dekade terakhir bukan hanya novel namun juga film Frankenstein selalu menarik minta penggemar genre sains fiksi horor dari seluruh dunia.

Mary Wollstonecraft Shelley

Cerita Novel Frankenstein

Frankenstein atau The Modern Prometheus menceritakan tentang seorang ilmuwan bernama Dr. Victor Frankenstein yang begitu menaruh minat yang besar pada eksperimen yang dilakukan oleh profesornya. Eksperimen ini mengenai penciptaan sosok manusia sempurna.

Sepeninggal sang profesor, Dr. Frankenstein berminat untuk melanjutkan eksperimen sang profesor terdahulu. Ia lalu menggunakan organ tubuh yaitu otak sang profesor yang baru meninggal, serta potongan-potongan tubuh dari sejumlah jenazah yang baru meninggal. Potongan-potongan ini kemudian disatukan dan terciptalah sosok baru hasil rekayasa eksperimen yang berbentuk manusia.

Frankenstein dalam sebuah cuplikan film

Percobaan kemudian dilanjutkan dengan memberikan tegangan listrik untuk menghidupkan sosok tersebut. Sosok tersebut pun berhasil dihidupkan. Di dalam novelnya, sosok ini diceritakan tidak memiliki nama serta identitas. Namun ia disebut dengan julukan creature, devil, ogre, thing, wretch, being, daemon, frend. Namun ketika berbicara, ia memanggil dirinya sendiri dengan nama sang penciptanya yaitu Dr. Frankenstein.

Jadi sebenarnya Frankenstein bukan nama sosok ini melainkan nama ilmuwan yang menghidupkannya. Karena monster itu memang tak pernah diberi nama.


Asal Usul Tokoh Frankenstein

Tokoh Frankenstein sungguh terkenal dan ikonik. Namun tidak banyak yang tahu bahwa sang penulis baru berusia 18 tahun saat pertama kali menuliskan kisah sains fiksi ini.

Ia adalah Mary Wollstonecraft Shelley. Pada tahun 1816, Mary bersama suaminya, Percy Bysshe Shelley yang seorang penulis dan pujangga mengunjungi Villa Diodati milik seorang penyair ternama Lord Byron. Byron mengundang Shelley ke villa berbentuk kastil yang terletak di tepi Danau Geneva, Swiss bersama dengan seorang penulis lainnya, John Polidori.

Mary Shelley, Percy Shelley, John Polidori, dan Lord Byron

Tahun 1816 di Eropa saat itu dikenal dengan tahun tanpa musim panas (year without summer). Kalian ingat tragedi letusan Gunung Tambora yang ada di Indonesia? Ya, letusan Tambora yang maha dahsyat saat itu membuat seluruh dunia gelap gulita tertutup debu dan kabut, yang bahkan hingga mencapai Eropa. Saat itu bahkan di musim panas, justru udara begitu dingin dengan intensitas hujan yang tinggi disertai badai.

Nah, saat berkumpul di villa tersebut mereka justru tidak dapat beraktivitas di luar karena cuaca yang sangat buruk. Jadi Lord Byron mengadakan kompetisi. Kompetisi itu yaitu menulis sebuah cerita horor.

Villa Diodati

Ketika batas waktu yang ditentukan usai, hanya Mary Shelley saja yang menyelesaikan karangannya. Sementara yang lainnya tidak. Namun kelak John Polidori, yang juga berada di villa tersebut di kemudian hari menulis "The Vampyre" yang begitu terkenal hingga menginspirasi seorang pria bernama Bram Stoker menulis "Dracula".

The Vampyre karanagn John Polidori

Mary Shelley sendiri konon mendapatkan ide menulis mengenai Frankenstein dari mimpinya. Saat itu ia terbangun tengah malam ketika badai besar terjadi. Ia lalu mengingat mimpi yang baru saja dialaminya dan segera menuliskannya di bawah remang lampu. Di dalam mimpinya ia melihat seorang pria dengan sesosok makhluk asing yang berada di sampingnya. Sehingga terciptalah kisah Frankenstein.

Seorang sejarawan, Radu Florescu menyatakan bahwa Frankenstein adalah ide Mary Shelley yang didapatnya ketika mengunjungi sebuah kastil tua bernama "Stone of The Franks" yang terdapat di dekat sungai Rhine. Nama Frankenstein sendiri adalah nama Jerman dari kastil tua tersebut.

Kastil Stone of The Franks

Di kastil tersebut, Mary sempat berkenalan dan dekat dengan seorang alchemist dan juga ilmuwan eksentrik bernama Johann Conrad Dippel. Diduga kuat bahwa tokoh Frankenstein sebenarnya terinspirasi dari Conrad Dippel ini. Conrad Dippel tinggal di dekat Darmstadt, Jerman.

Johann Conrad Dippel

Dippel dikenal sebagai ilmuwan yang agak gila karena obsesinya akan kehidupan abadi dan juga usahanya dalam menghidupkan orang-orang yang telah mati. Ia bahkan membuat Dippel's Oil yaitu minyak yang dibuat dari tulang belulang dan darah hewan. Apa yang dilakukan Dippel juga mirip sekali dengan Dr. Victor Frankenstein. Ia bereksperimen dengan tubuh-tubuh manusia yang telah mati. Ia bahkan menggali kuburan mayat-mayat tersebut. Setelah organ-organ tubuh mayat-mayat tadi disatukan, ada yang dengan dijahit, Dippel kemudian mengalirinya dengan listrik.

Begitu miripnya apa yang dilakukan Conrad Dippel dengan Frankenstein hingga tak mengherankan jika banyak yang menduga bahwa sebenarnya kisah Frankenstein yang begitu melegenda dikarang Mary Shelley sesungguhnya terinspirasi oleh tokoh ini. Apalagi karena Mary Shelley juga sempat mempelajari ilmu alchemist bersama Conrad Dippel.

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

Posting Komentar untuk "Asal Usul Frankenstein"